Istri Liar Kaisar Jahat

Tantangan (2)



Tantangan (2)

"Menghangati tempat tidurmu?" Mata Gu Ruoyun langsung disipitkan. Niat membunuh mulai meletus di sekitar tubuhnya saat mengalihkan matanya yang dingin dan jernih untuk menatap Yun Yan yang sombong itu. "Apa kamu yakin?"     

BUM!     

Setelah mendengar permintaan Yun Yan, Zi Yun dan Chu Luo langsung menjadi sangat marah. Kemarahan mereka mulai melimpah saat melotot kejam pada pemuda di hadapan mereka.     

Bajingan sialan ini ingin Suhu menghangatkan tempat tidurnya? Bagaimana mungkin mereka tidak marah terhadap penghinaan ini! Sangat sulit bagi Zi Yun untuk mentoleransinya karena sebelum pergi Qianbei Ye memberi Suhu kepada penjagaan mereka. Mereka bertanggung jawab untuk melindungi Suhu atas nama Qianbei Ye.     

Kini, dia harus menyaksikan Gu Ruoyun dipermalukan oleh orang lain. Bagaimana mungkin dia mentoleransi hal ini?     

"Itu benar!" Yun Yan tertawa dingin dan mengalihkan tatapan menghinanya pada Gu Ruoyun. "Jika kamu menginginkan nyawaku, aku ingin kamu menghangatkan tempat tidurku sebagai balasan! Ini adalah taruhan kita. Apa? Tidak berani menerimanya?"     

Dia membuat keputusan ini bukan karena tertarik pada Gu Ruoyun, tetapi karena wanita ini menginginkan nyawanya! Karena Gu Ruoyun berani mempermalukan dirinya, dia harus membuatnya membayar sepuluh kali lipat! Yun Yan akan membuat Gu Ruoyun memahamii bahwa orang-orang dari Orde Rahasia tidak begitu mudah dianiaya!     

"Jika kamu ingin aku menghangatkan tempat tidurmu, setidaknya kamu harus mempunyai kekuatan!" Gu Ruoyun mengangkat matanya yang jernih dan dingin. Pandangannya terfokus pada Yun Yan saat berseru acuh tak acuh, "Aku menerima taruhanmu! Masalahnya adalah, aku tak akan memberimu kesempatan untuk menang."     

"Hahaha!"     

Yun Yan tertawa terbahak-bahak. Akhirnya dia berhenti setelah waktu yang lama saat senyuman menghina terlihat di wajahnya tampan.     

"Gu Ruoyun, aku akan membiarkanmu melakukan serangan pertama! Lagipula tidak mungkin kamu bisa mengalahkanku."     

Jika ini adalah orang lain, mereka pasti akan lebih sopan pada Yun Yan setelah mendengar pernyataan ini. Namun, Gu Ruoyun tidak seperti kebanyakan orang, jadi tentu saja dia langsung menyerang tanpa menahan diri.     

KRETAK!     

Gugus api kecil muncul di telapak tangan Gu Ruoyun. Kemudian Gu Ruoyun muncul kembali di depan Yun Yan dalam sekejap dan telapak tangannya memukul kepala Yun Yan dengan keras, membawa aura yang sama dengan mematahkan pohon bambu.     

Yun Yan tertawa tak peduli. Kakinya tetap berdiri tegak ketika mengangkat tangannya dengan santai untuk menghalau Gu Ruoyun. Namun, pada detik selanjutnya, terdengar suara yang memilukan. Suara itu menembus awan dan memukul jantung semua orang.     

"Arghh!!!"     

Teriakan itu membuat semua orang melompat ketakutan saat mengangkat kepala secara bersamaan untuk melihat Yun Yan yang berteriak keras. Beberapa dari mereka bahkan tidak bisa mengerti apa yang terjadi dan bertanya bingung, "Kakak Senior Yun Yan, apa yang terjadi?"     

Pada saat ini, Yun Yan sangat kesakitan sehingga tak bisa berbicara. Keringat dingin mulai menetes dari dahi dan dia menatap Gu Ruoyun dengan ekspresi pucat di wajahnya sambil mengatakan, "Senjata rahasia apa yang kamu sembunyikan di tanganmu itu? Mengapa aku merasakan kesakitan yang menusuk ketika mendorong telapak tanganmu?"     

"Maksudmu ini?"     

Perlahan-lahan Gu Ruoyun membuka telapak tangannya. Dalam sekejap, gugusan api hitam kecil muncul di dalamnya. Kobaran api itu menyala-nyala dan menari bersama angin dan terlihat seolah-olah dapat dilenyapkan oleh hembusan angin yang kecil. Namun, rasa sakit yang menusuk itu terasa begitu jelas sehingga Yun Yan tidak berani meremehkannya lagi.     

"Ini adalah…"     

Tetua Tianren sedang mengamati pertarungan dari tempat tersembunyi. Dia langsung berdiri dan menatap Sembilan Api Neraka di tangan Gu Ruoyun dengan lekat-lekat. Wajah tuanya dipenuhi keterkejutan diikuti dengan perasaan kebahagiaan yang kuat.     

"Apa itu adalah Sembilan Api Neraka? Benar, itu adalah Sembilan Api Neraka! Aku tak pernah menduga gadis kecil ini mempunyai keberuntungan seperti itu dan berhasil mendapatkan Sembilan Api Neraka!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.