Tantangan (8)
Tantangan (8)
"Hah?" Yun Yan menjawab dengan terkejut, "Dia mendapat hak memasuki Orde Rahasia bersama Gu Ruoyun? Mereka pasti punya hubungan yang bersahabat. Jika memang begitu, biarkan dia masuk. Ingatlah untuk bersikap ramah padanya. Jika dia punya hubungan yang sangat baik dengan Gu Ruoyun dan kamu menyinggung dirinya, mungkin hal itu akan membuat Gu Ruoyun marah."
"Baik, Kakak Senior Yun Yan."
Setelah mendengar ini, si murid Orde Rahasia undur diri. Tak lama setelah itu, dia membawa sesosok masuk ke dalam ruangan.
Ketika Yun Yan menatap sosok anggun itu, matanya menyala dengan terkejut. Segera, rasa terkejutnya lenyap, taetpi meskipun begitu Wen Ya melihatnya dengan mudah.
Ada senyuman manis di wajahnya yang cantik dan sempurna, tetapi hatinya dipenuhi penghinaan. Dia tak menyangka bahwa Yun Yan, meski merupakan seorang murid Orde Rahasia, adalah seorang cabul! Yun Yan bahkan tidak bisa berkedip setelah melihatnya. Jika memang begitu, akan menjadi lebih mudah untuk memanfaatkannya.
"Kakak Senior Yun Yan," Wen Ya berjalan perlahan-lahan ke depan saat senyumannya menjadi semakin anggun dan menyentuh. Jubahnya yang berwarna kuning terang membuatnya terlihat sangat menakjubkan dan semakin menggoda. "Kakak Senior Yun Yan, Sudah lama aku mendengar tentang nama besarmu, bahkan sebelum aku menginjakkan kaki di Orde Rahasia. Kini aku telah berjumpa denganmu, kamu memang muda dan sangat berbakat, serta luar biasa dan agung! Jika kamu tidak bertemu lawan yang memiliki Sembilan Api Neraka, kamu tidak akan kalah dalam kompetisi hari ini."
Sembilan Api Neraka?
Setelah mendengar nama api itu, perhatian Yun Yan teralihkan. "Kamu bilang bahwa api milik Gu Ruoyun adalah Sembilan Api Neraka?"
Seperti yang diduga!
Senyuman Wen Ya menjadi semakin dalam ketika mendengar cara Yun Yan menyebut Gu Ruoyun.
Menilai dari cara orang ini menyebut Gu Ruoyun dengan nama langsung, berarti orang ini tidak menerima Gu Ruoyun sebagai pemimpin dari lubuk hatinya! Bagaimanapun, sebagai murid Orde Rahasia, Yun Yan selalu ditempatkan diatas segala-galanya. Bagaimana mungkin dia setuju menjadi bawahan orang lain?
Namun, Wen Ya tak tahu bahwa Yun Yan tidak mengubah cara panggilannya bukan karena dia tidak menerima Gu Ruoyun sebagai Suhunya, dia hanya keceplosan sesaat.
"Benar, api itu memang adalah Sembilan Api Neraka. Tak sengaja aku mendengar tentang kobaran api itu." Mata Wen Ya menyala sambil berbicara dengan simpatik, "Jika Sembilan Api Neraka adalah milikmu, aku yakin kekuatanmu akan meningkat dua kali lipat, Kakak Senior Yun Yan."
Ini juga berarti bahwa Sembilan Api Neraka hanya sia-sia pada Gu Ruoyun.
Meskipun demikian, karena racun dari Gu Ruoyun, Wen Ya tidak berani mengatakannya secara terang-terangan dan hanya memberi isyarat. Selain itu dia yakin bahwa, bahkan sebagai murid Orde Rahasia, Yun Yan mungkin tidak tahu tentang kenyataan Sembilan Api Neraka yang tidak bisa berpindah pada pemilik yang berbeda! Lagipula, Wen Ya juga tak sengaja mengetahui kebenaran ini!
Yun Yan tertawa dingin di dalam hati tetapi ekspresinya seperti tidak tahu apa-apa. "Sungguh malang aku tak bisa mengambil Sembilan Api Neraka. Hal-hal seperti itu tidak diizinkan di Orde Rahasia. Jika aku melakukannya, para tetua Orde Rahasia tidak akan melepasku!"
Suaranya dipenuhi penyesalan seolah-olah sangat percaya bahwa Sembilan Api Neraka milik Gu Ruoyun benar-benar sangat disayangkan!
Menyadari maksud dalam ucapan Yun Yan, hati Wen Ya melompat kegirangan, "Kakak Senior Yun Yan, jika kamu butuh bantuan, aku tidak akan pernah menolakmu!"
Bantuan?
Bagaimana itu bisa terjadi?
Wen Ya hanya sekedar memanfaatkan pria ini, jadi mengapa dia harus mengambil resiko dan menolongnya? Gu Ruoyun adalah orang yang jahat dan menjadi musuhnya akan menghasilkan tulang-tulang berubah menjadi debu jika dia tidak berhati-hati! Tambahan pula, Wen Ya masih diracuni. Setiap kali dia punya niat untuk menyakiti Gu Ruoyun, dia akan menderita rasa sakit yang membara.