Istri Liar Kaisar Jahat

Menghukum Pengkhianat (15)



Menghukum Pengkhianat (15)

"Adik kecil, jangan menyebabkan keributan. Ini adalah Wilayah Teratai Merah dan sudah ku katakan sebelum perjalanan kesini, kamu tidak boleh menciptakan keributan disini. Kalau tidak, kamu akan membuat Raja Besar Hong Lian marah."     

Seorang pria memakai seragam pengawal di sebelah gadis muda itu menegurnya dengan ekspresi putus asa di wajah.     

"Tapi kakak, aku menginginkan makhluk kecil menggemaskan itu. Bisakah kamu bertanya apa dia akan menjualnya?" Si gadis muda cemberut sambil menatap Mengmeng dengan rasa suka.     

Makhluk kecil ini mungkin terlihat tak punya kemampuan menyerang karena penampilannya yang menggemaskan dan lembut. Dia tak bisa melakukan apa-apa selain ingin memegangnya dan merusaknya dengan kejam.     

Dibawah tingkah manis dan manja gadis muda itu, pria yang memakai seragam pengawal akhirnya tak bisa menahannya dan berjalan menuju rombongan Gu Ruoyun.     

"Nona Besar, apakah kamu hanya lewat di Wilayah Teratai Merah atau kamu kesini untuk mengunjungi seseorang?" Si pengawal tersenyum sambil bertanya pada Gu Ruoyun.     

Gu Ruoyun menatap si pengawal, "Aku mengunjungi seseorang."     

"Bolehkah aku tanya siapa yang kamu cari, Nona Besar? Apa kamu perlu bantuanku?"     

Wajah pengawal itu membawa senyum sopan seolah-olah tidak menyadari wajah gelisah gadis muda disampingnya.     

Gadis muda itu melihat si pengawal tidak menyebutkan tujuannya sama sekali dan menghentakkan kaki. Dia melangkah ke depan dengan cepat tapi matanya terus memandang Mengmeng sepanjang waktu.     

Mengmeng menguap dan berpaling dengan jijik, enggan melihat tatapan posesif si gadis muda.     

"Kakak, cepat dan beli hewan roh itu untukku. Berapapun harganya tak masalah, aku menginginkannya!"     

Si pengawal merasa sedikit malu. Lalu dia menatap Gu Ruoyun dan bertanya, "Nona Besar, akankah kamu menjual hewan roh itu?"     

"Makhluk kecil ini tidak dijual."     

Ucapannya sederhana dan tegas..     

Saat Gu Ruoyun menjawab, dia mengabaikan dua bersaudara itu dan terus berjalan.     

Si gadis muda langsung menjadi panik dan terus menghentakkan kaki dengan marah, "Hei, ini Wilayah Teratai Merah dan kakakku adalah anggota Wilayah Teratai Merah. Tidakkah kamu terlalu kasar dengan mengabaikan kami begitu saja? Apakah kamu percaya jika kakakku langsung memenjarakan dirimu?"     

"Xue'er!"     

Ekspresi si pengawal berubah dan dia memarahi adiknya dengan tegas, "Sudah berapa kali aku mengatakannya, jangan menyebabkan masalah di Wilayah Teratai Merah!"     

"Aku tak peduli, aku menginginkan hewan roh itu. Kakak, ambil hewan roh itu untukku!"     

Mata gadis muda itu berubah merah setelah dimarahi si pengawal. Dia tampak menyedihkan dan memilukan.     

Si pengawal menghela nafas saat wajahnya menjadi semakin putus asa.     

Dua bersaudara itu sudah kehilangan orang tua semenjak kecil dan hanya bergantung satu sama lain. Kini akhirnya dia telah memasuki Wilayah Teratai Merah, dia ingin membawa adiknya agar adiknya bisa hidup dengan nyaman disini.     

Siapa yang menduga dia terlalu memanjakan adiknya dari kecil dan menjadi sangat tidak disiplin dan tak terkendali? Adiknya benar-benar ingin merampas hewan roh milik orang lain di Wilayah Teratai Merah?     

Akan tetapi, dia tak berdaya untuk mengatakan tidak!     

"Nona Besar, adikku sangat menyukai hewan roh milikmu. Akankah kamu bersedia berpisah dengan khazana milikmu dan memberinya padaku? Asalkan kamu bersedia memberinya, aku bersedia memberimu seribu dua ratus keping emas untuk itu."     

Harga seribu dua ratus keping emas sudah cukup untuk membeli satu serigala badai jadi dia yakin karena dia bersedia memberi sejumlah uang ini sebagai pembayaran, wanita ini tidak akan menolaknya lagi.     

Gu Ruoyun berhenti dan sudut bibirnya melengkungkan senyuman. Dia menyeret tangan Qianbei Ye dengan keras dan menekan kemarahan di hatinya.     

"Xiao Ye, tidak perlu memusingkan mereka. Ayo."     

Seribu dua ratus keping emas?     

Orang-orang ini berani memberiku harga seperti itu?     

Mereka ingin memakai seribu dua ratus keping emas untuk membeli Mengmeng jenjang murni? Kemungkinan jumlah itu tidak akan cukup untuk hewan roh martial king…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.