Aku Ingin Mengandung Anak Raja Besar (1)
Aku Ingin Mengandung Anak Raja Besar (1)
Si gadis muda semakin gelisah dan meraih lengan baju Gu Ruoyun. Namun, sebelum tangannya menyentuh pundak Gu Ruoyun, pria berjubah merah di sampingnya melakukan pergerakan.
Kick!
Sebuah kaki mendarat di dada gadis muda itu dengan kuat. Sebelum dia bereaksi, Qianbei Ye sudah menendangnya. Lalu dia berbicara dengan suara rendah dan suram, membuat gadis muda itu berguncang keras.
"Enyah!"
Gadis muda itu sangat terkejut sehingga melupakan tentang tangisan. Matanya yang besar dan cerah penuh ketakutan serta gemetar saat terbaring di tanah yang dingin.
"Kalian berdua, meski adikku yang salah, seharusnya kamu tidak menyerang adikku!" Si pengawal melihat ekspresi takut di wajah adiknya dan hatinya berdenyut kesakitan. Dia menjadi marah, "Atau haruskah ku katakan kamu adalah pria yang hanya tahu cara memukul wanita?"
Kebencian mendalam memenuhi matanya ketika menatap Qianbei Ye.
Walaupun pria ini lebih cantik daripada wanita, dia menyerang seorang gadis kecil! Dia benar-benar tidak memiliki sifat pria sejati, orang ini pasti sangat tidak normal!
"Sentuh dia lagi dan adikmu mungkin akan kehilangan sebelah tangan selanjutnya!
Suara Qianbei Ye datar dan dingin saat perlahan-lahan menggema di sepanjang jalan.
Jika bukan karena kenyataan sekarang mereka berada di Wilayah Teratai Merah dan tidak bermaksud untuk menumpahkan darah di wilayah kekuasaan ayah mertua, kemungkinan gadis kecil ini akan kehilangan sebelah tangan di tempat! Mengapa dia akan membiarkan makhluk menjijikan seperti dia menyentuh Yun'er?
Lupakan tentang memiliki hati lembut terhadap lawan jenis atau sifat pria sejati kepada wanita! Dia tidak punya kualitas semacam itu!
Dalam hidup ini, dia hanya akan merasakan kelembutan terhadap Gu Ruoyun seorang! Wanita lain tak berbeda dari ular, tikus atau semut di matanya. Mengapa dia harus bersikap lembut pada mereka?
"Ayo, Yun'er."
Qianbei Ye mengabaikan mereka berdua saat kembali ke samping Gu Ruoyun. Lalu dia melingkarkan tangan pada Gu Ruoyun dan ekspresi suram di wajahnya digantikan oleh senyum yang indah.
"Xiao Ye, kamu bisa mengabaikan mereka. Mengapa buang-buang waktu pada mereka?"
Menurut Gu Ruoyun, tindakan Qianbei Ye sebelumnya sangat menyia-nyiakan waktu.
Selama dia tak ingin ada yang menyentuhnya, tak ada yang bisa menyentuh ujung jubahnya.
"Dia menghampirimu. Aku khawatir nafasnya akan menularkan penyakit jadi aku tak bisa menahan untuk membalas. Jangan khawatir, lain kali aku akan lebih memperhatikan dan tidak membuang-buang energi pada orang-orang semacam ini."
Saat pasangan itu perlahan-lahan berjalan ke depan dan semakin jauh, akhirnya si gadis muda menangis. Dia memakai tinju kecilnya untuk memukul dada si pengawal sambil menangis.
"Semua salahmu, semuanya salahmu! Bukankah kakak bilang tak ada yang akan menyiksa kita lagi karena sekarang kakak sudah mengikuti Raja Besar Hong Lian? Aku disiksa namun kakak tidak berani mengatakan apapun! Orang tak berguna sepertimu tidak layak menjadi kakakku."
Ucapan gadis muda itu bagaikan pedang tajam yang menusuk ke dalam hatinya, menorehkan luka dalam yang dipenuhi dengan darah.
Selama bertahun-tahun, dia mengasihani adiknya yang kehilangan kedua orang tua dari usia muda jadi dia selalu memanjakannnya. Setiap kali adiknya diganggu, dia akan bergegas datang dan melawan para pengganggu sekalipun adiknya yang salah!
Sayangnya, adiknya mengembangkan sifatnya yang tidak disiplin dan tak terkendali karena manjaan dari kakaknya selama bertahun-tahun.
"Xue'er, ini adalah Wilayah Teratai Merah. Raja Besar Hong Lian tidak mengizinkan siapapun menyebabkan masalah disini. Akulah yang salah. Jika Raja Besar Hong Lian mengetahui hal ini, aku pasti akan dihukum."