Istri Liar Kaisar Jahat

Hukuman Para Bandit (4)



Hukuman Para Bandit (4)

Sejak Gu Ruoyun meninggalkan Daratan Utama Roh Barat, dia terus berhadapan dengan kultivator kuat! Bahkan lawan terlemahnya adalah seorang Martial Emperor! Oleh sebab itu, dia benar-benar belum merasakan kekuatan dari seorang Martial King untuk waktu yang lama.     

Akan tetapi, ketika Pemimpin Bandit mendengar kata-kata ini, dia pikir Gu Ruoyun sedang menyanjung dirinya.     

Dia memutuskan bahwa dia akan mengurangi penderitaan Gu Ruoyun karena sanjungan darinya.     

"Hmm, karena kamu begitu bersemangat untuk mengetahui kekuatan seorang Martial King, biarkan aku mengabulkan keinginanmu!" Ejek Pemimpin Bandit. Kemudian dia muncul di depan Gu Ruoyun dalam sekejap.     

Matanya bagaikan pisau yang sangat tajam. Ekspresi jahat di wajahnya yang kejam adalah pemandangan yang cukup menakutkan.     

"Pemimpin, buat gadis sialan ini merasakan kekuatan seorang Martial King!"     

"Itu benar! Dia sungguh memiliki keberanian mempertanyakan kekuatan Pemimpin! Bagaimana ini berbeda dengan menggali kuburnya sendiri?"     

Para bandit berteriak ketika melihat Pemimpin mereka akan melakukan pergerakan.     

Lagipula, mereka tak pernah melihat Pemimpin menyerang siapapun meski telah mengikutinya untuk waktu yang lama! Semua orang dalam pandangan akan langsung gemetar ketakutan ketika menyebut nama Pemimpin mereka! Hanya gadis kecil ini yang bertingkah sembrono dan berani menantang Pemimpin mereka!     

"Itu dia."     

Bibi Hua hanya bisa menutup mata dan menghela nafas dengan lembut.     

"Xiao Yu, jika kamu melihat kesempatan, segeralah kabur." Qin Hao mengepalkan tinju dengan erat sambil berbicara dengan keyakinan, "Larilah sejauh yang kamu bisa dan jangan kembali ke Desa Angin Musim Gugur."     

Sepertinya si gadis kecil tidak memahami apa yang sedang Qin Hao katakan dan dia memeluk tubuh kecilnya dengan erat. Dia menarik jubah Qin Hao dengan menyedihkan saat tersedu-sedu menjawab, "Kakak, orang tua kita sudah tiada. Kamulah satu-satunya yang tersisa, aku tak ingin menjadi anak yatim piatu, aku…"     

"Xiao Yu, aku tak ingin kamu hidup dibawah siksaan para bandit sepanjang hidupku jadi aku akan menarik senjataku seperti apa yang ayah dan ibu lakukan. Dan lagi, Nian Ye tidak bersalah. Dia hanyalah orang yang terluka yang aku bawa ke desa. Jika aku tak membawanya kesini, dia tidak akan terseret bersama kita."     

Qin Hao merendahkan kelopak mata dan berbicara dengan ketetapan hati, "Namun, aku tetap mengkhawatirkan dirimu. Jika pertarungan pecah, larilah dan jangan berbalik! Apa kamu mengerti apa yang kukatakan?"     

Si gadis kecil terdiam sejenak tetapi pada akhirnya dia mengangguk.     

"Jangan mati untukku, Kakak. Kamu harus hidup demi diriku. Kalau tidak, aku benar-benar akan menjadi yatim piatu."     

"Baiklah."     

Qin Hao membelai kepala si gadis kecil saat matanya yang berwarna abu-abu penuh dengan kasih sayang dan keengganan.     

"Kakak berjanji aku akan berhasil hidup-hidup dan mencarimu setelah ini."     

Kemudian Qin Hao mengangkat kepala setelah mengatakan bagiannya. Matanya tertuju pada Pemimpin Bandit di hadapan Gu Ruoyun saat berbicara dengan suara rendah dan serak, "Dasar bandit, tidakkah cukup kalian telah menyakiti keluargaku? Sekarang, kalian tak hanya ingin memaksa Desa Angin Musim Gugur menyerahkan istri dan putri mereka padamu, kamu bahkan menyiksa seorang nona seperti Nian Ye! Saat ini, penduduk Desa Angin Musim Gugur tidak lagi hidup dalam ancamanmu! Para penduduk dan para tetua! Jika kalian tidak lagi ingin hidup dibawah kekejaman ini, mari kita menarik senjata dan melawan balik! Kalau tidak, suatu hari nanti kita akan mati di tangan bandit ini."     

"Qin Hao benar, kita tidak bisa membiarkan ini lagi! Saudara-saudara, mari keluarkan senjata dan lindungi istri dan putri kita."     

Ada beberapa orang di alun-alun yang tangannya tidak terikat. Karena orang-orang tersebut tidak membalas atau berusaha kabur, para bandit merasa tidak perlu mengikat mereka! Oleh sebab itu, saat Qin Hao berbicara, para pria dalam kelompok yang tangannya tidak terikat langsung berdiri. Lalu mereka mengeluarkan pisau kecil yang mereka bawa dan memotong tali di tangan sesama penduduk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.