Terluka (2)
Terluka (2)
Orang yang disebut sebagai Tetua Pertama oleh wanita berjubah hijau langsung melepaskan semua kekuatan dari tubuhnya ketika mendengar perintah itu. Kemudian dia menyerbu ke arah Qianbei Ye yang berdiri di tengah-tengah angin kencang. Tatapan cepat Tetua Pertama setajam pisau dan jelas menunjukkan keinginannya untuk mengalahkan Qianbei Ye.
Qianbei Ye tertawa dingin ketika melihat tetua yang sedang menyerbu ke arahnya tanpa rasa takut. Wajahnya yang rupawan suram seperti biasanya. Lalu gelombang niat membunuh meledak dari tubuhnya, mengubah dedaunan hijau di sekelilingnya menjadi kuning sebelum layu dan jatuh ke tanah.
BUM!
Dua gelombang energi saling bertabrakan di langit, membuat gelombang di udara sekitar seolah-olah baru saja terjadi ledakan.
"Hah?" Tetua Pertama tak menduga Qianbei Ye mampu mempertahankan diri dari serangannya dan perasaan kekaguman muncul di matanya. Namun, dia segera tersadar kembali dan mengumpulkan kekuatan di telapak tangannya sebelum memukul dada Qianbei Ye lagi.
BAM!
Kedua telapak tangan mereka bertabrakan. Tetua Pertama terhuyung ke belakang dan ekspresi di matanya perlahan berubah serius.
Kekuatan anak ini jelas bukan pada tingkat transformasi kesembilan namun dia masih bisa membalas seranganku. Tak heran Nona Besar mendadak tertarik padanya. Jika mereka tidak memiliki jenius seperti ini, lebih baik menyingkirkannya!
"Ayo menyerang bersamaan, tangkap anak sialan ini!"
Untuk mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin, Tetua Pertama mengabaikan martabatnya dan memanggil teman-temannya untuk menyerang Qianbei Ye.
Pertarungan yang berlanjut di tengah udara menciptakan gelombang energi. Mereka bergerak terlalu cepat untuk dilihat jelas oleh orang-orang di tanah.
"Apa hanya itu yang bisa dilakukan kultivator transformasi kesembilan?"
Qianbei Ye tertawa terbahak-bahak saat mata merahnya menyala dengan sinar yang mengesankan. Senyuman dingin tersungging di bibirnya.
Lalu…
Kumpulan energi yang tiada berakhir meledak dari tubuhnya, membuat seluruh langit berubah abu-abu gelap saat energi itu dipusatkan di depannya. Lalu energi itu menembus langit dengan suara tabrakan ketika menuju para tetua.
"Ini tidak bagus!" ekspresi wajah Tetua Pertama berubah. "Anak ini meningkatkan kekuatannya dengan benda yang tidak diketahui, lari!"
Sayang sekali, sudah terlambat bagi mereka.
Tepat ketika dia berbicara, sinar merah yang kuat melesat ke arah mereka. Sebelum mereka bisa bereaksi, sinar tersebut sudah menyambar dada mereka bagaikan tinju kuat dan menjatuhkan mereka dari langit.
Huwek!
Tetua Pertama memuntahkan seteguk darah dan wajahnya menjadi sangat pucat. Tepat ketika dia menyokong dirinya dari tanah, pria yang memakai jubah merah itu menghilang dari langit.
"Tetua Pertama, dia akan pergi. Kejar dia!"
Wajah wanita berjubah hijau dipenuhi kegelisahan ketika berseru marah.
Tetua Pertama tertawa getir ketika mendengar ini. Serangan terakhir anak itu sudah mencederai mereka dengan parah, akan sulit untuk mengejarnya di saat seperti ini.
"Ayo cari di sekitar sini!" Tetua Pertama mengarahkan pandangan dan berkata suram, "Karena dia menggunakan benda luar untuk meningkatkan kekuatannya, dia pasti juga mengalami cedera parah. Kita akan menangkapnya ketika dia berhenti untuk memulihkan diri."
...
Sosok yang berlumuran darah bersandar di sebuah pohon kuno dan duduk di hutan. Cahaya matahari yang terang menyinari langit, jelas menyoroti raut wajah pucat pria itu.
"Sepertinya meningkatkan kekuatan seseorang secara paksa masih memiliki harga yang lumayan tinggi."
Qianbei Ye tertawa getir. "Namun, tak ada cara lain selain meningkatkan kekuatanku. Bagaimanapun, Yun'er terlalu jauh. Aku tidak bisa membiarkan orang-orang ini mengetahui keberadaannya atau itu akan membawa bahaya besar terhadap dirinya. Pada saat itu, dia masih perlu waktu untuk berkembang."