Istri Liar Kaisar Jahat

Pertempuran Terakhir (10)



Pertempuran Terakhir (10)

Gu Ruoyun mempercepat langkahnya saat memikirkan ini dan segera bertatap muka dengan bangunan Istana Kerajaan yang gagah.     

Dia dapat merasakan bau darah dari kejauhan. Bau busuk itu menyebabkan dia semakin khawatir dan dengan cepat membuka pintu Istana Kerajaan.     

"Ayah, ibu!"     

Ada suasana yang tidak biasa di dalam Istana Kerajaan yang sepi itu saat Gu Ruoyun bergegas masuk sambil berteriak cemas.     

"Formasinya sudah hancur? Mustahil! Tak ada yang bisa menghancurkan formasi ini dari luar kecuali kalau mereka berada di jenjang lingkaran penuh. Mungkinkah Cang Ming sudah menerobos ke jenjang lingkaran penuh?"     

Kepanikannya meningkat saat memikirkan ini dan bergegas berlari menuju kamar di gedung belakang…     

Akan tetapi, dia berhenti mendadak di tengah jalan dan tubuhnya sedikit berguncang.     

Diatasnya, ada jasad Raja Besar Hong Lian dan Dongfang Yu tergeletak dalam genangan darah. Mereka saling berpegangan tangan dengan erat dan tidak terpisah bahkan dalam kematian!     

Pemandangan ini membuat Gu Ruoyun sangat marah dan benar-benar menghancurkan tekadnya menjadi berkeping-keping!     

"Ayah, ibu!"     

Dia berlari kencang menuju Raja Besar Hong lian dan Dongfang Yu. Suara seraknya sangat sedih dan mendekati keputusasaan!     

"Ayah, ibu! Kalian berjanji menungguku kembali. Sekarang aku sudah kembali jadi mengapa kalian tidak menatapku?"     

"Aku ingin menunggu semuanya selesai untuk membawa kalian pulang kerumah Keluarga Dongfang. Ada orang yang masih menunggu kita disana."     

"Dalam kehidupan masa lalu, ibuku di bunuh oleh ayah kandungku dan adikku juga mati di tangannya! Dalam kehidupan ini aku menerima cinta dari kalian, bagaimana kalian tega meninggalkanku seperti ini?"     

Di kehidupan ini, dia menghabiskan banyak darah, keringat, dan air mata untuk menemukan orang tuanya tapi mereka meninggalkannya sebelum menikmati kebersamaan keluarga mereka!     

Bagaimana dia bisa menanggung guncangan ini?     

"Oh, benar! Xun'er, masih ada Xiao Xun'er!"     

Gu Ruoyun seperti teringat sesuatu dan berlari cepat menuju kamar…     

Dia tersandung dan bahkan tangan yang mendorong pintu kamar itu gemetar!     

Xiao Xun'er masih tidur saat Gu Ruoyun meninggalkan Istana Kerajaan Angin Berawan untuk pergi ke pertempuran terakhir melawan Cang Ming.     

Gu Ruoyun bermaksud menunggu Xiao Xun'er bangun agar supaya Xiao Xun'er bisa melihat kemenangan Gu Ruoyun. Siapa yang menyangka akhirnya Gu Ruoyun kalah! Dia tidak hanya kalah, dia bahkan menderita akhir yang tragis!     

BUG!     

Akhirnya, dia membuka pintu dan mengangkat kaki yang gemetar untuk melangkah ke dalam ruangan…     

Balita kecil itu terbaring diam dengan mata tertutup di sebuah ranjang kayu yang sangat indah dan terlihat sama seperti ketika Gu Ruoyun meninggalkannya.     

Namun, sekarang wajah kecilnya terlihat pucat dan ada sebuah pedang panjang yang menusuk dadanya. Darah membasahi seluruh selimut tapi dia sangat tenang seolah-olah sedang tertidur panjang sebelum bisa terbangun…     

"Xun'er, ibu sudah kembali."     

Gu Ruoyun berjalan lemah ke arah Xiao Xun'er. Lalu dia mengangkat tangan untuk memeluk balita itu. Dia membelai wajah kecil yang putih pucat itu saat matanya penuh dengan kelembutan.     

"Selama ini ibu selalu mengabaikanmu supaya bisa meningkatkan kemampuan untuk mengalahkan Cang Ming. Akan tetapi, ibu rasa karena hal itu ibu tidak menghabiskan waktu dengan baik denganmu. Jangan khawatir, mulai sekarang, ibu tak akan pernah meninggalkanmu. Ibu akan selalu disampingmu, selalu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.