Hewan Suci Yang Gemetar (4)
Hewan Suci Yang Gemetar (4)
Alasan mengapa dia menyelamatkan Paman Ying sepenuhnya karena kenyataan dia tak pernah menyakiti Gu Ruoyun meski dari awal Paman Ying mencurigainya.
Akan tetapi, alasan Gu Ruoyun yang sebenarnya karena dia sudah mengamati situasi dari prajurit lainnya. Karena itu, Gu Ruoyun berhasil melihat ekspresi malu di wajah Paman Ying! Melihat bahwa Paman Ying sudah mengetahui kesalahannya, tidak ada salahnya menyelamatkan Paman Ying kali ini.
Jika Paman Ying tidak merasa malu, mungkin Gu Ruoyun hanya akan melipat tangan dan melihat dari samping.
Mungkin Paman Ying tak tahu bahwa rasa malu di wajahnya telah menyelamatkan hidupnya!
BAM!
Tepat ketika pertarungan menjadi semakin lebih mudah karena Gu Ruoyun, terdengar raungan dari depan hutan. Pada saat yang sama, kekuatan kuat menembus melalui langit. Dengan suara yang sangat keras, berubah menjadi kilatan cahaya putih dan menyebar kemana-mana.
Pada saat itu, para hewan roh, yang sedang dalam pertarungan sengit, menghentikan segala yang mereka lakukan dan tersungkur dan berlutut di tanah, menyembah ke arah sumber kekuatan tersebut. Mata mereka penuh dengan keyakinan dan rasa hormat.
Ratusan hewan roh melakukan pertarungan!
Dapat juga dikatakan, hewan roh itu berhasil menerobos pada tingkat hewan suci!
Dengan mengetahui hal itu, semua wajah Prajurit Kehancuran Dunia berubah menjadi pemandangan yang sangat buruk. Mereka tak pernah menyangka hewan roh itu akan menerobos dengan sangat cepat!
Hewan suci?
Bahkan seratus Martial Supreme tingkat tinggi tidak mungkin mampu mengalahkan satu hewan suci! Apalagi jika hewan suci itu datang pada mereka?
"Berakhir, kita pasti benar-benar telah berakhir kali ini!"
"Lari, mungkin kita masih bisa pergi. Bahkan mati kelaparan di Hutan Nemesis merupakan pilihan yang lebih baik, aku tidak ingin mati oleh gigi dan cakar hewan suci."
"Sebelum ini, kita masih punya harapan keluar dari tempat ini. Akan tetapi, saat raja hewan roh ini menerobos, kita pasti akan mati!"
Kerumunan saling tatap satu sama lain, kemudian berlari ke arah belakang mereka dalam sekejap.
Melakukan pertarungan dengan hewan suci? Itu hanyalah tindakan menggali kubur kalian sendiri! Mereka tidak akan begitu bodoh untuk mencoba melakukan hal yang mustahil!
Namun, tepat ketika mereka berbalik dan melarikan diri, mereka mendengar langkah kaki dari bagian dalam hutan. Langkah kaki itu bagaikan bebatuan seberat seribu kati, membanting ke tanah, menyebabkan seluruh tanah bergetar.
Saat itu, kerumunan yang awalnya berencana melarikan diri menjadi tersadar. Mereka merasa seolah-olah indera di kaki mereka telah sepenuhnya menghilang, mereka bahkan tak punya kekuatan untuk menggerakkan kaki mereka, dan hanya bisa menatap dengan terkejut pada hutan yang bergetar.
"Hahaha!"
Gelombang tawa yang cukup sombong dan egois memenuhi udara, berasal dari arah suara langkah kaki. Suaranya bergema di seluruh hutan, membuat semuanya bergetar, pemandangan yang sangat menakutkan.
"Bajingan kecil mana yang sedang menggali kuburnya sendiri, menginjakkan kaki ke tanah kakek hewan suci, dan bahkan berani membahayakan budak-budak kakek hewan suci! Seperti kata pepatah, perhatikan status tuannya sebelum mengalahkan seekor anjing. Kalian sudah melukai pelayan-pelayanku, oleh sebab itu, kalian harus membayarnya dengan nyawa."
Suara angkuh itu menciptakan ekspresi yang sangat takut di wajah semua orang. Mereka gemetar saat menatap pria setengah baya yang melangkah keluar dari bagian ujung terdalam hutan.
Pria itu agak gemuk, seolah dipenuhi satu ton lemak daging. Dia memakai kain karung compang-camping, hanya menutupi tubuhnya begitu saja, tampak miskin dan kuyu seperti seorang pengemis. Namun, jika kalian meremehkannya berdasarkan penampilan luar, kalian pasti keliru.
Pria itu memancarkan aura yang luar biasa tajam dari dalam dirinya. Kamu hanya perlu menatapnya sekali, dan akan merasa sangat ketakutan.
Jika semua dugaan itu benar, pria setengah baya di depan mereka, yang menyebut dirinya sebagai kakek hewan suci adalah Raja Hewan Roh itu sendiri!
"Oh, ada dua nona kecil disini, mereka berdua sangat cantik! Haha, tampaknya mulai sekarang segala hal tidak akan membosankan!" Pria setengah baya itu tertawa terbahak-bahak beberapa kali. Suaranya memukul seluruh Hutan Nemesis bagaikan sambaran petir, "Pelayan, tinggalkan para wanita. Bunuh semua pria!"
Saat dia memberikan perintah, matanya berhenti pada Gu Ruoyun. Dia tampak sangat terkejut. Lalu, rasa kekaguman terlihat dalam tatapannya. Kemudian dia bertanya, mencari informasi, "Kamu… apa namamu Gu Ruoyun?"