Istri Liar Kaisar Jahat

Pertempuran Terakhir (8)



Pertempuran Terakhir (8)

"Hehe."     

Cang Ming tertawa dingin saat matanya yang angkuh dan dingin mengarah pada Gu Ruoyun dan Qianbei ye. Sudut bibirnya melengkung ke sudut mencemooh.     

"Kalian masih ingin bercerita dengan riang dan santai di saat-saat seperti ini?" Mata Cang Ming penuh hinaan dan dia berkata dengan dingin, "Akan tetapi, sekarang kalian harus mengatakan ucapan terakhir. Kalau tidak, kalian tak akan punya kesempatan untuk melakukannya nanti."     

Qianbei Ye tidak menjawab saat mata iblisnya mengarah pada Cang Ming. Pria itu mungkin memiliki wajah yang mirip dengannya tapi dia berjalan di jalan yang sangat berbeda! Meskipun demikian, keinginan mereka sama – mereka harus saling makan!     

Kemudian mereka bisa menerobos ke jenjang lingkaran penuh!     

"Yun'er, kamu harus mengingat apa yang aku katakan!"     

Qianbei Ye mengingatkan Gu Ruoyun lagi. "Tak peduli apapun, kamu tidak boleh menilai situasi hanya dengan matamu! Apa yang kamu lihat mungkin tidak nyata!"     

Gu Ruoyun menatap Qianbei Ye dan mengangguk serius.     

Inilah ketiga kalinya Qianbei Ye mengingatkan Gu Ruoyun tentang itu! Dia akan memastikan hal itu tertanam dalam ingatannya!     

"Hahaha!"     

Cang Ming tertawa terbahak-bahak. "Qianbei Ye, tak peduli berapa kali kamu mengingatkannya, itu tak ada gunanya. Aku tak lagi seperti saat kamu menekanku dahulu! Kamu bersedia menanggung bahaya besar hanya demi seorang wanita. Selanjutnya, kamu bahkan menolak kekuatan besar! Orang seperti dirimu tidak pantas menguasai dunia. Hanya aku yang punya kekuatan untuk menguasai dunia ini!"     

BUM!     

Setelah itu, Cang Ming tak lagi peduli dengan perbincangan. Langit berubah merah saat dia mengumpulkan kekuatan kuat dalam tubuhnya bagaikan badai.     

Gu Ruoyun merasa seperti jantungnya mendadak menjadi lemah di bawah langit yang menyala itu. Seolah-olah ada gunung besar yang menyambar jiwanya dan membuat dia tercekik.     

Pada saat itu, dia merasa ada kekuatan kuat yang menghantam tubuhnya tepat di jantungnya, membuat dia merasa seperti jantungnya hancur berkeping-keping…     

Uhuk!     

Gu Ruoyun memuntahkan seteguk darah. Dia merasa pusing dan segalanya berubah hitam saat dia kehilangan kesadaran…     

Saat dia terbangun lagi, dia sadar dia sedang berbaring diatas segunung mayat. Gerbang kota berlumuran darah di bawah langit suram itu.     

Namun…     

Cang Ming dan semua bawahannya telah menghilang tanpa jejak. Semua yang tersisa adalah lautan mayat sejauh mata memandang.     

"Xiao Ye? Zixie?"     

Jantung Gu Ruoyun berdegup kencang. Dia tak tahu mengapa tapi ada gelombang kecemasan menyelimuti hatinya. Ekspresinya penuh kepanikan saat memandang lautan jasad itudan berteriak, "Xiao Ye, Zixie, dimana kalian?"     

Akan tetapi, hanya dengungan suaranya yang terdengar di bawah langit yang hening dan berwarna darah itu. Bahkan setelah waktu yang lama, tak ada yang menjawabnya…     

Darah berwarna merah dibawah tumpukan mayat. Pemandangan jasad-jasad itu tampak menyakitkan matanya dan mendadak dia dikuasai kegilaan saat mulai menggali seluruh jasad dengan tangan kosong. Matanya tak lagi tenang seperti biasanya. Sebaliknya, sekarang menjadi semerah darah seolah-olah matanya dipenuhi darah.     

Mustahil!     

Tak mungkin terjadi sesuatu pada Qianbei Ye dan Zixie!     

Gu Ruoyun menggigit bibir dan setitik darah menetes. Dia tampak tidak menyadarinya dan terus menggali tumpukan jasad itu. Perlahan-lahan tangannya mati rasa…     

Tiba-tiba, terdengar suara bergetar dan tak asing dari dalam tumpukan mayat itu dan menarik perhatian Gu Ruoyun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.