Identitas Gu Lan (8)
Identitas Gu Lan (8)
"Gu Lan." Pria setengah baya menatap Gu Lan sebelum melanjutkan dengan ekspresi serius di wajahnya, "Kamu terlalu melebih-lebihkan anak itu, Ye Ying. Aku tidak akan pernah kalah padanya apabila kami bertarung satu lawan satu. Namun, aku tak ingin kelompok lain mengambil kesempatan jadi aku memilih cara yang akan menciptakan sedikit korban. Oleh sebab itu, aku harus merepotkanmu untuk kembali dengan kami ke unit Prajurit Serigala Surgawi. Dan untuk anak kecil berwajah cerah yang pulang bersama denganmu itu…"
Pria setengah baya berhenti sebelum menaikkan sudut bibirnya dengan mengerikan, "Kami hanya bisa menyalahkan dirinya atas keterkaitannya dengan Prajurit Kehancuran Dunia!"
Maksudnya adalah, dia tidak akan melepaskan pemuda yang kembali bersama Gu Lan!
Dia tidak akan pernah melepaskan siapapun yang punya kaitan dengan Prajurit Kehancuran Dunia!
Jika aku tidak mengangkat akarnya, memotong rumput hanya akan kembali tumbuh di kemudian hari!
Gu Lan tak pernah menyangka Prajurit serigala Surgawi tidak akan melepaskan Xia Linyu. Hatinya penuh dengan amarah saat senyum dingin di wajahnya semakin dalam, "Saudara Xia hanyalah tamu Prajurit Kehancuran Dunia tapi aku tak menyangka Prajurit Serigala Surgawi akan menjadi gila seperti ini! Aku hanya ingin memberi kalian saran; ada beberapa orang di dunia ini yang seharusnya tak pernah kalian tantang. Jangan mengundang bencana yang lebih besar untuk kalian sendiri!"
Pada saat ini, Gu Lan tidak lagi menampakkan penampilannya yang cantik jelita. Malahan, dia memancarkan aura mengerikan yang berbeda dari kebanyakan prajurit.
"Hahaha."
Pria setengah baya tertawa gila. Tawanya begitu angkuh dan sombong. Lalu dia berkata, "Gu Lan, kamu masih muda namun suka melontarkan tawaran liar. Sampai hari ini, Prajurit Serigala Salju tak pernah mendengar tentang siapapun yang seharusnya tidak kami lukai kecuali mereka yang merupakan keluarga besar. Apa kamu mengatakan bahwa pemuda ini adalah anggota dari keluarga besar itu?"
Wajahnya penuh ejekan saat menatap Gu Lan dengan merendahkan.
"Dia tidak berasal dari keluarga-keluarga itu."
Gu Lan tertawa dingin sambil menjawab.
Tentu saja, Saudara Xia bukan berasal dari keluarga besar tapi… aku terhubung dengan pasukan tersebut. Jika Prajurit Serigala Surgawi membunuhku, aku yakin mereka tidak akan hidup lebih lama lagi.
Saat orang-orang itu menerima kabar kematianku, mereka akan membalaskan dendamku!
"Karena dia tidak berasal dari keluarga besar itu, Prajurit Serigala Surgawi dapat melukai dirinya!" Pria setengah baya menyipitkan mata saat sinar dingin melintas dalam bola matanya, "Pengawal, bawa Gu Lan pergi. Bunuh yang lainnya!"
"Aku ingin lihat apakah kalian memiliki keberanian untuk mencobanya!"
Ekspresi Gu Lan sangat berubah dan bergegas menghalangi pintu dengan tubuhnya. Aura kegelisahan terlihat di wajahnya yang cantik jelita saat melotot kejam pada sekelompok orang di depannya.
Pada saat ini, dia penuh dengan penyesalan. Dia menyesal membawa Gu Ruoyun dan Xia Linyu ke Kota Maple Hijau.
Awalnya, Prajurit Kehancuran Dunia ingin berterimakasih karena telah menyelamatkan mereka dan hanya membawa mereka kemari sebagai tamu! Akan tetapi, dia tak menyangka Prajurit Serigala Surgawi akan mengambil kesempatan tidak adanya Ketua dan melaksanakan pembunuhan. Jika dia tahu ini lebih awal, dia tidak akan membawa Xia Linyu pulang ke wilayah Prajurit Kehancuran Dunia.
Sayang sekali, di dunia ini tak ada obat untuk penyesalan.
Yang bisa dia lakukan sekarang adalah menghalangi jalan musuh dan mencegah siapapun memasuki pintu.
"Singa kecil, keluarlah dan tolong aku."
Gu Lan menggertakkan gigi dan berseru keras.
Segera, terdengar raungan keras dari dalam pintu besar. Seekor singa yang diselimuti api menyerbu dari gerbang di depan mata mereka dan memamerkan taringnya sambil memelototi para pengganggu itu.
"Singa kecil, tak peduli apapun yang terjadi kita tidak boleh membiarkan siapapun menyakiti Saudara Xia. Kamu harus membantuku memperlambat mereka, setidaknya sampai Ketua dan yang lainnya kembali!"
Hanya ini yang bisa Gu Lan lakukan untuk sekarang.
Tatapan Gu Lan mengarah ke langit tak jauh dari sana. Matanya yang besar dan terang berangsur-angsur dipenuhi kesedihan.
Ketua, kamu harus cepat kembali. Jika tidak, aku tak yakin berapa lama aku bisa bertahan…