Hukuman Para Bandit (1)
Hukuman Para Bandit (1)
Seorang wanita tua, yang memakai jubah pendek dengan motif bunga, langsung melihat Gu Ruoyun saat memasuki alun-alun dan terlihat agak terkejut. Lalu dia berteriak marah, "Para bandit itu tak punya rasa kemanusiaan! Mereka bahkan tidak melepaskan seorang gadis. Dan lagi, dia hanya pejalan kaki namun saat ini, dia terseret karena Desa Angin Musim Gugur."
Gu Ruoyun tersenyum lembut saat bertanya, "Bibi Hua, apa para bandit ini sangat kuat?"
"Tentu saja mereka kuat," Desah Bibi Hua. "Kelihatannya, Ketua para bandit ini adalah seorang Martial King! Bagi rakyat biasa seperti kami, seorang Martial King sangat tak terkalahkan! Tampaknya Desa Angin Musim Gugur telah berakhir kali ini."
Seorang Martial King?
Gu Ruoyun mengangkat bahu.
Ada begitu banyak Martial King di Daerah Blok Utara sehingga mereka tidak dianggap sangat hebat. Namun, bagaimana mungkin mereka menurun melakukan penjarahan pada penduduk desa?
Bagaimanapun, secara umum, kultivator adalah kelompok yang sangat bangga diri. Mereka selalu melihat orang yang menyerang rakyat biasa dengan hina! Karena itu, meskipun ada rakyat biasa di daratan utama, mereka selalu hidup dalam damai dan tidak tersentuh.
"Nian Ye, jika kamu punya kesempatan, kaburlah. Jangan mengkhawatirkan kami. Para bandit ini tidak pernah berkedip ketika berhubungan dengan pembunuhan jadi tak ada hal baik yang akan datang apabila jatuh dalam tangan mereka."
Dalam keadaan ini, beberapa penduduk sederhana masih mengkhawatirkan keselamatan Gu Ruoyun. Itu membuatnya merasa tersentuh.
"Jangan khawatir, serahkan masalah ini padaku."
Gu Ruoyun tersenyum dan mengalihkan pandangan pada para bandit di depan kelompok.
"Serahkan padamu?" Bibi Hua tertegun dan tak bisa memahami maksud di balik ucapan Gu Ruoyun. "Nian Ye, aku tahu kamu bukanlah orang biasa jadi mungkin kamu juga seorang kultivator. Namun, kekuatan bandit ini tidak seperti orang lain. Jika kamu menyerang mereka, kamu akan kalah!"
Penduduk ini tidak pernah meninggalkan Desa Angin Musim Gugur sepanjang hidup mereka jadi mereka tak begitu memahami dunia luar. Karena itu, ketika berhubungan dengan para Martial King tidak penting yang bahkan tidak layak untuk disebutkan, mereka bagaikan dewa di mata penduduk desa.
Gu Ruoyun mengangkat bahu dan memberi senyuman acuh tak acuh di wajahnya seolah-olah tak mendengar seruan Bibi Hua.
Ketika Bibi Hua melihat Gu Ruoyun tidak memperhatikan peringatannya, dia menjadi gelisah. "Nian Ye, aku tahu kamu masih sangat muda dan bahkan jika kamu punya bakat yang bagus, kamu pasti hanya seorang Martial Jenderal sekarang. Kamu bukanlah tandingan bandit-bandit ini."
Bandit Gunung Jurang Hitam selalu menyebutkan bahwa ketua mereka memiliki kekuatan besar dan Martial King pada usia seperti pemimpin mereka terlalu sedikit untuk dihitung. Oleh karena itu, bagi penduduk desa, terlepas dari betapa berbakatnya Gu Ruoyun, usia muda Gu Ruoyun berarti bahwa dia seharusnya seorang menjadi Martial Jenderal.
Akan tetapi, Bibi Hua yang sederhana ini tidak tahu bahwa ada hal yang disebut membual di dunia ini!
"Tampaknya sekarang semua orang sudah ada disini."
Ketua bandit berdiri dari kursinya dan menyapukan pandangan menakutkannya ke arah penduduk desa yang meringkuk di bawahnya. Wajahnya menyeringai kejam saat berkata, "Hari ini, aku akan membuat pengumuman! Penduduk Angin Musim Gugur akan menyumbangkan satu wanita pada Bandit Gunung Jurang Hitam setiap bulannya. Jika kalian melewatkan satu bulan, aku akan turun ke Desa Angin Musim Gugur dan bunuh dua orang! "
Apa?
Mendengar ini, para pria di Desa Angin Musim Gugur meledak dengan amarah.
"Kamu ingin kami menggunakan para wanita sebagai imbalan untuk menyeret kehidupan yang tercela? Kami tak akan melakukannya! Ini adalah kerusakan total bagi kehormatan kami sebagai pria!"
"Itu benar! Saudara-saudaraku, kita tidak akan mendengarkan para bandit ini lagi! Kita bisa menghadapi kenyataan bahwa dia membuat kita menyumbangkan setengah dari makanan kita setiap tahun, tetapi sekarang dia membuat rencana pada istri dan anak perempuan kita! Pria sejati tidak akan pernah membiarkan siapapun menodai istri kita! Aku lebih baik mati daripada membiarkan orang lain menyalahgunakan keluargaku!"