Peristiwa Tak Terduga Di Pagoda Ilahi Kuno (1)
Peristiwa Tak Terduga Di Pagoda Ilahi Kuno (1)
Saat ini, seolah-olah langit dan bumi telah kehilangan warnanya karena penampilan pria tersebut.
Gu Lan sangat terkejut. Dia menatap dengan linglung pada wajah yang sangat sempurna sambil bertanya lemah, "Orang itu… Lan Ge?"
Sepertinya Lan Ge tidak mendengar hembusan nafas dari sekitarnya. Mata birunya yang dalam menatap Gu Ruoyun penuh tekad. "Beri aku tiga tahun. Aku akan menemukanmu paling lambat tiga tahun."
Bagi Lan Ge, tiga tahun sudah cukup.
Setelah tiga tahun, dia akan menghadiahi Gu Ruoyun dengan sebuah kelompok yang besar!
Gu Ruoyun mengangguk. "Baiklah, aku akan menunggumu. Setelah tiga tahun, aku yakin kamu akan menemukanku dengan mudah bahkan jika aku tak lagi berada di Daerah Blok Utara. Namun, kamu memang terlihat agak tampan setelah membersihkan tahi lalat itu."
Wajah Lan Ge menjadi sangat merah. Wajahnya yang tak tertandingi membawa banyak bencana sejak kecil. Oleh karena itu, dia memakai tahi lalat untuk menutupi wajahnya.
Dapat dianggap inilah pertama kalinya dia menunjukkan wajah aslinya di Kota Maple Hijau.
"Jadi tahi lalat di wajah Lan Ge palsu." Gu Lan mengerjap. "Aku tak pernah bisa melihatnya langsung bahkan setelah waktu yang sangat lama."
Meski Lan Ge berasal dari Keluarga Lan, karena keberadaannya dianggap sebagai kesialan, Keluarga Lan menyembunyikannya. Oleh sebab itu, bahkan Gu Lan yang juga merupakan anggota Empat Keluarga Besar di Kota Utama sama sekali tak pernah bertemu Lan Ge.
Namun….
Meski Lan Ge memiliki wajah tampan yang tak tertandingi, dia bukanlah tipe Gu Lan dalam hal kekaguman.
Saat memikirkan ini tanpa sadar tatapan Gu Lan berpindah pada Xia Linyu. Lalu mata cerahnya menjadi gelap.
Setelah perpisahan ini, aku tak tahu berapa lama lagi sampai kami bertemu kembali…
"Hati-hati, semuanya." Gu Ruoyun menggabungkan telapak tangan dan membungkuk. Kemudian menaikkan sudut bibir sambil mengatakan, "Jika bernasib baik, kita akan bertemu lagi. Aku akan pergi sekarang."
Tanpa berlama-lama lagi, Gu Ruoyun berbalik dan menuju keluar gedung.
Tidak lama setelah itu, dua sosok tersebut telah menghilang dari mata kerumunan…
"Lan'er."
Ye Ying menepuk pundak Gu Lan dan bergumam menenangkan, "Kita tahu kemana Nona Gu pergi. Jika kita punya kesempatan di kemudian hari, kita bisa pergi mengunjunginya. Jadi…"
Gu Lan buru-buru menghilangkan kesuraman dalam hatinya dan memberikan senyuman manis. "Ketua, aku mengerti maksudmu. Aku merasa sedikit lelah, aku akan pergi untuk beristirahat sekarang."
Setelah mengatakan bagiannya, dia menatap kedua sosok yang telah menghilang itu dan bergegas menuju gedung belakang. Pada saat ini, Prajurit Kehancuran Dunia yang tersisa yang masih sangat sedih setelah kepergian Gu Ruoyun benar-benar tidak tahu keputusan dalam hati Gu Lan…
Hari berikutnya, pada waktu fajar.
Ye Ying tengah berbincang dengan Paman Ying di ruang belajar ketika terdengar suara cemas ke dalam ruangan, "Ketua, Ketua, telah terjadi hal buruk!"
Seorang pria menggenggam sebuah surat langsung bergegas masuk.
Ketika melihat ekspresi cemas di wajah pria tersebut, Ye Ying mengerutkan kening. "Apa yang terjadi?"
"Gu Lan. Gu Lan meninggalkan surat dan melarikan diri!"
"Apa?"
Ekspresi Ye Ying berubah. "Cepat, berikan surat itu padaku," Kata Ye Ying dengan cepat.
"Baik, Ketua."
Si pria menyerahkan surat itu pada Ye Ying dan meninggalkan ruangan.
Ye Ying menghela nafas dalam-dalam dan membuka surat itu. Perlahan-lahan tatapannya menjadi suram.
"Ketua, ada apa lagi dengan si gadis kecil, Gu Lan itu?" Paman Ying menghela nafas sambil berbicara dengan putus asa, "Bagaimana mungkin gadis kecil ini begitu sembrono meninggalkan surat dan pergi? Kemana dia pergi sendirian? Bagaimana jika dia berada dalam masalah, lalu bagaimana kita menyelesaikannya?"
-----------
Catatan TL:
Halo semuanya, hanya untuk mengklarifikasi, Gu Lan dan Gu Ruoyun tidak saling terhubung satu sama lain. Kata 'Gu' dalam Gu Lan tertulis sebagai 古, sedangkan 'Gu' dalam Gu Ruoyun tertulis sebagai 顾.