Pertentangan Kekuatan (2)
Pertentangan Kekuatan (2)
Dia bisa merasakan bahwa Gu Ruoyun tidak sesederhana yang terlihat, tetapi dia tak bisa mengatakan apa-apa. Kalau tidak, keponakannya yang keras kepala ini akan menjadi semakin marah!
"Kasim Li." Su Lin berbalik pada si kasim yang sedang menulis sesuatu dan memerintah, "Terlepas apakah wanita ini sanggup lolos pendaftaran atau tidak, aku ingin kamu memasukkan namanya! Jika dia ingin mati, aku akan mengirimnya kesana!"
Dari awal Su Lin ingin mempermalukan Gu Ruoyun ditempat! Namun, sekarang dia berubah pikiran dan tak peduli apapun, Gu Ruoyun harus terdaftar dengan sukses! Lalu dia akan punya alasan yang cukup untuk membunuh Gu Ruoyun!
Sekalipun ayahnya datang sekarang, dia tak bisa menghentikan Su Lin!
Gu Ruoyun seperti tidak mendengar suara Su Lin ketika berjalan menuju Kasim Li. Langkah kakinya ringan dan anggun saat jubah hijaunya berkibar pelan dalam hembusan angin.
Zuo Shangchen memandang punggung Gu Ruoyun saat sudut bibirnya melengkung keatas. Kemudian mata bunga persiknya memandang Su Lin dengan aura jahat.
"Tampaknya Su Lin sudah bosan hidup, itulah sebabnya dia berani menantang Xiao Yun'er."
Zuo Shangchen menghela nafas pelan tetapi senyuman yang menawan di mata bunga persiknya tidak berubah. Dia cantik seperti seorang penggoda dan bisa membuat semua makhluk hidup menjadi kacau-balau.
"Aku masih ingat bagaimana Xiao Yun'er mendapat banyak musuh sepanjang perjalanannya. Namun, semua musuhnya mati di tangannya. Jika Su Lin bisa membiarkannya lewat begitu saja, nyawanya bisa selamat. Sayang sekali…"
Meski Ziuo Shangchen meratapi betapa malangnya situasi ini, wajahnya tidak bisa menutupi kesombongannya.
Tentu saja, sudah lama dia tak tahan melihat Su Lin. Namun, dia terhalangi kenyataan Su Lin adalah putri dari teman lama Suhunya. Itulah sebabnya dia tidak melakukan apa-apa saat itu. Meskipun demikian, jika Gu Ruoyun bertindak, itu tak ada kaitan dengan dirinya! Suhunya juga tak akan menyalahkannya!
...
Semua mata tertuju pada Gu Ruoyun di gedung belakang seolah-olah ingin tahu apakah Gu Ruoyun adalah orang tak berguna seperti yang dikatakan Su Lin.
Kerumunan menyaksikan saat Gu Ruoyun mendekat pada Kasim Li dan berkata, "Aku kesini untuk mendaftar kompetisi. Boleh aku tahu bagaimana proses pendaftarannya?"
Kasim Li terkejut dan tanpa sadar menatap Istri kerajaan. Istri kerajaan mengangguk kemudian Kasim Li berpaling menjawab dengan suara serak dan khianat, "Ini adalah batu roh yang khusus digunakan oleh Istana Kerajaan untuk menguji tingkat kekuatan seseorang. Kamu boleh mengerahkan kekuatan dari telapak tanganmu ke batu roh ini. Kemudian kita bisa membedakan kekuatanmu melalui patahan yang muncul di batu roh."
Seseorang harus tahu bahwa di daratan utama ini, beberapa senjata ilahi dapat digunakan untuk memalsukan jajaran seorang kultivator!
Sekalipun orang itu tidak mencapai jenjang istimewa, mereka bisa memanipulasi aura untuk meniru aura dari kultivator jenjang istimewa.
Maka, inilah sebabnya Kerajaan Bulan Surgawi memanfaatkan batu roh sebagai metode pengujian!
Semua orang tahu bahwa seseorang dapat memalsukan jajaran dan aura kultivator dapat diubah. Satu-satunya hal yang tak bisa ditiru adalah kekuatan dalam diri mereka!
Gu Ruoyun sedikit terkejut saat tatapannya mendarat di batu roh di hadapannya. Ketika dia melihat batu roh itu dengan baik, dia menjadi semakin terkejut.
"Batu roh ini…"
Bukankah ini tablet batu sama dengan yang aku lihat di Kota Suci di Negeri Terbuang?
Saat itu, Gu Ruoyun berkelana menuju Negeri Terbuang untuk mendapatkan Teratai Neraka dan menyelamatkan Qianbei Ye. Untuk memasuki Kota Suci di Negeri Terbuang, seseorang harus melewati ujian yang dari Keluarga Ye. Ujiannya adalah mematahkan tablet berlian dengan memakai semua kekuatan dalam satu serangan.
Hanya mereka yang sanggup meninggalkan patahan kecil di tablet batu yang akan diizinkan memasuki Kota Suci.
Siapa yang menyangka Gu Ruoyun tak sengaja menghancurkan seluruh tablet itu…
Gu Ruoyun tak pernah menduga dia akan melihat tablet batu yang sama lagi dan matanya menyala dengan sinar aneh, "Aku hanya perlu memukul batu roh ini?"
"Itu benar. Si kasim mengangguk, "Kamu perlu memukulnya dengan seluruh kekuatanmu. Kelayakan untuk lolos pendaftaran bergantung pada tingkat kerusakan di batu roh ini!"
Gu Ruoyun menatap batu roh yang penuh patahan dan menghela nafas dalam-dalam.
Dia tidak melupakan akibat karena memakai seluruh kekuatannya dalam memukul batu terakhir kali. Oleh sebab itu, dia tidak bermaksud memakai semua kekuatannya kali ini!