Sebuah Keluarga Bertemu, Kecuali Shengxiao (17)
Sebuah Keluarga Bertemu, Kecuali Shengxiao (17)
Gu Ruoyun mengangguk sambil menatap pasangan di penginapan itu lagi. "Aku akan berangkat sekarang, kita akan bertemu lagi di rumah Keluarga Lin."
Lalu dia berjalan keluar dari penginapan dan menghilang di depan mata mereka tanpa menoleh ke belakang lagi.
Dongfang Yu memandang sosok kepergian Gu Ruoyun saat tatapannya dipenuhi keengganan. Lalu dia berpaling dan menempatkan kepalanya di dada Raja Besar Hong Lian. "Kakak Tian, aku sangat bersyukur kamu datang ke Kota Pertama dan juga membawa putri kita. Aku tak percaya si bajingan Keluarga Gu itu. Jika mereka belum mati, aku akan memotong mereka semua menjadi daging cincang!"
Semalam, Raja Besar Hong Lian telah menceritakan kisah hidup Gu Ruoyun kepada Dongfang Yu.
Seluruh tubuh Dongfang Yu bergetar karena amarah setelah mengetahui bahwa putrinya yang berharga hampir dibunuh oleh para bajingan dari Keluarga Gu. Dia hampir berlari menuju neraka untuk menyeret para keparat itu keluar dan membunuh mereka berulang-ulang kali.
"Aku tak pernah menyangka Keluarga Gu akan menjadi sangat jahat. Keluarga seperti mereka lebih baik tidak dikenal." Lalu Gu Tian merendahkan kepala pada Dongfang Yu. "Kini, selama aku memiliki dirimu dan Yun'er disampingku, itu sudah cukup. Namun, aku tak tahu kapan Shengxiao akan bergabung dengan kita."
Dongfang Yu menghela nafas lembut, "Shengxiao seharusnya masih berada di Daratan Utama Roh Barat. Saat kita telah melakukan balas dendam, mari mencarinya, bagaimana?"
"Setuju."
Raja Besar Hong Lian mengangguk dan tersenyum lembut. "Saat itu, keluarga kita akan benar-benar berkumpul!"
...
Kota Angin.
Gu Ruoyun baru saja akan berangkat dari gerbang kota ketika terdengar suara yang terburu-buru dan cemas dari belakangnya, berteriak sambil terengah-engah, "Suhu, Suhu, tunggu aku!"
Gu Ruoyun tertegun. Dia berbalik dengan terkejut dan tatapannya mendarat pada Tetua Feng.
"Apa yang sedang kamu lakukan disini.
"Huff, puff!"
Tetua Feng terengah-engah. "Raja Lembah Muda baru saja kembali dan mengatakan bahwa kamu akan meninggalkan tempat ini, jadi aku ingin kesini untuk mengantar kepergianmu. Suhu, akankah kamu kembali?"
Gu Ruoyun menggelengkan kepala sambil menatap wajah Tetua Feng yang penuh pengharapan. "Kemungkinan aku tak akan kembali ke Kota Angin lagi."
Mendengar ini, mata Tetua Feng dipenuhi kekecewaan. Lalu dia mengusap-usap telapak tangannya dan bertanya dengan hati-hati. "Kalau begitu bolehkah aku pergi dan mencarimu, Suhu?"
Gu Ruoyun terdiam sejenak sebelum mengangguk. "Jika kamu ingin bertemu denganku, datang saja kapanpun."
"Baik."
Mata Feng Yuqing menyala. Dia sudah mempersiapkan diri untuk penolakan dari Gu Ruoyun tapi dia tak menyangka Gu Ruoyun akan setuju.
"Ini adalah buku penyulingan pil kuno." Gu Ruoyun menjentikkan jarinya dan sebuah buku muncul di tangannya. Lalu dia meletakkan buku itu di hadapan Tetua Feng dan mengatakan, "Selama kamu bisa memahami buku ini, kamu akan bisa mempelajari penyulingan pil. Dan untuk formula pil, itu tergantung pada kemampuanmu sendiri untuk mendapatkannya. Aku tidak akan memberi formula pil padamu."
Setelah berbicara, Gu Ruoyun berbalik perlahan dan berjalan keluar dari gerbang kota.
Tetua Feng menatap buku di tangannya dengan bingung dan menoleh pada Gu ruoyun. Matanya dipenuhi kebahagiaan dan emosi yang sulit.
Dia tak pernah menduga setelah sikapnya terhadap Gu Ruoyun sebelumnya, dia akan membiarkan masa lalu berlalu dan memberinya sebuah buku tentang penyulingan pil. Ini merupakan kebaikan hati yang tak bisa ditandingi siapapun...
Meskipun demikian, dengan buku ini, akhirnya Tetua Feng bisa mempelajari seni penyulingan pil.
Tetua Feng diliputi kegembiraan karena memikirkan hal ini. Lalu dia mencengkeram buku itu erat-erat sambil menatap kepergian Gu Ruoyun...