Istri Liar Kaisar Jahat

Hewan Sakral (2)



Hewan Sakral (2)

Ketika Wen Ya mendengarkan pembicaraan kerumunan, tiba-tiba perasaan tak nyaman muncul dalam hatinya dan matanya perlahan-lahan beralih ke wajah Gu Ruoyun. Ketika melihat ekspresi tenang dan tak peduli Gu Ruoyun, kecemasan di hatinya menjadi semakin mendalam. Dia hampir membuka mulut untuk berbicara tetapi pada akhirnya dia hanya tetap diam.     

AUM!     

Si naga putih meraung keras dan membuat seluruh tanah bergetar. Pada saat ini, seluruh alun-alun menjadi hening dan tak ada suara yang dapat terdengar.     

Kemudian kerumunan menyaksikan ketika naga putih itu merendahkan kepalanya yang agung dan menempatkan kepalanya di tanah dengan lekat-lekat, membiarkan hewan kecil itu meluncur dari atas kepalanya. Ekspresi naga itu penuhi dengan rasa hormat.     

Itu benar! Rasa hormat!     

Sepotong pengetahuan itu membuat kerumunan kebingungan. Dari mana hewan kecil ini berasal sehingga sanggup menerima perlakuan penuh hormat dari Hewan Sakral Orde Rahasia?     

Hewan kecil ini jelas terkejut oleh situasi di depannya. Setelah jeda yang panjang, hewan kecil itu tersadar. Dia mengarahkan cakar kecilnya yang berwarna putih kepada orang-orang yang meneriakan suara berisik di sekitarnya. Dia terlihat sangat marah.     

"Hewan roh ini tak bisa berbicara?"     

Gu Ruoyun termenung. Beberapa hewan roh bisa berbicara omong kosong yang sombong setelah mencapai jenjang tertentu, namun hewan roh ini tidak berbicara bahasa manusia. Meskipun begitu, Gu Ruoyun tidak berani meremehkan hewan kecil yang tampak tidak agresif ini.     

Kekuatan hewan roh ini seharusnya tidak kecil karena sanggup menerima gelar Hewan Sakral Orde Rahasia, juga tidak memiliki kekurangan kekuatan membunuh seperti yang disarankan eksteriornya.     

"Ketua Klan telah tiba!"     

Kerumunan langsung menciptakan jalan kecil ketika mendengar pengumuman itu.     

Seorang wanita tua berambut putih yang memakai tongkat berjalan pelan ke arah mereka tak jauh dari alun-alun. Langkah kakinya ringan, cepat dan kuat, sangat berbeda dengan wajahnya yang tua dan berkeriput.     

"Aku, Ketua Klan Orde Rahasia, memberi hormat padamu, Raja Hewan Sakral."     

Ketua Klan berjalan menuju hewan kecil yang marah itu, menggabungkan telapak tangan dengan ekspresi penuh hormat di wajahnya.     

BUM!     

Ucapan Ketua Klan bagaikan sambaran petir yang mengejutkan saat jatuh pada kerumunan. Kata-kata itu membuat perasaan tidak nyaman Wen Ya menjadi kenyataan.     

Hewan Sakral?     

Hewan kecil ini adalah Hewan Sakral?     

Tak heran dia dibiarkan duduk di kepala naga putih tersebut dan naga putih itu memperlakukannya dengan hormat.     

Hewan Sakral Orde Rahasia yang asli sebenarnya adalah makhluk kecil yang sederhana ini!     

Wajah Wen Ya perlahan-lahan memucat dan dia menatap Gu Ruoyun serta menggigit bibir. Lalu dia menghela nafas dalam-dalam dan menenangkan guncangan emosi di dalam hatinya sebelum mengembalikan keadaan anggunnya lagi.     

Tak peduli apapun yang terjadi dia harus menjinakkan Hewan Sakral ini.     

Hanya dengan begitu Wen Ya akan bisa melampaui semua orang dan menjadi pewaris harta peninggalan!     

Hewan kecil itu langsung menjadi semakin marah ketika melihat Ketua Klan. Cakar kecilnya diarahkan pada Ketua Klan, hampir menyentuh hidungnya, ketika dia mengeluarkan suara yang tidak bisa dimengerti. Berdasarkan ekspresi hewan kecil itu, sulit untuk membayangkan bahwa hewan kecil itu sedang memarahi Ketua Klan saat ini.     

Ekspresi malu terlihat di wajah Ketua Klan saat berkata, "Raja Hewan Sakral, aku tidak mengerti apa yang kamu katakan."     

Sekarang mata hewan kecil itu menyembutkan api saat melotot geram pada Ketua Klan.     

Bukankah aku mengirimkan perintah pada orang tua busuk ini untuk membawa pewaris harta peninggalan bertemu denganku? Pikir si makhluk kecil dengan marah. Aku bergegas datang dengan semangat tinggi ketika naga putih tiba untuk mengantarku. Siapa yang menyangka orang tua busuk ini akan memperlihatkan diriku di depan umum?     

Bukankah dia pantas menerima omelan?     

Ketua Klan yang malang, dia tak tahu kesalahan apa yang telah dia lakukan. Meskipun sebelumnya Hewan Sakral telah setuju untuk berkomunikasi dengannya, miskomunikasi terjadi karena makhluk kecil ini tidak bisa menyampaikan pemikirannya dengan akurat. Alhasil, Ketua Klan mengira makhluk kecil ini ingin memilih ulang sang pewaris.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.