Istri Liar Kaisar Jahat

Pertempuran Terakhir (3)



Pertempuran Terakhir (3)

"Hahaha!"     

Cang Ming tertawa terbahak-bahak sekali lagi.     

Tawanya menggema ke seluruh langit.     

"Apa kamu bilang itu tergantung pada apakah aku benar-benar mampu melakukannya? Kamu akan mengetahuinya ketika saatnya tiba!"     

Setelah Cang Ming berbicara, bawahan-bawahannya langsung menyerbu rombongan Gu Ruoyun. Aura kekuatan mereka menyambar dari langit sampai pada titik langit biru itu berubah menjadi abu-abu dan kabur seolah-olah langit telah tercemar oleh abu.     

"Naga Biru, Burung Vermilion, Harimau Putih, dan Penyu Hitam."     

Gu Ruoyun melihat masa berwarna hitam itu dan memerintahkan dengan tenang "Akan kuserahkan orang-orang ini pada kalian berempat!"     

Kekuatan hewan roh milik Gu Ruoyun telah berkembang besar selama beberapa tahun terakhir. Naga Biru dan ketiga Hewan Ilahi adalah yang paling besar perkembangannya! Mereka sudah sangat kuat dari awal dan jika mereka tidak diancam oleh manusia dahulu, kekuatan mereka tak akan pernah menurun seperti itu!     

Karenanya, mengembalikan kekuatan mereka sangatlah alami bagi mereka.     

Dan juga, Empat Hewan Ilahi mengungkapkan pada Gu Ruoyun bahwa bawahan Cang Ming lah yang dulu berusaha memaksa mereka melakukan kontrak! Namun, gagal melakukannya! Meskipun begitu, mereka tetap menderita cedera parah.     

"Hmm, aku tak menyangka akhirnya keempat hewan ini memilih dirimu! Akan tetapi, sekarang aku tak lagi membutuhkan mereka! Jika memang begitu, akan ku izinkan Empat Hewan Ilahi menemanimu ke kuburanmu!"     

Cang Ming tertawa dingin.     

Saat itu dia masih tersegel di dalam formasi. Karena itu, dia hanya bisa mengandalkan bawahannya untuk melakukan perbuatan jahat! Salah-satu perintahnya adalah untuk menaklukan Empat Hewan Ilahi! Akan tetapi, dia tak menduga Gu Ruoyun berhasil mendapatkan Zixie sang Phoenix Ilahi Kuno serta Empat Hewan Ilahi! Bagaimana Cang Ming bisa menerima hal itu?     

Dia tak akan membiarkan orang lain memiliki sesuatu yang tidak dia miliki!     

Empat Hewan Ilahi tidak ragu saat langsung menyerang ke arah kelompok itu dan meluncurkan pembantaian yang sangat kejam pada manusia-manusia di bawah mereka!     

Nafas Naga Biru, Api Burung Vermilion, Cakar Harimau Putih, dan Tempurung Penyu Hitam adalah senjata yang tak bisa dihancurkan! Selanjutnya, hewan roh lebih kuat daripada manusia. Karena itu, bawahan-bawahan Cang Ming tak punya cara untuk mempertahankan diri melawan serangan Empat Hewan Ilahi…     

Cang Ming berdiri disamping dan menyaksikkan bawahannya dibantai. Dia sama sekali tidak berniat melangkah untuk menyelamatkan mereka. Baginya, orang-orang itu hanyalah senjata dalam pertempuran.     

Bahkan jika mereka mati, itulah kegunaan mereka sebagai senjata!     

"Dasar sekelompok orang tak berguna!"     

Ekspresi Cang Ming menjadi semakin buruk ketika melihat orang-orang dipihaknya tumbang dalam genangan darah. Dia mencibir dingin, "Mereka masih tak berguna bahkan setelah bertahun-tahun lamanya! Gu Ruoyun, aku harus berterima kasih pada hewan roh milikmu karena sudah membuka mataku terhadap bawahan-bawahanku yang tak berguna ini. Meskipun demikian, sayang sekali karena tak peduli seberapa kuat hewan roh milikmu, mereka hanya ada empat. Aku punya lebih dari sepuluh ribu bawahan, jumlah mereka tak terhitung!"     

Tepat setelah Cang Ming berbicara, tiba-tiba terdengar sebuah suara menimpali dari langit, "Rajaku, Nona Gu, apa kami terlambat?"     

Setelah suara misterius itu berbicara, sosok yang sangat banyak turun dari langit.     

Tiga pria tua, yang merupakan bawahan Qianbei Ye dari Neraka, berada di depan kelompok itu. Ketika Cang Ming meniru Qianbei Ye di neraka, tiga pria tua ini menyadarinya dan membawa penduduk yang setia pada Qianbei Ye keluar dari Neraka.     

Saat mereka menerima kabar mengenai penyerangan Cang Ming terhadap Qianbei Ye, mereka langsung memimpin orang-orang itu untuk membantu dalam pertarungan.     

"Tidak, itu tidak benar. Kami tidak seharusnya memanggilmu Nona Gu, kamu harusnya dipanggil sebagai Raja Istana."     

Seorang pria tua yang memakai jubah putih tersenyum pada Gu Ruoyun. "Raja Kami telah memberikan Neraka padamu jadi kamulah Raja Istana yang asli. Karena itu, izinkan aku memintamu memimpin kami ke pertarungan ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.