Istri Liar Kaisar Jahat

Orde Rahasia (9)



Orde Rahasia (9)

"Apa? Apa kamu tidak percaya padaku, Raja Utusan Kiri?" Wen Ya melengkungkan bibir. "Saat masalah mengenai Keluarga Murong diselesaikan, aku akan memberimu Wen Yue yang sempurna dan tanpa cedera. Jika ada sedikitpun bekas luka padanya, kamu bisa melakukan apapun terhadap nyawaku."     

Utusan Kiri tidak mengatakan apa-apa. Setelah jeda yang panjang, dia menjawab perlahan, "Dengan jaminan darimu, aku bisa tenang. Sekarang aku akan mengutus pengawal untuk mengatasi Keluarga Murong. Silakan pergi jika kamu tak punya urusan lain disini."     

Wajah Wen Ya menyala dengan senyuman. Dia menatap Utusan Kiri sekali lagi sebelum berbalik dan meninggalkan ruangan.     

Saat dia berbalik, ekspresinya berubah dingin dalam sekejap.     

Aku pastinya akan mempersembahkan Wen Yue yang sempurna tanpa cacat karena kesengsaraan yang aku sebabkan padanya tidak berada pada permukaan. Bagaimana mungkin anak bodoh ini tidak mendeteksi apapun?     

Akan tetapi, kecerdasan Utusan Kiri Orde Rahasia benar-benar hanya seperti itu.     

Dia akan selalu menjadi sejenis orang yang, meski sudah dimanipulasi oleh orang lain, akan tetap bermanfaat untuk mereka…     

...     

Di Rumah Keluarga Murong.     

Seorang pria tua duduk di kursi kayu di ruang belajar yang sederhana dan indah, yang dipenuhi dengan aroma buku. Perhatiannya tertuju pada buku di tangan ketika terdengar teriakan yang memilukan dari luar pintu. Teriakan itu semakin mendekat ke arahnya dan dia tak bisa menahan mengerutkan keningnya.     

Namun, dia segera mengendurkan keningnya dan mengangkat kepala untuk melihat wanita yang bergegas masuk melalui pintu itu.     

Si wanita, yang memakai jubah hijau muda, dengan rambut yang berantakan dan wajah kotor seolah-olah baru saja merangkak keluar dari sekelompok pengemis. Dia langsung menyerbu masuk menuju Murong Yang dalam kecepatan tinggi. Semua murid Keluarga Murong yang mengikuti dari belakangnya merendahkan kepala dan tidak berani berbicara. Mereka sama sekali tidak berani mengangkat kepala.     

Jantung Murong Yang berdegub kencang saat melihat ini. Sebelum Murong Qian meraihnya, dia mulai menenangkan Murong Qian.     

"Xiao Qian, apa kamu gagal dalam penilaian? Tak apa-apa, tidak masalah sekalipun kamu tidak memasuki Orde Rahasia. Aku tak bisa berhenti mengkhawatirkan kamu berada disana untuk pertama kalinya."     

"Kakek!"     

Murong Qian melemparkan dirinya ke dalam pelukan Murong Yang, menangis tersedu-sedu. Karena dia telah menangis di sepanjang jalan, suaranya sekarang sangat serak dan lebih tidak enak didengar daripada seekor gagak.     

"Xiao Qian..."     

Murong Yang membelai kepala Murong Qian. Tiba-tiba, wanita yang menangis itu mengangkat kepalanya…     

Ketika Murong Yang melihat luka yang sangat jelas di wajahnya, dia melompat dengan terkejut dan hampir jatuh dari kursi.     

Ada darah kering pada Murong Qian dan mata besarnya memerah bagaikan lonceng perunggu yang penuh dengan kebencian. Dia tampak sangat mirip wanita gila dan tak lagi cantik seperti sebelumnya.     

"Siapa?!"     

Murong Yang tersadar kembali dan berdiri dengan kemarahan sebelum memukulkan tangannya di meja, "Siapa yang melakukan ini padamu? Siapa yang melakukannya?"     

"Kakek, itu Wen Ya!" Murong Qian menggertakkan gigi. "Seorang anggota Keluarga Wen mencuri Pil Pengumpul Roh milikku tapi aku tidak sama sekali tidak meminta Keluarga Wen untuk membayarnya. Kemudian Wen Ya memukulku untuk melindungi murid Keluarga Wen. Kakek, kakek harus membelaku!"     

Murong Qian menangis dengan menyedihkan sementara kebencian dan kedengkian di matanya tidak menghilang. Malahan, semakin mendalam.     

Dia tidak menyebutkan kalau dia adalah orang pertama yang memukul murid Keluarga Wen. Sebaliknya, dia mengarahkan semua kesalahan kepada Wen Ya.     

"Keluarga Wen? Hahaha!"     

Murong Yang tertawa meski dalam kemarahan, "Betapa hebat Keluarga Wen sehingga mempunyai keberanian menyakiti cucuku yang berharga! Pengawal, siapkan kuda. Aku akan menginjak-injak Keluarga Wen terkutuk itu sekarang!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.