Istri Liar Kaisar Jahat

Lin Xue Yang Tak Punya Otak (9)



Lin Xue Yang Tak Punya Otak (9)

Lin Yang ingin mengulurkan tangan dan menutup mulut Lin Xue. Tak pelak lagi, itu sudah terlambat sekarang. Gadis muda itu dengan cepat melontarkan kata-kata tersebut dalam sekali nafas. Lin Xue sama sekali tidak memberinya kesempatan bereaksi…     

Gu Ruoyun tidak marah. Dia hanya mengangkat sudut bibirnya sambil menatap Lin Xue dengan senyum yang dipaksakan.     

Gigolo?     

Apa dia membicarakan Qianbei Ye?     

Namun, Xao Ye memang punya tampang yang sangat cerah dan indah…     

BUG!     

Tiba-tiba, tangan besar terulur dari samping dan mengangkat Lin Xue ke udara sebelum membantingnya dengan keras ke dinding.     

Kepalanya menabrak dingin dan darah menetes ke bawah, melumuri dinding yang seputih salju itu dengan warna merah.     

Lin Xue terkejut saat menatap pria tampan dan dingin yang menatapnya bagaikan dewa kematian. Dia merasa seolah-olah ada senjata tajam yang menusuk jantungnya.     

"Raja Besar, Nyonya tak berguna. Dia tak bisa memberimu seorang putra tapi Xue'er bisa melakukannya. Xue'er hanya tak ingin dunia yang kamu perjuangkan jatuh ke tangan orang luar."     

Lin Yang menutup mata, tak sanggup lagi menyaksikan kejadian ini. Dia sangat mengetahui sifat adiknya. Mungkin membawanya ke wilayah merupakan kesalahan terbesarnya…     

"Siapa yang bilang aku tak punya seorang putra?"     

Raja Besar Hong Lian tampaknya menekankan kata-kata ini sehingga menyebabkan Lin Xue semakin merasa sakit.     

Sekujur tubuh Lin Xue membeku sebelum menggelengkan kepala kuat-kuat. "Tidak mungkin, aku tak pernah mendengar Raja Besar memiliki seorang putra. Kamu pasti berbohong padaku. Benar, kamu berbohong padaku."     

"Berbohong padamu?" Raja Besar Hong Lian mencibir dingin, "Bagian mana dirimu yang layak mendapat kebohonganku? Putraku adalah Gu Shengxiao dan juga merupakan kakak Yun'er. Namun, aku bukanlah orang yang lebih menghargai pria dibanding wanita. Apa bedanya memiliki seorang anak laki-laki atau perempuan? Orang yang akan kuberikan Wilayah Teratai Merah adalah putriku! Sekalipun Shengxiao tidak ada, pastinya ini bukan posisimu untuk berpendapat!"     

Hati Lin Xue bagaikan mati. Matanya bingung dan kosong saat kepedihan yang tak berahir menggerogoti hatinya seperti semut.     

"Raja Besar, seorang putri akan menikah bagaikan air yang mengalir. Dengan memberikan wilayah pada putrimu, itu artinya kamu ditakdirkan memberikan kekuasaan ini pada orang luar." Lin Xue berbicara sambil menatap Raja Besar Hong Lian dengan bingung.     

Dia membenci Gu Ruoyun.     

Tak peduli apapun yang terjadi, dia tak ingin Gu Ruoyun mewarisi kekuasaan ini. Oleh karenanya, dia memakai seluruh energinya untuk meyakinkan Raja Besar.     

"Kamu bilang Xiao Ye adalah gigolo?" Gu Ruoyun berjalan menuju Lin Xue dan melengkungkan bibir menjadi senyuman. Senyumnya tidak mencapai mata dan tatapannya sedingin es, "Aku beritahu kamu bahwa Xiao Ye memberikan hadiah pertunangan yang sebesar langit padaku! Kelompok yang dia dirikan dapat menaklukan langit dan bumi. Kini, itu menjadi hadiah pertunanganku!"     

"Tambahan pula…" Gu Ruoyun berhenti saat mata dingin dan jernihnya menyala dengan niat membunuh, "Kamu berusaha merayu ayahku. Dengan melakukannya, kamu sudah melanggar apa yang tabu bagiku, jadi sekarang aku bertanya-tanya bagaimana aku harus menghukum dirimu."     

Lin Xue tertegun.     

Apakah wanita ini bilang bahwa kekasihnya memberinya hadiah pertunangan yang sebesar langit? Sehingga hadiah pertunangan itu dapat menaklukan seluruh dunia?     

Mustahil!     

Itu benar-benar mustahil!     

Wanita angkuh seperti dirinya hanya akan menarik lelaki tampan tanpa kekuatan yang ingin memanfaatkan dirinya. Kultivator kuat sejati tak akan pernah meliriknya…     

"Yun'er, aku tak menyangka hubungan kalian berdua sudah berkembang begitu cepat. Kamu bahkan sudah menerima hadiah pertunangan."     

Seluruh wajah Raja Besar Hong Lian penuh kejengkelan. Dia menatap Qianbei Ye yang berada di sebelah Gu Ruoyun dan mengatakan, "Dan lagi, jika tebakanku benar, waktu itu kekuatan orang ini sudah berada di jenjang murni. Apa aku benar? Bukankah sekarang dia sudah mencapai tingkat diatas jenjang murni?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.