Istri Liar Kaisar Jahat

"Meskipun aku tetap disini dan menunggu anggota Orde Rahasia datang, sekarang aku pikir aku telah membuat pilihan yang salah dengan melakukan hal ini. Kupikir anggota Orde Rahasia adalah orang-orang yang masuk akal, namun aku tak menyangka mereka akan bersikeras menutupi kesalahan mereka. Aku menyesal aku tidak pergi lebih cepat dan malah membuang waktuku disini. Zi Yun, Chu Luo, bersiaplah. Kita akan pergi setelah ini."     

Dia memunggungi Tetua Tianren dan suaranya ringan dan sambil lalu tanpa adanya tanda-tanda emosi.     

Ekspresi Tetua Tianren berubah beberapa kali seolah tidak menyangka Gu Ruoyun akan begitu berkeras. Dia terdiam dan pikirannya diselimuti misteri.     

"Suhu." Chu Luo melompat ketakutan karena jawaban Gu Ruoyun dan menatap dengan khawatir pada Tetua Tianren yang hanya diam sebelum cepat-cepat mengatakan, "Itu adalah masalah kecil bagiku jadi Suhu tak perlu bertengkar dengan anggota Orde Rahasia. Mereka punya kekuatan besar, terutama orang ini, yang merupakan tetua dari Orde Rahasia. Jika kita menentangnya, aku khawatir…"     

Gu Ruoyun memberi tatapan acuh tak acuh pada Chu Luo.     

Satu tatapan Gu Ruoyun sudah membuat Chu Luo menutup mulutnya. Dia hanya bisa menatap Suhunya dengan gelisah.     

"Chu Luo, aku tahu caraku dalam menaklukanmu tidak terhormat." Setelah jeda yang panjang, Gu Ruoyun menjelaskan perlahan, "Tapi setidaknya kamu adalah orang disampingku dan aku berhak menjagamu dari kesalahan! Memang benar aku menginginkan harta peninggalan atau aku tidak akan menunggu anggota Orde Rahasia disini! Namun…" Dia berhenti dan tertawa dingin, "Jika Orde Rahasia bertekad untuk membiarkan orang-orang menderita, aku tidak keberatan menyerah atas harta peninggalan ini! Mungkin seharusnya dari awal aku tidak tetap disini…"     

Chu Luo merasa hatinya dipukul. Dia merendahkan matanya yang cantik saat kepiluan melintas di matanya.     

Dari awal dia tak pernah merasa bahagia dengan Gu Ruoyun!     

Jika dia tidak jatuh dalam perangkap Gu Ruoyun, dia tak akan kehilangan kebebasan selama sisa hidupnya.     

Penampilan kekuatan Gu Ruoyun selama beberapa hari terakhir telah sangat mengejutkan Chu Luo dan menyebabkan rasa hormatnya terhadap Gu Ruoyun meningkat. Chu Luo jadi semakin menerima Suhunya tapi dia tak pernah benar-benar yakin akan niat Gu Ruoyun.     

Baru sekarang hatinya benar-benar berbalik ke arah Gu Ruoyun!     

Berapa banyak orang yang menginginkan harta peninggalan Orde Rahasia?     

Berapa banyak orang yang akan menyerah atas harta peninggalan demi mengoreksi kesalahan untuk bawahan mereka yang tidak penting?     

Mungkin dialah satu-satunya orang di seluruh dunia yang akan begitu agresif dan tegas! Dia akan menyerah atas harta peninggalan Orde Rahasia! Semuanya demi Zi Yun dan Chu Luo!     

"Zi Yun, Chu Luo, untuk apa kalian berdiri disini? Kemasi semuanya dan tinggalkan tempat ini. Bukanlah kejadian malang bagi kita untuk melewatkan harta peninggalan ini, lagipula cepat atau lambat kekuatanku akan bangkit melalui upayaku sendiri."     

Ketika Gu Ruoyun melihat mereka berdua tetap tak bergerak di tempat, dia mengerutkan kening dan memerintahkan dengan tenang.     

"Hah?" Zi Yun langsung bereaksi dan buru-buru mengangguk, "Baik, aku akan berkemas dan segera meniggalkan tempat ini."     

Kemudian dengan cepat dia berbalik dan mulai berjalan kembali ke ruangannya untuk berkemas.     

Namun, tepat ketika dia mengangkat kaki untuk berjalan, terdengar suara tua menimpali dari belakang.     

"Tunggu!"     

Zi Yun langsung berhenti dan menghadap Tetua Tianren yang putus asa sebelum menatap Gu Ruoyun dengan bertanya.     

Tetua Tianren menghela nafas. "Mu Chu, minta maaf."     

"Apa?"     

Mu Chu terkejut seolah-olah tak pernah menduga Tetua Tianren akan membuat keputusan seperti itu. Dia kebingungan, "Te… Tetua, apa kata tetua?"     

"Minta maaf."     

Tetua Tianren menghela nafas dan memerintah lagi dengan dingin.     

BUM!     

Mu Chu merasa seperti kepalanya akan terbelah. Dia tercengang sambil berbalik dengan bodoh, menatap wajah tersinggung Zi Yun dan Chu Luo dan berbicara enggang, "Tetua, tetua ingin aku meminta maaf pada mereka? Atas dasar apa?"     

Dia tak pernah dianiaya seperti ini sepanjang hidupnya!