Lin Xue Yang Tak Punya Otak (7)
Lin Xue Yang Tak Punya Otak (7)
Raja Besar melengkungkan bibir ke sudut yang dingin dan kejam di bawah tatapan Lin Yang yang penuh ketakutan dan memerintah dengan sikap berkuasa, "Apa kamu akan membuka pintunya atau aku yang harus melakukannya sendiri?"
Suaranya membawa aura membunuh dan membuat Lin Yang bergidik. Akhirnya dia tersadar dan berlutut di tanah dengan suara keras, berteriak cemas, "Raja Besar, tolong pertimbangkan kesetiaanku selama berhari-hari padamu dan bebaskan nyawa adikku. Aku akan sangat berterima kasih."
Raja Besar Hong Lian merendahkan kepala dan menatap dingin pada Lin Yang yang sedang berlutut. Senyum dingin dan kejam tersungging di bibirnya.
"Dulu, aku menyelamatkanmu dari kematian dan memberimu tempat tinggal. Namun, kamu memanjakan adikmu dengan sikapnya yang memalukan. Kini, kamu berani berbicara tentang kesetiaanmu terhadapku?"
Tubuh Lin Yang berguncang. Tingkah-lakunya hari ini merupakan pengkhianatan terhadap kepercayaan Raja Besar kepadanya, bagaimana dia bisa berbicara mengenai kesetiaan sekarang?
Ketika Lin Yang memikirkan tentang apa yang akan dihadapi adiknya, hatinya merasa sangat takut. Ini juga pertama kalinya dia sangat menyesal tidak mendisiplinkan adiknya.
BAM!
Raja Besar Hong Lian tak lagi repot-repot berbicara dan langsung mengangkat kaki untuk menendang pintu ruang belajar. Kemudian dia berkata dingin, "Nyalakan lilinnya!"
"Baik, Raja Besar."
Lin Xue, yang tengah bersetubuh dengan si pesuruh saat itu, tiba-tiba mendengar suara yang tak asing serta dingin. Hal itu membuatnya sangat terkejut hingga tubuhnya gemetar. Setelah itu, seseorang mengucapkan kata 'Raja Besar' dan mengirimkan gelombang kejut ke dalam benaknya. Tubuhnya menegang.
Mustahil!
Bagaimana bisa orang yang memergoki tindakan ini adalah Raja Besar sendiri?
Karena orang yang baru saja tiba adalah Raja Besar, lalu siapa pria yang menindih dirinya?
Rasa cemas mengambil alih perasaan Lin Xue dan itu sangat tak tertahankan hingga dia hampir tercekik. Juga pada saat inilah lilin-lilin di ruang belajar yang gelap, menyala. Dia langsung melihat wajah jelek dan vulgar di atasnya dalam cahaya lilin tersebut.
Terutama karena orang jelek itu masih melakukannya di atas tubuhnya.
"Jangan lihat, Yun'er."
Qianbei Ye dengan cepat mengulurkan tangan untuk menutup mata Gu Ruoyun. Pada saat yang sama, dia menolehkan kepala, takut tubuh telanjang pasangan tersebut akan menodai matanya…
"Xue'er!"
Suara yang penuh kesedihan terdengar.
Kerumunan menyaksikan saat Lin Yang terhuyung-huyung ke arah Lin Xue. Ketika dia melihat pria yang menindih Lin Xue, penglihatannya menjadi gelap dan dia hampir pingsan.
Bagaimana mungkin?
Mengapa orang yang melakukan ini pada Xue'er adalah si pesuruh?
"Menyingkir dari adikku!"
Lin Yang meraih dan memukul pria yang berada di atas Lin Xue dengan marah. Lalu dia membantu Lin Xue bangun saat wajahnya penuh kegelisahan, "Xue'er…"
Wajah Lin Xue seputih salju dan bibirnya sedikit bergetar. Setelah waktu yang lama, dia mendadak tersadar, lari ke samping dan muntah.
"Huweeeekk!"
Dia menyangga tangannya di dinding saat sekujur tubuhnya memelintir kesakitan. Setiap kali dia mengingat bagaimana orang jelek itu menciumnya dengan mulutnya yang bau itu, perutnya akan merasa seperti berputar dengan kekuatan yang luar biasa. Dia merasakan keinginan untuk memuntahkan semua makanan yang dia makan selama beberapa hari terakhir!
Ketika selesai muntah, dia langsung bergegas kesisi Raja Besar Hong Lian dan berlutut di tanah. "Raja Besar, kamu harus menolongku! Kamu harus menolongku! Orang jelek ini memperkosa diriku dan aku ingin membunuhnya. Aku harus membunuhnya!"
Malam pertamanya seharusnya dipersembahkan pada Raja Besar. Dia tak menyangka orang jelek itu yang akan melakukannya! Bagaimana mungkin Lin Xue yang angkuh dan sombong menanggungnya? Karena itu, secara mental dia sudah mencabik-cabik orang jelek itu!