Istri Liar Kaisar Jahat

Hewan Sakral (1)



Hewan Sakral (1)

Wen Ya merasakan kegelisahan di wajahnya seolah-olah dapat merasakan semua tatapan mengejek yang diarahkan padanya. Dia langsung merasakan keinginan kuat untuk masuk ke dalam lubang di tanah.     

Tetua Tianren tidak terlalu memikirkannya. Bagi dirinya, dia hanya melakukan perbincangan biasa. Kemudian dia mengembalikan perhatiannya pada Gu Ruoyun dan baru saja akan berbicara ketika raungan naga mengguncangkan tanah.     

Kerumunan mengangkat kepala dan berbalik. Mata mereka langsung tertuju pada seekor naga putih besar yang terbang di langit! Naga itu sangat besar hingga tubuhnya hampir menutupi langit yang luas. Naga putih ini dua kali ukuran naga milik Gu Ruoyun. Tentu saja, kekuatannya juga tidaklah kecil! Bahkan berdiri dibawah naga putih yang besar ini sudah cukup untuk merasakan tekanannya yang kuat.     

"Apa itu Hewan Sakral?"     

Wen Ya menatap bingung pada Hewan Sakral di langit dan secercah keserakahan melintas di matanya. Jika naga besar ini bisa melayani dirinya, siapa orang di daratan utama yang berani mengancamnya lagi?     

"Ini tidak benar."     

Kemudian, terdengar suara Gu Ruoyun, "Itu bukan Hewan Sakral."     

"Nona Gu, meski aku mengagumi bakat dan kekuatanmu, pengetahuanmu terhadap sesuatu tetaplah tidak sehebat itu." Wen Ya menggelengkan kepala dan tertawa. "Karena hewan roh ini muncul disini, jika dia bukanlah Hewan Sakral, lalu apa? Tambahan pula, naga putih ini sangatlah kuat, aku yakin Naga ini telah melampaui jenjang murni!"     

Melampaui jenjang murni!     

Itu adalah jenjang transformasi kesembilan yang mistis!     

Jenjang itu hanya selangkah dari kekuatan dewa!     

Para murid Orde Rahasia tak pernah melihat sang Hewan Sakral legendaris sebelumnya. Setelah mendengar penjelasan Wen Ya, mereka semua mengangguk setuju.     

Bahkan Yun Yan, yang berdiri di sebelah Gu Ruoyun, menarik lengan baju Gu Ruoyun dan berbisik pelan, "Pemimpin, aku ingat hanya ada satu hewan roh di Orde Rahasia. Karenanya, naga putih ini seharusnya adalah Hewan Sakral."     

Gu Ruoyun menyapu pandangan dengan pelan pada Wen Ya. Kemudian mengalihkan tatapannya ke naga putih di langit.     

AUM!     

Naga putih itu mengeluarkan raungan yang membangkitkan gelombang besar di langit. Kemudian dia melakukan pergerakan dan menyerbu ke bawah. Suasana langsung dipenuhi kebahagiaan.     

Kerumunan langsung mundur dan menciptakan jarak bagi naga putih untuk mendarat. Saat kerumunan mundur beberapa langkah ke belakang, tubuh besarnya mendarat di tanah dengan suara yang keras. Debu beterbangan ke udara dan menutupi seluruh alun-alun.     

"Selamat datang, Raja Hewan Sakral!"     

Para murid Orde Rahasia berlutut di tanah dan menyambut naga itu dengan hormat.     

Wen Ya, yang sudah meneteskan air liur akan Hewan Sakral, menatap tempat yang dipenuhi debu itu dengan lekat-lekat. Matanya dipenuhi kegugupan dan pengharapan. Bahkan ada rasa keyakinan akan kemenangan.     

Hembusan angin bangkit dan debu yang menutupi tubuh naga putih menyebar. Namun, ketika semua orang melihat naga putih lagi, mereka tak bisa menahan rasa terkejut.     

Mereka melihat hewan roh yang hanya sebesar ukuran telapak tangan duduk di kepala naga putih itu. Heluruh tubuh hewan roh itu berwarna seputih salju dan terlihat halus dan manis. Matanya yang besar dan menggemaskan membawa sinar keterkejutan saat mengamati orang-orang disekitar dengan penasaran.     

"Ini… apa ini? Bagaimana hewan roh itu begitu berani duduk di kepala Hewan Sakral?"     

Beberapa orang bahkan tidak bisa tersadar kembali untuk sementara dan memarahi hewan roh seputih salju yang kecil itu.     

Bagi mereka, Hewan Sakral adalah khazana milik Orde Rahasia, namun seekor hewan kecil berani menaiki kepala Hewan Sakral. Dia menggali kuburnya sendiri! Akan tetapi, tak banyak yang bisa memahami mengapa Hewan Sakral yang agung mengizinkan makhluk kecil itu menduduki kepalanya.     

Apa karena hewan kecil itu berbakat dalam bertingkah manis sehingga Raja Hewan Sakral tidak tega mengusirnya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.