Penangkapan Keluarga Wen (2)
Penangkapan Keluarga Wen (2)
Tindakan tetua akhirnya membiarkan dirinya melampiaskan frustasinya!
Dia ingin melihat apakah gadis sialan ini masih punya keberanian bertingkah begitu sombong sekarang!
"Kekuatan antara kultivator jenjang murni tahap menengah memang berada pada tingkatan yang sangat berbeda dengan kultivator jenjang murni tahap awal," Gu Ruoyun tersenyum tenang sambil menjawab. "Meskipun demikian, aku punya banyak urusan dan tidak punya waktu untuk disia-siakan pada kalian."
"Hmm, Gu Ruoyun! Apa kamu mencoba memohon untuk melepaskanmu kali ini? Bermimpilah. Bagaimana kamu memperlakukan Nona Sulung saat itu? Sekarang kamu berani meminta kami melepasmu? Tambahan pula, apa begini caramu memohon? Memohon berarti kamu harus berlutut dan merangkak di antara kakiku!"
Menurut sudut pandang pengawal Keluarga Wen itu, Gu Ruoyun mengatakannya karena tak ingin melawan mereka! Mengapa dia harus membiarkan hal semacam itu? Dia membawa tetua kemari untuk membunuh gadis sialan ini! Membunuh gadis ini merupakan satu-satunya cara untuk melampiaskan frustasi Nona Sulung!
Gu Ruoyun melirik si pengawal Keluarga Wen sebelum berbalik pada tetua dan menjawab tenang, "Aku sedang buru-buru. Jika kita akan bertarung, seranglah aku sekaligus."
Jika kalian berencana bertarung, serang aku sekaligus…
Betapa bodohnya wanita ini?
Si pengawal Keluarga Wen tercengang ketika mendengar jawaban Gu Ruoyun. Menurut pendapatnya, Gu Ruoyun hanyalah melepaskan nyawanya! Dia bahkan belum mengalahkan tetua namun dia begitu sombong meminta anggota Keluarga Wen menyerangnya sekaligus?
Jika bukan menggali kuburannya sendiri, lalu apa?
"Gu Ruoyun, apa kamu sudah gila?" Si pengawal Keluarga Wen tersadar kembali dan menatap Gu Ruoyun. "Jika kamu ingin mati, katakan saja. Mengapa berbelit-belit?"
Gu Ruoyun memfokuskan pandangannya pada si tetua seolah-olah tidak mendengar suara penghinaan dari pengawal Keluarga Wen itu.
Ada ekspresi buruk di wajah tetua. Lalu dia meluruskan lengan baju dan mencibir, "Jika kamu ingin mati biar aku yang memenuhi keinginanmu!"
BUM!
Energi kuat meledak dari tubuh tetua itu, membuat pakaiannya juga meledak. Kemudian sosok tua itu melesat menuju Gu Ruoyun bagaikan sambaran petir.
Anggota Keluarga Wen lain sudah lama tidak menyukai ekspresi angkuh Gu Ruoyun. Karena itu, mereka juga menyerangnya tanpa menunggu perintah dari tetua. Dalam sekejap, banyak sosok bergegas dengan cepat menuju Gu Ruoyun, setiap orang memancarkan aura niat membunuh yang pekat.
BAM!
Tiba-tiba, seluruh hutan berguncang. Hal ini mengejutkan orang-orang yang menyerang ke arah Gu Ruoyun dan mereka berhenti.
Tepat ketika mereka melihat ke sekitar dengan terkejut, sinar merah melesat menuju Gu Ruoyun sebelum menyebar ke langit.
Langit langsung berubah menjadi lautan api yang sangat mengesankan, memperlihatkan gambar yang sama dengan langit ke seluruh hutan bagaikan tengah kebakaran.
"Ini… apa yang sedang terjadi?"
Mata si pengawal Keluarga Wen penuh dengan keterkejutan tetapi sebelum dia bisa selesai berbicara, matanya langsung melebar sambil menatap Gu Ruoyun dengan tak percaya, suaranya tertahan di tenggorokannya.
Ketika Sembilan Kaisar muncul, semua langit dan bumi harus menyingkir!
Yang bisa mereka lihat adalah pedang raksasa yang melayang di hadapan Gu Ruoyun. Pedang itu tampak berisi jiwa-jiwa dari sembilan naga yang menggeliat di dalam bilah pedangnya. Mata kejam para naga bersinar dengan haus akan darah seolah-olah ingin keluar dari bilah pedang dan memakan mereka semua.
"Sembilan Kaisar, serang!"
BAM!
Pedang besar itu memukul ke arah mereka dari langit. Pedang itu tampak bergerak dengan sangat pelan dan seseorang dapat melihat jejaknya di antara langit. Namun, tepat ketika kerumunan mulai ketakutan, pedang tajam itu mengiris tubuh para anggota Keluarga Wen menjadi dua bagian.