Lin Xue Yang Tak Punya Otak (3)
Lin Xue Yang Tak Punya Otak (3)
Inilah keuntungan memiliki kekuasaan. Selama seseorang mempunyai kekuasaan, segala yang mereka katakan menjadi masuk akal. Mereka yang tak berdaya hanya bisa mengikuti aturan.
Berbeda dengan tamparan Dongfang Yu, ucapan Raja Besar Hong Lian bagaikan seember air dingin yang disiram di kepala Lin Xue, membuat seluruh tubuhnya menggigil. Dia bahkan kehilangan keinginan untuk menatap Raja Besar.
"Lin Yang, hilangkan dia dari hadapan kami. Mulai sekarang, aku tak ingin melihatnya lagi dan juga jangan biarkan dia mengganggu putriku." Suara Dongfang Yu sangat dingin dan kekurangan kehangatan yang dia miliki ketika berbicara dengan Gu Ruoyun.
"Selanjutnya, kemasi barang-barangmu besok dan tinggalkan Wilayah Teratai Merah!"
Suara Dongfang Yu menyebabkan tubuh Lin Yang membeku. Lalu dia tersungkur di tanah dengan suara keras dan berlutut. Wajahnya sangat pucat saat berbicara, "Nyonya, aku berdosa, aku tidak cukup tegas dalam mendisiplinkan adikku. Aku tak akan melakukan kesalahan seperti ini lagi! Tolong, Nyonya, pertimbangkanlah kesetiaanku dan ampuni aku sekali ini saja."
"Kurang mendisiplinkan adikmu? Meski benar kamu tidak cukup mendisiplinkan adikmu, apa kamu tahu kesalahanmu yang sesungguhnya?" Dongfang Yu merendahkan kepala dan menatap dingin pria yang berlutut di hadapannya sebelum berbicara acuh tak acuh, "Kesalahan terbesarmu adalah membawa adikmu ke hadapan kami meski mengetahui dia bertengkar dengan putriku. Ini membuktikan kamu tidak mementingkan putriku! Lin Yang, kamu lumayan berbakat dan merupakan seorang pekerja keras, jadi kami berencana melatihmu dengan baik. Sayang sekali, kamu mengecewakan kami!"
Ling Yang menundukan kepala dengan malu. Dia tahu kalau saat ini, dia telah melakukan kesalahan yang tak bisa ditarik kembali.
"Wilayah Teratai Merah tidak membutuhkan orang yang tidak menghormati putriku!" Dongfang Yu menaikkan tangan dan tertawa dingin. "Awalnya, aku dan Raja Besar berencana mengumumkan penyerahan Wilayah Teratai Merah kepada kendali putriku di akhir perjamuan. Akan tetapi, untuk mencegah orang-orang sombong yang tidak menghormatinya, sekarang aku akan membuat pengumuman!"
Dongfang Yu memiliki perangai yang dingin dan tenang dan bukanlah orang yang akan kehilangan kesabaran. Tentu saja, tindakan Lin Xue telah membuatnya sangat marah kali ini!
Gu Ruoyun adalah sisi terbalik Dongfang Yu. Dan juga, Dongfang Yu telah gagal melindungi Gu Ruoyun selama lebih dari dua puluh tahun jadi bagaimana mungkin dia membiarkan orang lain mengganggu putrinya sekarang? Oleh sebab itu, dia harus memberikan contoh agar tak ada yang akan berani menantang putrinya!
Lin Xue menatap Dongfang Yu saat tubuhnya gemetar.
Raja Besar ingin memberikan Wilayah Teratai Merah kepada putrinya? Apakah ini tidak sama dengan memberikan warisannya pada orang luar? Sebenarnya, tidak memiliki anak laki-laki berarti dia hanya ingin bekerja untuk orang lain! Tidak memiliki putra pasti adalah kesedihan terbesar Raja Besar!
"Xue'er, ayo."
Ketika Lin Yang melihat tak satupun orang yang berpihak pada mereka, dia cepat-cepat menyeret Lin Xue ke pintu. Dia berjalan dengan cepat, jelas sangat ingin meninggalkan situasi kacau ini.
Mungkin Lin Xue juga memahami kalau situasi ini tidak menguntungkan bagi mereka karena dia tidak bersikeras kali ini dan membiarkan Lin Yang menyeretnya keluar pintu.
"Kakak, aku tidak puas. Aku tak terima aku gagal! Aku mungkin tidak secantik Nyonya tapi aku juga tidak jelek. Dan lagi, ada banyak pria yang merayuku. Mengapa Raja Besar tidak menyukaiku? Setelah bersama dengan Nyonya selama bertahun-tahun, bukankah dia sudah muak?"
Lin Xue menghentikan langkah kakinya dan merengek marah di bawah langit malam.
"Cukup!" Ekspresi Lin Yang suram dan akhirnya dia kehilangan kesabaran, "Jika bukan karena kamu, aku tak akan diusir dari Wilayah Teratai Merah! Terlepas dari betapa tidak puasnya dirimu, memangnya kenapa? Raja Besar tidak menyukaimu. Tak peduli seberapa muda atau cantik dirimu, tak ada gunanya!"