Kamu Tidak Akan Mati Jika Kamu Tidak Mengundang Kematian (3)
Kamu Tidak Akan Mati Jika Kamu Tidak Mengundang Kematian (3)
"Nona Gu." Pria dengan tahi lalat itu menggertakkan gigi dan berkata, "Aku jamin aku tak akan pernah mengungkapkan apapun tentang masalah ini di depan umum jadi tolong lepaskan kami sekali ini! Kami menyesal sekarang dan kami bahkan tak bisa lolos babak penyisihan. Kami sudah menerima pembalasan jadi mengapa kami harus memusnahkan kami?"
"Memusnahkan?" Gu Ruoyun tersenyum samar dan berkata, "Jika kekuatanku tidak begitu kuat, takdir apa yang akan menimpa kami hari ini? Aku khawatir kami semua akan dibunuh."
Ekspresi pria bertahi lalat berubah sangat buruk.
Gu Ruoyun benar, Duan Yi tidak bermaksud melepaskan nyawa mereka! Sekalipun Dong Fang menyerah, orang-orang ini akan tetap dibunuh!
Namun, apa yang tidak mereka sangka adalah Gu Ruoyun, yang dianggap sebagai orang tak berguna oleh banyak jenius di Kerajaan Bulan Surgawi, sebenarnya mempunyai kekuatan yang besar!
"Apa maksudmu? Aku berani menjamin kami tidak akan membocorkan apapun tentangmu! Apa yang bisa kami lakukan agar kamu percaya?"
Gu Ruoyun menggelengkan kepala sambil menatap wajah pria bertahi lalat yang sudah hampir menjadi gila dan berkata dengan tenang, "Di dunia ini, aku hanya percaya satu jenis orang – yaitu orang mati!"
"Kamu…" Pria bertahi lalat tidak menyangka Gu Ruoyun akan tetap membunuh mereka meski sudah memohon. Semakin dia memikirkannya, semakin dia menjadi marah. Dia tidak bermaksud memohon lagi dan berteriak dengan lantang, "Gu Ruoyun, kamu bertingkah seperti seorang penyiksa hanya karena hewan roh di tanganmu! Lucu sekali jika kamu ingin membunuh kami disini. Jangan lupa, para kultivator Kerajaan Bulan Surgawi ada di dekat sini. Aku hanya perlu berteriak meminta bantuan dan mereka akan datang menyelamatkan kami! Ketika kami pergi, hari pembalasanmu akan tiba!"
Pria bertahi lalat mengira setelah dia mengatakan hal semacam ini, Gu Ruoyun akan merasa takut. Namun, dia keliru. Pada saat ini, wanita tersebut terlihat tenang seperti biasanya. Matanya yang dingin begitu tenang dan tidak ada tanda-tanda emosi seolah-olah ucapan pria itu tidak bisa mengancamnya sama sekali.
"Hmm! Kamu pikir aku akan diam saja? Jika bukan karena dirimu, kami tidak akan gagal dalam babak penyisihan ini! Saat aku pergi, aku akan mengungkapkan kenyataan bahwa kamu punya hewan roh yang sangat kuat. Kamu pasti akan menderita karena banyak mata-mata dan upaya pembunuhan!"
Kekayaan seseorang dapat menyebabkan kehancuran mereka sendiri karena keserakahan orang lain!
Oleh sebab itu, dari awal Gu Ruoyun memutuskan untuk tidak melepaskan orang-orang ini.
"Kamu sudah membunuh Duan Yi jadi kamu harus membayar harganya!"
Mata pria bertahi lalat itu berubah merah saat melotot kejam pada Gu Ruoyun.
Kematian Duan Yi sudah menentukan kegagalan mereka dalam babak penyisihan. Karena itu, orang-orang ini menyalahkan Gu Ruoyun tapi mereka tak pernah mempertimbangkan apabila bukan karena provokasi Duan Yi dan bagian mereka dalam membantu kekejaman, mengapa mereka akan menderita akibat ini sekarang?
Tepat ketika si pria bertahi lalat akan melepaskan suar sinyal dan memanggil bantuan, angin kencang memukul dadanya dengan keras. Tiba-tiba dia terhuyung ke belakang dan jatuh dengan keras di dekat pohon tua. Pohon tua itu tumbang dan menimpa tubuhnya.
Suara sinyal itu terbang ke udara sebelum jatuh kembali di tangan pria tersebut.
Pria itu memakai jubah panjang berwarna merah-muda dan terlihat cantik serta indah. Kulitnya seindah permata putih dan mata bunga persiknya membawa senyuman menggoda saat melihat suar sinyal di tangannya. Aura malas tersungging di sudut senyumannya.