Menghukum Pengkhianat (4)
Menghukum Pengkhianat (4)
Walaupun sosok Raja Naga hanya muncul sebentar, itu meninggalkan gambar di dalam benak semua orang.
Dan lagi, gambar itu tetap ada. Dapat juga dikatakan, Raja Naga benar-benar berada di tangan Murong Xiao.
"Ketua Klan, Raja Naga adalah keyakinan kita. Siapapun yang dipilih Raja Naga tak mungkin salah. Tambahan pula, Lan Ge yang lebih dulu bertingkah kasar. Raja Murong tidak kejam."
"Itu benar, Ketua Klan. Lebih baik kita tunduk. Raja Naga telah mengakui Murong Xiao, apa hak kita untuk menolak?"
Naga-naga mulai mengoceh silih berganti.
Tatapan sombong muncul di wajah Murong Xiao ketika mendengar suara mereka. Akan tetapi, karena sekujur tubuhnya diselimuti kegelapan, tak ada yang melihat ekspresi wajahnya.
Ekspresi Ketua Klan berubah dari hijau menjadi putih dan kembali dari putih menjadi hijau lagi. Ekspresi marahnya segera menjadi frustasi.
Lan Ge langsung merasa gugup. Dia mengepalkan tinju dengan erat saat mata birunya menatap Ketua Klan tanpa berkedip.
Bertahun-tahun yang lalu, beginilah cara orang-orang ini memaksa Ketua Klan membuang dirinya!
Mungkinkah setelah bertahun-tahun, sejarah itu akan terulang kembali? Namun, kali ini, dia tak berani menjamin bahwa dia akan sanggup menahan perasaan ini dan dia tak akan merasa hancur!
"Nak."
Perlahan-lahan Ketua Klan mengalihkan pandangan pada Lan Ge dan tatapan tegasnya menjadi lembut, "Aku, kakekmu, telah membuatmu kecewa…"
Bibir Lan Ge tersenyum kecut seolah-olah sudah tahu keputusan Ketua Klan.
Sepertinya sejarah itu akan terulang kembali. Tak peduli bertahun-tahun telah berlalu, orang yang akan Ketua Klan tinggalkan tetaplah diriku!
"Kamu telah banyak menderita kesulitan di dunia luar selama bertahun-tahun dan aku tak pernah bisa melindungimu. Aku bahkan menolak izin masuk dirimu ke Klan Naga." Ada guncangan besar dalam suara Ketua Klan. "Namun, ada kesalahan yang tak akan pernah aku ulangi untuk kedua kalinya! Kamu telah mengenal Tuan yang baik dan mulai sekarang, kamu harus berada disampingnya. Dia akan memastikan agar kamu tetap hidup."
Mata Lan Ge melebar dengan terkejut.
Dia mengira kakeknya akan membuangnya lagi tapi kali ini, sebenarnya dia…
"Kakek!"
Lan Ge menangis, tak sanggup menahan diri. Air mata tergenang di mata birunya.
Suaranya menyebabkan para tetua yang memunggunginya menegang. Semua yang mereka rasakan adalah kesedihan di belakang mereka.
"Raja Naga, kamulah kepercayaan Klan Naga dan ini adalah kebenaran! Akan tetapi, aku tak tahu mengapa kamu tak bisa melihat dan memilih orang seperti itu!"
"Ketua Klan!"
Para naga berteriak terkejut seolah-olah tak menyangka Ketua Klan akan memberontak.
"Tak peduli apapun yang terjadi, aku tak akan pernah tunduk tidak pula akan menyerahkan Klan Naga padamu. Hari ini, sekalipun aku mati, aku akan menyeretmu ke neraka bersamaku! Kamudian aku akan menghancurkan jiwaku sebagai bayaran untuk meminta ampunan dari Raja Naga!"
Mata Ketua Klan terbuka lebar, memperlihatkan garis pembuluh darah yang sempurna. Itu adalah pemandangan yang menyayat hati.
Gu Ruoyun tidak mengatakan apa-apa saat menyaksikan ini. Malahan, dia menunggu dalam diam bagaimana Klan Naga akan menangani masalah ini.
Dia tak menyangka hal ini akan menjadi seperti ini…
Dia mengira Ketua Klan akan membuang Lan Ge lagi. Lagipula, dia pernah melakukannya sebelumnya, tapi kali ini Ketua Klan memilih mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan Lan Ge!