Istri Liar Kaisar Jahat

Sembilan Kaisar Muncul, Pergeseran Di Alam (5)



Sembilan Kaisar Muncul, Pergeseran Di Alam (5)

Sesudah itu, suara tetua lain menimpali.     

Suara ini dipenuhi keterkejutan dan pujian serta rasa penasaran.     

"Itu benar, gadis kecil ini adalah jenius yang kuceritakan padamu. Meskipun demikian, pria tua seperti dirimu yang berkultivasi pintu tertutup dari siang sampai malam tidak akan terlalu mengerti dengan apa yang terjadi di dunia luar. Kamu tak tahu betapa besarnya reputasi gadis ini di daratan utama sekarang."     

Saat dia berbicara, Pak Tua Jiang mengangkat dagu dengan bangga seolah-olah gadis jenius di hadapannya adalah cucunya sendiri.     

Pria tua berjubah biru yang menjadi sasaran ejekan Pak Tua Jiang hanya tertawa dan menjawab dengan sedikit mengejek, "Pak Tua Jiang, gadis kecil ini bahkan bukan anggota Keluarga Jiang, apa kamu berhak memamerkan gadis ini padaku? Jika dia adalah murid Keluarga Jiang, mungkin aku akan merasa sedikit iri padamu. Sayangnya, gadis kecil ini bukanlah milikmu."     

Jika semalam Gu Ruoyun meninggalkan gunung itu beberapa saat kemudian, dia akan menyadari bahwa pria tua berjubah biru adalah pria tua yang sama dengan yang muncul di gunung setelah kepergiannya.     

"Haha, mungkin sekarang dia bukanlah cucuku tetapi dia akan menjadi anggota Keluarga Jiang nanti." Pak Tua Jiang tertawa terbahak-bahak. Arti dibalik ucapannya tidak jelas, membuat pria berjubah biru merasa sangat tidak nyaman.     

"Benarkah? Ketika saatnya tiba, mari kita melakukan duel kecil untuk melihat gadis ini akan menjadi milik siapa."     

"Apa kamu yakin kamu ingin bertarung denganku? Ada banyak pria dalam Keluarga Jiang. Jika salah-satu dari kami gagal, yang lainnya bisa mencobanya. Selain itu, aku juga memiliki cucu yang luar biasa. Keluarga Gu hanya memiliki seorang wanita diantara generasi ketiga, siapa yang kamu rencanakan untuk digunakan dalam pertarungan kita?"     

"Hehe," Tetua berjubah biru tertawa mengejek. "Apa masalahnya dengan itu? Lagipula aku bukan salah satu dari orang kolot itu. Cinta antara wanita… itu juga tidak buruk."     

Kedua pria tua itu bertengkar seakan-akan hanya mereka yang ada disana. Dan untuk Gu Ruoyun yang menjadi pusat perbincangan mereka, dia benar-benar diabaikan dan hanya menatap kedua pria tua yang sedang bertengkar dengan garis-garis hitam di seluruh wajahnya.     

Namun, dari perbincangan antara mereka berdua, Gu Ruoyun berhasil mendengar marga pria tua berjubah biru itu – Gu. Jika tebakannya benar, dia pasti kerabat Gu Lan!     

"Nona Gu."     

Tepat ketika Gu Ruoyun sedang merenung, suara malu-malu menimpali di sebelahnya.     

Wajah putih Jiang Mozhu yang bagaikan permata, merona merah sementara matanya menampakkan perasaan malu. "Kakekku dan Kakek Gu sudah saling mengenal selama bertahun-tahun. Mereka selalu bertingkah seperti ini dan selalu kompetitif atas segala hal. Tolong jangan salah paham, mereka sungguh hanya bergurau."     

Gu Ruoyun tersenyum, dia tidak begitu menganggap senda-gurau mereka dengan serius.     

Lalu dia menoleh pada Jiang Mozhu dan dengan lembut melengkungkan bibirnya. "Apa yang kalian semua lakukan disini?"     

"Ini…"     

Jiang Mozhu menaikkan matanya yang jernih. Bola matanya yang gelap bagaikan genangan air, jernih dan tak berdasar.     

"Aku dan kakek serta Kakek Gu datang kesini untuk urusan bisnis. Kebetulan, kami mengetahui tentang lahirnya Senjata Ilahi semalam. Nona Gu, apa kamu kesini untuk Senjata Ilahi juga?"     

"Senjata Ilahi?"     

Gu Ruoyun terkejut.     

Sebuah Senjata Ilahi telah muncul di Hutan Gunung Surgawi? Bagaimana aku tidak mengetahuinya?     

"Itu benar." Mata Jiang Mozhu berkilau saat menyebutkan Senjata Ilahi. "Aku juga melihatnya semalam. Ada banyak sinar menyala-nyala yang menyinari seluruh langit dan sembilan naga dengan warna yang berbeda tampak seperti bersembunyi dalam cahaya yang menyala-nyala itu. Auranya bagaikan raja, sangat mencengangkan. Inilah mengapa ada begitu banyak kultivator yang berkumpul disini dengan harapan menemukan Senjata Ilahi tersebut."     

Gu Ruoyun terperangah.     

Cahaya menyala-nyala yang menyinari seluruh langit, dan sembilan naga dengan warna yang berbeda…     

Apa mereka sedang berbicara tentang Senjata Ilahi, Sembilan Kaisar?     

Akan tetapi, sekarang dialah pemilik Sembilan Kaisar. Tampaknya orang-orang ini menyia-nyiakan perjalanan mereka kesini.     

Namun, hati Gu Ruoyun perlahan-lahan menjadi suram saat memikirkan kegemparan yang telah disebabkan Sembilan Kaisar.     

Nanti, sebaiknya aku tidak menggunakan Sembilan Kaisar kecuali aku tak punya pilihan lain. Kalau tidak, aku khawatir aku tak akan punya waktu yang damai mulai saat itu! Dan itu juga akan menarik perhatian dari kultivator Kota Pertama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.