Istri Liar Kaisar Jahat

Hukuman Para Bandit (3)



Hukuman Para Bandit (3)

Si gadis kecil menyukai Gu Ruoyun. Dan lagi, Gu Ruoyun berjanji akan mengajarinya obat-obatan sehingga gadis kecil benar-benar tak ingin terjadi apapun padanya.     

Gu Ruoyun menepuk lembut lengan si gadis kecil tapi tidak menenangkannya. Lalu dia berbalik dengan setengah senyum di matanya pada Ketua bandit. Tak ada yang merasakan kumpulan niat membunuh di matanya.     

"Hmm!" Ketua bandit mendengus dingin. Seluruh wajahnya menjadi kaku ketika berkata, "Apa yang akan kamu ketahui tentang dunia ini? Martial King sekarang berada di puncak rantai makanan di dunia kita. Jajaran yang kamu sebutkan tadi sekarang hanya ada di masa lalu. Apa kamu pikir setelah membaca beberapa buku, kamu dapat memahami bagaimana cara beberapa kultivator daratan utama diberi peringkat di luar desa? Sungguh lelucon yang luar biasa! Jika bukan karena kenyataan aku tidak ingin menjalani hidup dengan marah, aku tidak akan pernah datang ke tempat seperti ini! Reputasiku di daratan utama ini adalah sesuatu yang tidak dapat kamu bayangkan! Aku hanya perlu menunjukkan diri di depan mata dunia dan mereka yang ingin menjadi muridku akan menempel padaku dan menolak untuk pergi! Banyak orang di daratan utama yang berusaha keras mencari cara untuk menjadi muridku! Hanya saja aku belum terkesan oleh siapapun sehingga belum menerima siapapun sebagai muridku."     

Gu Ruoyun tak bisa menahan rasa kagum pada Ketua bandit karena kemampuan pura-puranya sampai pada tingkat seperti ini. Hal ini juga merupakan bentuk teknik!     

"Apa? Apa kamu terlalu terkejut untuk menjawab?" Ketua bandit mengejek dengan puas saat melihat Gu Ruoyun yang terperangah dan kehilangan kata-kata.     

Bagi Ketua bandit, siapapun yang mendengar martabat tingginya akan sangat terkejut sehingga mereka akan kencing di celana. Mereka akan menyembahnya bagaikan dewa. Beginilah cara dia berhasil menipu antek-antek kecilnya.     

Tentu saja, alasan mengapa dia dijadikan sebagai Pemimpin bandit sebagian besar karena kekuatannya sebagai Martial King.     

"Tidak," Kata Gu Ruoyun sambil menggelengkan kepala. "Aku hanya sekedar mengagumi imajinasi dan kefasihanmu dalam berbicara tanpa henti."     

Bagaimana mungkin ketua bandit gagal mendengar hinaan dalam ucapannya? Ekspresinya langsung berubah dan melotot kejam padanya. "Gadis kecil, apa kamu menolak menuruti ucapanku? Baiklah kalau begitu! Majulah ke depan. Akan kubuat kamu merasakan kekuatan seorang Martial King!"     

Gu Ruoyun melengkungkan bibir menjadi senyum kecil dan baru saja akan melangkah ke depan ketika sebuah tangan terulur dari belakang dan menggenggamnya dengan erat.     

"Nian Ye." Wajah jujur dan baik Qin Hao menampakkan perasaan gelisah, bahkan nada suaranya berubah. "Jangan pergi kesana! Dia sungguh punya kekuatan besar. Kamu bukanlah lawannya."     

Gu Ruoyun menepuk tangan Qin Hao dan tersenyum lembut. Keyakinan dalam matanya yang dingin dan jernih begitu kuat dan pantang menyerah bagaikan batu. "Desa Angin Musim Gugur telah menjagaku untuk waktu yang lama," Jawab Gu Ruoyun dengan suara pelan. "Kali ini, giliranku membalas kebaikan kalian."     

Setelah mengatakan bagiannya, dia mendorong tangan besar dan kasar Qin Hao dengan satu gerakan cepat. Lalu dia berbalik menghadap Ketua Bandit.     

"Nian Ye..."     

Qin Hao terkejut saat menatap bingung pada Gu Ruoyun yang mendekat pada Ketua Bandit. Akan tetapi, tatapannya segera dipenuhi tekad.     

Nian Ye adalah tamu Desa Angin Musim Gugur. Tak peduli apapun yang terjadi, aku tidak boleh membiarkan bahaya menimpa tamuku!     

Pada saat itu, hanya ada satu hal dalam benaknya. Tangan yang dulu pernah digunakannya untuk bergulat dengan binatang buas tanpa sadar mengepal perlahan. Wajah maskulinnya dipenuhi ketetapan.     

"Aku disini."     

Gu Ruoyun menatap Ketua Bandit dan tersenyum. "Jadi, dapatkah sekarang kamu membuatku merasakan kekuatan dari seorang Martial King? Sejujurnya, aku belum merasakan tingkat kekuatan Martial King untuk waktu yang lama."     

Saat mengatakan itu Gu Ruoyun mengatakan yang sebenarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.