Istri Liar Kaisar Jahat

Sekawanan Hewan Roh (2)



Sekawanan Hewan Roh (2)

Ekspresi Gu Ruoyun berubah sangat serius saat menatap kawanan hewan roh yang mengamuk. Akan tetapi, dia tidak berani menunjukkan keraguan dalam pergerakannya. Pedang patah bersinar dengan cahaya tajam ketika menebas hewan roh lainnya.     

Dibawah langit yang berlumuran darah, pegunungan yang tadinya berwarna merah darah kini semakin menyala. Hewan roh yang sangat banyak terus berjatuhan di depan matanya, tak lama setelah itu, jasad-jasad hewan roh menumpuk menjadi bukit kecil.     

Sayang sekali, tak peduli berapa banyak hewan roh yang Gu Ruoyun bunuh, hewan roh yang lebih banyak akan muncul dalam jumlah yang tak terhitung seolah-olah pembunuhan ini tak akan pernah berakhir.     

Diserang oleh sekawanan hewan roh yang sangat banyak, Gu Ruoyun tak bisa bertahan lebih lama lagi sekalipun dia punya energi spiritual lebih.     

BUG!     

Tiba-tiba, energi yang kuat mendarat di pundak Gu Ruoyun. Tubuhnya terdorong dan hampir jatuh ke tanah. Ketika dia tersadar, dia melihat hewan roh yang sangat banyak menerjang ke arahnya bagaikan gelombang. Hewan-hewan roh itu sangatlah banyak…     

Kegentingan ini membuat Gu Ruoyun tak bisa berpikir dan dia bangkit sekali lagi kemudian langsung menyerang hewan roh. Lalu pedang patah di tangannya menusuk dada hewan roh terdekat, mencabut jantungnya.     

...     

Tidak ada perbedaan jelas antara siang dan malam di bawah langit berwarna merah darah ini. Karena itu, Gu Ruoyun tidak tahu berapa lama waktu telah berlalu.     

Yang dia tahu adalah setelah waktu membunuh yang lama, tubuhnya perlahan-lahan kehilangan ketahanan. Dia merasa seolah-olah akan pingsan di tanah pada saat berikutnya!     

Jika dia pingsan, itu akan menandakan akhir dari hidupnya.     

Oleh sebab itu, dia hanya bisa mengambil kesempatan dari sisa kekuatannya. Jika dia bisa membunuh satu hewan roh, dia akan membunuhnya. Jika dia bisa membunuh sepasang, dia akan melakukannya juga!     

BUG!     

Akhirnya, kekuatan Gu Ruoyun benar-benar habis dengan hewan roh yang tak terhitung jumlahnya. Tiba-tiba tubuhnya tumbang ketika pedang patah di tangannya ditancapkan dengan keras di tanah yang berlumuran darah. Keringat di keningnya perlahan-lahan meluncur dari dahinya yang mulus.     

"Xiao Ye..."     

Gu Ruoyun mencengkram pedang patah di tangannya dengan erat sambil perlahan memanggil nama Qianbei Ye. kemudian dia menengadahkan kepala dan melihat hewan roh yang banyak di hadapannya. Dia tersenyum kecut sebelum penglihatannya menjadi buram…     

Di tengah keadaan tak sadar, Gu Ruoyun merasakan sensasi dingin di wajahnya ketika lidah lembut menjilat wajahnya. Setelah itu, dia merasa seolah-olah ada kekuatan yang mencengkramnya dengan erat dan mencoba menariknya dari lubang iblis ini…     

BUM!     

Terdengar suara keras di samping telinga Gu Ruoyun dan membuat seluruh tubuhnya berguncang. Dia langsung membuka matanya.     

Akan tetapi, dia terkejut ketika melihat kejadian di hadapannya…     

Ini adalah pegunungan, langit dan aura yang akrab baginya.     

Bukankah aku baru saja memasuki Alam Bumi Gelap? Mengapa aku kembali ke Negeri Naga Nilakandi?     

Gu Ruoyun tersadar dan memandang Hewan Sakral Orde Rahasia di dadanya yang tengah menjilat wajahnya. Kemudian mengerutkan kening.     

Tiba-tiba, dia mendapat pencerahan. "Aku mengerti sekarang. Zixie mengatakan bahwa bahkan menjelajahi jalan menuju Alam Bumi Gelap sangatlah berbahaya dan alasanya karena ketika segel itu terangkat, semua orang di area sekitar segel ini akan berhalusinasi! Segala hal yang aku alami sekarang adalah halusinasi!"     

Matanya menjadi suram ketika terus berbicara, "Jika aku sanggup membebaskan diri dari halusinasi ini, hanya akan ada tiga hasil. Satu, aku akan tinggal di tempat ini selamanya. Dua, aku akan diinjak-injak oleh hewan roh sampai mati. Tiga, aku akan mati setelah menghabiskan seluruh energi spiritualku! Namun, aku tak tahu bagaimana caranya aku bisa keluar dari halusinasi. Ini pasti terkait dengan kekuatan yang tiba-tiba menarikku dari halusinasi!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.