Istri Liar Kaisar Jahat

Pertemuan Kedua Dengan Bai Yin (4)



Pertemuan Kedua Dengan Bai Yin (4)

"Itu benar."     

Pak Tua Gu tertawa dingin. "Lan Shao, aku akan melepaskanmu dengan peringatan karena statusmu sebagai anggota Empat Keluarga Besar. Gadis ini berbakat luar biasa dan kemungkinannya tidak terbatas. Mungkin, suatu hari nanti, kamu akan menyesali keputusan yang kamu buat hari ini!"     

"Memangnya kenapa jika dia sangat berbakat? Dia perlu tetap hidup pada saat hari itu datang."     

Lan Shao benar-benar mengabaikan peringatan Pak Tua Gu.     

Berdasarkan cara si pria gila, Raja Besar Hong Lian melakukan sesuatu, dia tidak akan pernah meninggalkan kesempatan pertumbuhan antara musuh-musuhnya. Gadis kecil ini tidak mungkin bisa selamat lebih lama lagi.     

Tentu saja, mungkin tak pernah terlintas dalam benak Lan Shao bahwa Gu Ruoyun benar-benar darah daging Raja Besar Hong Lian.     

Sebagai ayahnya, bagaimana mungkin Raja Besar Hong Lian melukai putrinya sendiri, orang yang sangat dia rindukan selama bertahun-tahun? Dengan mengabaikan satu rincian ini, Lan Shao akan menghadapi penyesalan yang sangat besar di kemudian hari!     

"Pak Tua Jiang, apa kamu punya berita mengenai Senjata Ilahi itu?" Tanya Gu Ruoyun sambil berbalik ke arah Pak Tua Jiang.     

Pak Tua Jiang terkikik. "Kami telah mengadakan penyelidikan di sebuah gua misterius yang tak jauh dari Hutan Gunung Surgawi. Tambahan pula, aku bisa merasakan aura yang berbeda dari gua gunung lainnya. Jika tebakanku benar, Senjata Ilahi itu seharusnya ada di dalam gua tersebut."     

Gua misterius?     

Gu Ruoyun tertegun.     

Sungguh kebetulan! Gua misterius muncul tepat ketika aku menghunus Sembilan Kaisar?     

Gu Ruoyun terdiam ketika memikirkan ini dan secercah sinar melintas di matanya.     

"Pak Tua Jiang, bolehkan aku ikut denganmu menjelajahi gua itu?"     

"Haha, jika tertarik dengan Senjata Ilahi, Gadis Gu, kita bisa tetap bersama. Sejujurnya, aku tidak begitu senang membiarkanmu pergi sendirian. Kita tak tahu berapa banyak bandit yang akan mencegatmu sepanjang jalan."     

Pak Tua Jiang tertawa terbahak-bahak. Dia melirik ekspresi buruk di wajah Lan Shao ketika bicara.     

Walaupun sebelumnya Gu Ruoyun telah membantu Wen Yan memenangkan pertarungan antara Bandit Permata Salju, Wen Yan tidak memberitahu Pak Tua Jiang bahwa Gu Ruoyun memakai hewan roh api dan Burung Vermilion dalam pertarungan.     

Selain itu, tak seorangpun yang tahu ketika dia menggunakan Burung Vermilion untuk memenangkan pertarungan melawan hewan roh api sebelum menyatakan bahwa hewan roh api tersebut adalah miliknya sewaktu di pertemuan umum Sekte Obat.     

Lagipula, berbeda dengan posisinya sebagai Master Pil, rincian ini sungguh tidak pantas untuk disebutkan. Karena itu, Pak Tua Jiang benar-benar tidak mengetahui tingkat kekuatan Gu Ruoyun yang sesungguhnya. Juga karena inilah Gu Ruoyun merasa tersentuh dengan perlindungan Pak Tua Jiang.     

"Hmm."     

Lan Shao mendengus dan tidak mengatakan apa-apa. Namun, matanya yang gelap menampakkan ketidakpuasan dalam hatinya.     

...     

Wilayah Teratai Merah.     

Raja Besar Hong Lian sedang berdiri di dalam ruang belajar dengan tangan di punggungnya. Dia memakai jubah berwarna merah tua dan ekspresinya dingin dan tanpa emosi dalam hembusan angin. Namun, suaranya melembut ketika mengucapkan nama putrinya, yang sangat dia rindukan.     

"Apa kamu tahu kemana Yun'er pergi?"     

Pria dibelakangnya menjawab dengan hormat dari posisi setengah berlutut di lantai, "Melapor pada Raja Besar, sepertinya Nona Sulung bepergian menuju Daerah Blok Utara."     

"Daerah Blok Utara?" Raja Besar Hong Lian terdiam sesaat. Lalu matanya menatap langit diluar jendela saat tatapannya yang kejam dan dingin dipenuhi kelembutan. Suaranya yang dalam berbicara lagi, "Itu juga, aku telah menyelesaikan urusanku untuk saat ini jadi sudah saatnya mencari Yu'er sekarang. Bei Ming, kamu akan bertanggung jawab atas masalah di Wilayah Teratai Merah untuk sementara. Jika ada hal yang penting, kirimkan kabar padaku di Daerah Blok Utara."     

Putrinya yang berharga telah berada jauh selama beberapa bulan. Hanya surga yang tahu betapa dia sangat merindukannya selama beberapa bulan terakhir ini.     

Lagipula, itu adalah pertama kalinya mereka berjumpa setelah terpisah selama lebih dari dua puluh tahun. Jika bukan karena kenyataan dia tak ingin menghalangi putrinya, dia tidak akan pernah membiarkan putrinya pergi sama sekali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.