Istri Liar Kaisar Jahat

"Hanya karena kamu membelanya bukan berarti membuktikan kelakuannya! Jika dia tidak memperdaya dirimu, apa kamu akan membantunya?"     

"Kamu…"     

Li Qing gemetar dengan amarah dan baru saja akan menjawab ketika terdengar suara dingin dari belakangnya.     

"Karena aku sudah tahu kamulah yang melukai Dong Fang, ini membuatnya semakin mudah. Atas semua serangan yang kamu berikan, aku akan mengembalikan dengan jumlah yang sama, bagaimana?"     

Dong Fang berguncang dan menatap wajah dingin wanita itu. Matanya penuh ekspresi sulit.     

Dia… membelaku?     

Tepat di hadapan kaum bangsawan kerajaan?     

Dong Fang merasa sangat tersentuh saat memikirkan ini dan hatinya penuh dengan keyakinan untuk melayani Gu Ruoyun.     

"Kamu saja?" Lin You tertawa dingin dan berseru dengan mengejek, "Kekuatanmu tidak cukup untuk mendapat hak bertarung denganku!"     

"Dong Fang, berapa kali dia menyerangmu?"     

Gu Ruoyun mengabaikan Lin You dan malah menanyai Dong Fang.     

"Satu… satu serangan," Dong Fang menelan ludah. "Tapi yang lainnya menyerangku lebih dari beberapa kali."     

"Baik, aku mengerti." Gu Ruoyun menjawab tenang. Lalu dia mengarahkan pandangan pada Lu Yun dan teman-temannya serta bertanya, "Bagaimana dengan kalian? Aku ingin tahu jumlah persisnya kalian dipukul."     

Yang lainnya juga berguncang dan mereka saling pandang, tidak yakin bagaimana caranya menjawab pertanyaan Gu Ruoyun.     

Mu Ying benar-benar tidak perlu berpikir panjang saat menjawab dengan jujur, "Aku sudah menghitungnya. Jumlah pukulan yang aku terima adalah dua puluh serangan."     

"Dua puluh serangan?" Gu Ruoyun mengarahkan padangan perlahan-lahan pada Lin You dan berkata tenang, "Maka aku tidak akan menambah tidak juga menguranginya. Aku akan mengembalikan dua puluh kali serangan padamu, bagaimana?"     

"Hahaha!"     

Lin You tertawa terbahak-bahak. "Sekalipun aku berdiri diam dan membiarkanmu menyerangku dua puluh kali, kamu tak akan pernah bisa membuatku goyah dengan tangan kecil dan kakimu yang kurus kering itu! Ayo, pukul aku dengan tinju! Aku ingin lihat siapa yang pada akhirnya dipermalukan."     

Saat berbicara, Lin You menunjuk dadanya dan berbicara dengan suara keras dan sombong.     

Tetua Wuxu mengerutkan kening tetapi tidak ikut campur. Malahan, diam-diam dia mengamati situasi dengan tatapan dingin.     

"Apa kamu yakin bisa berdiri disana dan membiarkan aku memukulmu tanpa bergerak?" Gu Ruoyun menaikkan alis. Nada suaranya membawa senyum yang dipaksakan.     

Lu Yun dan yang lainnya menatap Lin You seakan-akan sedang memandang orang bodoh.     

Lin You hanya berada di jenjang istimewa tahap menengah sementara Gu Ruoyun sudah mencapai jenjang istimewa tahap akhir dan tetap ingin berdiri tidak bergerak disana. Apa dia tidak akan mendirikan pertahanan untuk menahan pukulan Nona Gu? Apa orang ini sudah bosan hidup dan ingin seseorang mengantarnya menuju kematian?     

Pikiran Lin You sangat berbeda dengan yang lainnya.     

Dia ingin membiarkan Gu Ruoyun memukulnya tanpa memasang pertahanan agar supaya Gu Ruoyun kehilangan harga diri ketika tidak sanggup menggerakkan dirinya. Dengan begitu, ini akan dianggap sebagai membela Su Lin!     

"Hmm, kalau begitu seranglah padaku! Gunakan semua kekuatanmu dan pukul dadaku! Aku ingin kamu memahami perbedaan yang luas antara aku dan dirimu!" Lin You tertawa terbahak-bahak dan berteriak sombong.     

"Dimengerti."     

Gu Ruoyun mengangguk. Karena lawan mengundangnya melakukannya dengan keramahan seperti itu, mengapa dia harus diam saja?     

Ekspresi di wajah Tetua Wuxu, yang hanya diam sepanjang waktu, berubah drastis ketika melihat tinju Gu Ruoyun perlahan-lahan dipenuhi dengan energi spiritual. Dia bergegas melangkah kedepan untuk menghentikannya tetapi sudah terlambat. Baru saja dia akan bertindak, tinju Gu Ruoyun sudah mendarat di dada Lin You.     

BAM!     

Pakaian Lin You langsung tercabik-cabik seperti baru saja menghadapi ledakan. Kekuatan kuat menjalari tubuhnya sebelum menyebar ke udara, membuat debu di belakangnya bertebaran ke area sekitar. Kemudian tubuhnya terhempas setelah menerima serangan tersebut…