Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Pulang Ke Rumah (6)



Pulang Ke Rumah (6)

"Tetapi Yun Qingya ini … " Alis pria berjubah putih itu mengerut.     

Apakah mereka akan berlari pulang dengan ekor di antara kakinya[1] kali ini?     

"Yun Qingya akan pergi ke Paviliun Medis tanpa hasil apa-apa. Aku sangat menyadari kekuatan yang aku gunakan barusan, bahkan pemilik dari Paviliun Medis mungkin tidak bisa menyelamatkannya," Lu Yin dengan dingin menyatakan. "Sekarang, ayo cepat kembali ke Kota Medis dahulu dan berdiskusi dengan penguasa dari kota medis. Untuk Keluarga Yun, kita hanya akan membiarkan mereka hidup beberapa hari lagi!"     

Gadis kecil Keluarga Ning sekarang terluka parah — bahkan tidak sengaja disebabkan oleh Lu Yin — tetapi dia berharap bahwa orang-orang dari Keluarga Ning akan agak bijak dan bersedia untuk berdamai dengan Kota Medis.     

Namun, jika Lu Yin mencegah Yun Qingya untuk membawa Ning Xin ke Paviliun Medis sekarang, maka situasinya akan berubah! Pada saat itu, bahkan jika Lu Yin menjelaskan bahwa itu adalah sebuah kecelakaan, tidak ada seorang pun dari Keluarga Ning yang akan mendengarkannya ….     

"Jika kita tahu bahwa gadis kecil dari Keluarga Ning itu akan berada di sini dan berusaha sekuat tenaga untuk melindungi Yun Qingya, kita tidak akan mencari Keluarga Yun pada saat ini." Lu Yin dengan kasar menggertakkan giginya, hatinya penuh dengan kekesalan, saat dia berkata, "Mundur!"     

…     

Kediaman Ning.     

Ketika mereka mendengar bahwa Ning Xin terluka oleh beberapa orang luar, seluruh Keluarga Ning terguncang, dan semua orang berkumpul di ruangan yang sama dengan ekspresi wajah yang tak sedap dipandang.     

"Orang-orang dari Kota Medis memiliki keberanian, berani-beraninya melukai Ning Xin'er kami! Tuan, kita tidak bisa membiarkan masalah ini dan harus pergi ke Kota Medis untuk menyelesaikan masalah dengan mereka!" kata seorang pria yang geram dengan ekspresi marah. Orang yang berbicara adalah Penatua Pertama Keluarga Ning.     

"Tuan, mengapa orang-orang dari Kota Medis melukai Ning Xin'er? Pasti ada yang lebih dari itu."     

"Aku dengar bahwa Tuan Tua meninggalkan Ning Xin'er sendirian di Kerajaan Longyuan dan pergi entah ke mana. Kali ini, Ning Xin'er terluka karena dia melindungi putra dari seorang jenderal. Aku benar-benar tidak mengetahui apa yang Tuan Tua pikirkan, sebenarnya membiarkan Ning Xin'er untuk mengasosiasikan dirinya dengan orang-orang biasa seperti itu."     

"Itu tidak boleh, kita harus pergi dan membawa kembali Ning Xin'er. Sekarang dia terluka serius, jika dia tidak disembuhkan secepatnya, mungkin dia tidak akan bertahan hidup!"     

Semua orang menyampaikan pikiran mereka di sana-sini, setiap kata mengandalkan kemarahan mereka terhadap Kota Medis dan menghina Keluarga Yun.     

"Cukup!"     

Pria paruh baya yang sedang duduk di kursi tengah menampar tangannya ke atas meja, wajahnya yang tampan benar-benar asing. "Kakek pasti memiliki alasan untuk meninggalkan Xin'er di Longyuan! Terlebih lagi, cucu dari Kediaman Jenderal Longyuan adalah penyelamat Kakek dan teman dari Xin'er. Jika kakek mendengar kalian mendiskusikan Kediaman Jenderal dengan sikap seperti ini, dia pasti akan mengamuk."     

"Aku tidak percaya hanya dengan nona biasa dari Kediaman Jenderal bisa menyembuhkan penyakit Tuan Tua. Mungkin Tuan Tua tidak ingin kita khawatir mengenai dirinya jadi dia dengan santai mencari alasan," Kakek tua itu mengerutkan keningnya dengan dalam, "Tuan, kita benar-benar tidak bisa berhenti mengkhawatirkan mengenai Ning Xin'er berada di sana. Aku harap Tuan akan membiarkanku membawa beberapa orang untuk membawa Ning Xin'er kembali ke kediaman Ning agar bisa disembuhkan! Dengan kekuatan Keluarga Ning kita, bukanlah sebuah masalah untuk merekrut tabib-tabib di seluruh dunia!"     

Pria paruh baya itu dengan sedih menutup matanya. Ketika dia mengetahui bahwa putrinya terluka, mungkin tidak ada seorang pun yang lebih khawatir daripada dia. Dia tidak ingin melakukan apa pun tetapi segera terbang ke Longyuan. Namun, semenjak Kakek tidak di rumah, harus ada seseorang yang bertanggung jawab di sini.     

"Baiklah," pria itu membuka matanya, "Aku akan mengizinkanmu untuk langsung membawa Xin'er kembali ke kediaman Ning. Namun, kau harus sopan ke Kediaman Jenderal dan tidak boleh terlalu kasar. Kalau tidak, tak ada seorang pun yang bisa menghentikan Kakek ketika dia marah."     

"Baik, Tuan."     

Kakek tua itu mengepalkan tangannya dengan hormat, suaranya penuh hormat, tetapi wajahnya mengandung jejak mengabaikan.     

[1] Kiasan yang berarti menampilkan rasa malu, terutama setelah kekalahan atau harus mengakui bahwa ada yang salah. Diibaratkan seekor anjing yang benar-benar meletakkan ekornya di antara kedua kakinya setelah didisiplinkan     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.