Rumah Besar Raja Daerah (3)
Rumah Besar Raja Daerah (3)
Sudut bibirnya melengkung ke sudut acuh tak acuh tetapi dia tetap diam. Namun, matanya menjadi sangat dingin dan tak ada yang bisa membaca emosi di wajahnya yang dingin dan jernih.
"Xiao Yun'er?"
Zuo Shangchen merasakan perubahan dalam sikap Gu Ruoyun dan terkejut. Dia menyapu pandangannya yang menawan pada Gu Ruoyun sambil mengerutkan kening. Lalu mengarahkan tatapan tak peduli pada Su Lin yang berada di sebelah Raja Daerah. Matanya berkelip pelan tetapi tak ada yang tahu apa yang sedang dia pikirkan.
"Haha, Nona Gu, kamu pasti lelah karena perjalanan yang jauh. Sekarang aku akan mengirim orang untuk mengantarmu beristirahat." Raja Daerah tertawa terbahak-bahak sekali lagi dan terus tersenyum sepanjang waktu. Namun, Gu Ruoyun tak tahu mengapa tetapi dia merasa senyum Raja Daerah hanyalah topeng.
Palsu!
Benar, dia menyembunyikan sesuatu!
Pada saat ini, sikap Raja Daerah membuat Gu Ruoyun merasa bahwa Raja Besar adalah orang yang munafik.
Mata Gu Ruoyun menyala ketika merasakan hal ini. Tampaknya Raja Daerah tidak sebaik yang dikatakan Zuo Shangchen.
"Baiklah."
Gu Ruoyun mengangguk saat memikirkannya sementara senyuman kecil tersungging di sudut bibirnya.
Mendengar ini, Raja Daerah langsung memberi perintah dan meminta para pelayan menyiapkan kamar untuk Gu Ruoyun. Entah itu disengaja atau tidak, dia mengatur kamar Gu Ruoyun bersebelahan dengan ruangannya…
Zuo Shangchen merasa ini sedikit tidak pantas dan mengerutkan kening. "Raja Daerah, biarkan Yun'er menetap di kamar sebelahku. Tak perlu menyulitkan dirimu."
Raja Daerah terkejut. Dia tak menyangka Zuo Shangchen akan berbicara dan melawan pengaturannya.
Lagipula, dia punya alasan untuk menempatkan Gu Ruoyun di sebelah ruangannya.
Salah-satunya karena perintah dari Suhunya. Alasan kedua adalah untuk menjauhkan Gu Ruoyun dengan Zuo Shangchen jadi putrinya akan berada di posisi yang menguntungkan. Dia juga ingin mengawasi Gu Ruoyun!
"Kakak Chen." Su Lin buru-buru angkat bicara ketika melihat ayahnya lambat merespon, "Ayah melakukan ini untuk kebaikanmu sendiri. Kamu adalah pria yang rupawan dan sangat cantik. Bagaimana jika dia punya maksud jahat sehingga menaiki tempat tidurmu? Sekarang ini, ada beberapa orang yang akan menyinggung kesopanan umum dan melakukan tindakan seperti itu!"
Dia menatap Gu Ruoyun sambil berbicara penuh menghina.
Su Lin tak akan memberi wanita ini kesempatan untuk mendekati Kakak Chen!
Kakak Chen hanya akan menjadi miliknya!
Akan tetapi, dia tidak menyadari bahwa Zuo Shangchen telah tersinggung oleh penggunaan kalimat 'pria yang rupawan dan sangat cantik' tentang dirinya.
Zuo Shangchen langsung mengerutkan kening saat aura jahat memenuhi wajahnya yang indah.
Hanya dewa yang tahu betapa dia sangat membenci ketika seseorang menggunakan kalimat seperti 'sangat cantik' untuk menggambarkan dirinya! Bagi Zuo Shangchen, kalimat ini hanya boleh digunakan untuk menggambarkan wanita. Ucapan Su Lin bukanlah pujian baginya malahan menyakiti dirinya!
Jika Raja Daerah bukanlah teman lama Suhunya, sudah lama dia melemparkan wanita sialan ini!
Zuo Shangchen menghela nafas dalam-dalam dan menekan api kemarahan dalam hatinya. Lalu dia mengarahkan tatapan bunga persiknya pada Raja Daerah dan bertanya, "Raja Daerah, bisakah ruangan di sebelahku dirapikan untuk Gu Ruoyun, bagaimana?"
"Ini…" Raja Daerah terdiam tetapi tak bisa menemukan alasan untuk menolak permintaannya. Akhirnya, dia hanya bisa mengangguk dengan putus asa sambil mengatakan, "Baiklah, aku akan mengirim orang untuk menyiapkan kamarnya."
Sangat disayangkan…
Menurutnya mengatur kamar Gu Ruoyun berada tepat di sebelahnya supaya dia akan punya peluang sempurna untuk mencuri Pagoda Ilahi Kuno. Dia tak menduga Zuo Shangchen akan menghentikan dirinya.