Sebuah Keluarga Bertemu, Kecuali Shengxiao (7)
Sebuah Keluarga Bertemu, Kecuali Shengxiao (7)
Wajah Yue Ling tersenyum. "Raja Besar Hong Lian, mengapa kamu sangat marah? Jika kamu pulang denganku, aku bisa menjamin bahwa aku lebih kuat daripada wanita yang kamu rindukan! Aku akan memberi putrimu kesempatan bergabung dengan Sekte Pesona. Dia bahkan akan menjadi murid langsungku. Aku bisa menawarkanmu manfaat besar seperti itu! Mengapa kamu tidak mempertimbangkannya dengan hati-hati? Istrimu hanya seorang wanita, dia tidak pantas mencampakkan seluruh masa depanmu."
Sinar dingin melintas di wajah Gu Ruoyun saat mendengar ucapan Yue Ling dan niat membunuh perlahan-lahan muncul dalam matanya yang dingin dan jernih.
Tentu saja, Yue Ling sudah menarik kesabaran terakhirnya.
"Hehe, apa kalian semua mengambil kesempatan atas ketidakhadiranku dan mendambakan kekasihku? Apa kalian pikir aku sudah mati?"
Kemudian, suara dingin dan acuh tak acuh menembus horison dan bergema ke semua telinga.
Tubuh Raja Besar Hong Lian menjadi kaku tepat ketika dia mendengar suara tersebut. Dia mengangkat kepala perlahan-lahan dan matanya beralih ke arah dimana suara itu berbunyi. Pergerakannya menjadi semakin waspada seolah-olah takut dia mendengar hal-hal aneh.
Atau, mungkin, semua ini adalah mimpi…
Seorang wanita memakai jubah putih muncul dari udara tipis tepat didepan matanya, bagaikan makhluk surgawi dari sebuah lukisan…
Tatapannya tidak lagi menampakkan aura dingin dan kejam. Gelombang kebahagiaan perlahan muncul dalam mata gelapnya.
Dia sudah lupa berapa banyak mimpi yang dia miliki terhadap wajah itu. Setiap kali dia terbangun, yang bisa dia lihat hanyalah rumah yang kosong, sepi dan hampa. Tanpa wanita itu, yang dia rasakan hanyalah kedinginan yang tiada berakhir…
Sudah lebih dari dua puluh tahun!
Siapa yang bisa membayangkan bagaimana dia sanggup menahan ketidakhadiran wanita itu selama dua puluh tahun?
Jika bukan karena pikiran-pikiran tentang wanita itu yang terus ada dan membantunya, dia sudah lama menyerah!
Bibir Raja Besar Hong Lian bergetar sedikit, berharap bisa memanggil nama wanita itu tetapi takut ini akan menjadi mimpinya. Jika dia bersuara, mungkin wanita itu akan menghilang!
Jika ini benar-benar hanyalah mimpi, dia bersedia tetap tertidur sepanjang hidupnya. Selama dia bisa memandang wanita itu dari kejauhan, itu sudah cukup baginya.
"Siapa kamu?"
Mata Yue Ling menjadi dingin saat menatap wanita yang berada di langit dan bertanya.
"Kamu mendambakan kekasihku dan kamu masih bertanya siapa diriku?" Wanita berjubah putih melengkungkan bibir acuh tak acuh. Wajahnya yang sangat mempesona dikelilingi sinar dingin. Kemudian tatapannya beralih dari Yue Ling kepada Raja Besar Hong Lian dan Gu Ruoyun yang sedang berdiri tak jauh disana.
"Kakak Tian."
Dia mendarat dari langit dan berjalan menuju pria di depannya dengan langkah luwes dan anggun.
Sinar dingin itu menghilang dan tubuh wanita tersebut tampak diselimuti sinar hangat. Semua mata tertuju padanya ketika kerumunan mengikuti setiap pergerakannya.
"Akhirnya aku menemukanmu, Kakak Tian…"
Wanita berpakaian putih berhenti ketika berhadapan dengan Raja Besar Hong Lian. Lalu dia memandang pria di hadapannya dengan senyum lembut dan penuh kasih.
Si pria mengulurkan tangannya yang gemetar, ingin menyentuh wajah wanita berpakaian putih namun, takut dia akan menghilang. Si pria tidak berani membiarkan tangannya yang besar dan kasar menyentuh wajah wanita itu. Matanya dipenuhi cinta ketika menatapnya tanpa berkedip. Seolah-olah tak peduli berapa lama dia memandang wanita tersebut, itu tidak akan cukup.
"Kakak Tian, kita sudah tidak bertemu selama lebih dari dua puluh tahun. Apa kamu tak ingin mengatakan sesuatu padaku?"
Wanita berpakaian putih tersenyum lembut sambil menarik tangan Raja Besar Hong Lian dan meletakkannya di wajahnya. Saat itu, dia merasakan getaran besar di tangan pria itu dengan jelas, seperti detak jantung.
"Yu'er..."
Raja Besar Hong Lian bergumam pelan. Jelas suaranya bergetar ketika bertanya, "Apa ini benar-benar dirimu? Yu'er…"