Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Gadis muda itu memberikan jawaban yang tidak relevan sambil melihat Yun Xiao dengan tersenyum. "Sepertinya sesuatu seperti teknik benar-benar harus dilatih berkali-kali. Kapan pun kita sedang senggang mulai dari sekarang, kita bisa sering berlatih, bagaimana menurutmu?"     

"Baiklah." Yun Xiao tidak pernah menolak permintaan Yun Luofeng terutama usul yang bersifat tidak senonoh seperti ini!     

"Yun Xiao, ketika Metode Surga dan Spiritualmu telah menerobos lagi, aku akan menyerahkan diriku kepadamu, bagaimana?"     

Beberapa orang mungkin berkata bahwa Yun Luofeng hanya memiliki kesan yang baik tentang Yun Xiao di awal, tetapi faktanya bahwa dia bersedia untuk menggunakan pengolahan berganda untuk menyembuhkan gejala gila Yun Xiao selama dia menerobos sudah membuktikan bahwa Yun Luofeng telah menerima Yun Xiao dengan seluruh hati dan jiwanya.     

Jika seseorang memiliki pria yang luar biasa dan setia serta penyayang dan patuh di samping mereka, tidak banyak yang bisa tetap tidak bergerak. Yun Luofeng sama! Pria ini membuatnya merasakan bagaimana rasanya ketika hatinya diaduk-aduk untuk pertama kalinya.     

"Untukmu, aku akan menerobos secepat mungkin." Tatapan Yun Xiao berkonsentrasi dan serius, dan setelah mengatakan kata-kata itu, Yun Xiao diam-diam mengambil baju dari lantai dan meletakkannya di atas tubuh gadis itu.     

Yun Luofeng mengangkat alisnya secara tidak sadar, "Bukankah kau akan terus melihatnya?"     

"Udaranya dingin," Yun Xiao menatap Yun Luofeng dengan dalam, "Aku takut kau akan masuk angin … "     

" … " Yun Luofeng kaget, bibirnya tidak menahan untuk mengerut ketika dia melihat ekspresi pria itu yang benar-benar serius.     

"Yun Xiao, aku akhirnya mengetahui mengapa aku menyukaimu," Yun Luofeng tertawa dengan nada rendah, "Karena kebodohan dan kepolosanmu. Untuk bisa mendapatkan kepribadian seperti ini di toples raksasa berwarna di dunia ini, benar-benar terlalu langka."     

"Kau katakan bahwa kertasku memiliki sebuah bercak hitam yang telah dilukiskan olehmu, tetapi, kenyataannya, itu belum semua. Seluruh kertasku telah benar-benar dilukiskan hitam olehmu." Tatapan Yun Xiao tetap serius dan sungguh-sungguh. "Namun, aku hanya mengizinkan kau sendiri untuk memberi warna lain di kertasku."     

Selama sisa hidupnya, satu-satunya wanita yang dia inginkan adalah Yun Luofeng!     

Maka dari itu, Yun Xiao hanya mengizinkan Yun Luofeng untuk mewarnai lembaran kertas putih yang melambangkan kehidupan cintanya yang hitam.     

"Ah Xiao." Jari Yun Luofeng mengangkat dagunya, dan dia berjinjit untuk mencium bibir Yun Xiao dengan ringan. "Aku akan menunggu hingga kau menerobos dengan Metode Surga dan Spiritual. Pada saat itu, aku akan menyerahkan diriku sepenuhnya untukmu."     

Setelah mengatakan ini, tangannya perlahan terjatuh ke dada pria itu, ingin mendorong tubuhnya dengan lembut, tetapi ketika tangannya menyentuh dada pria itu, pria itu langsung menarik Yun Luofeng ke pelukannya, bibirnya menurun lagi.     

Di samping telinga Yun Luofeng adalah suara kasar pria itu, "Kau berkata ingin berlatih teknik berciuman denganku. Kita akan lanjut berlatih sekarang."     

…     

Di luar pintu, Lin Ruobai, yang awalnya datang ke sini untuk mencari Yun Luofeng, tidak sengaja mendengar aktivitas di dalam ruangan. Dia buru-buru menarik kembali tangannya yang baru saja dia ulurkan untuk membuka pintu dan buru-buru menutup matanya.     

"Tidak melihat hal jahat, tidak melihat hal jahat… "     

"Xiao Bai, apa yang kau lakukan?" Tiba-tiba, sebuah suara yang maskulin dan menyenangkan datang dari belakang Lin Ruobai, membuatnya terlompat karena terkejut. Dia buru-buru menoleh dan meletakkan jarinya di atas bibirnya, membuat gerakan menyuruhnya diam.     

"Ayah, Guru dan kekasih Guru sedang membuat anak sekarang, kita seharusnya tidak mengganggu mereka."     

Melalui tutupan yang tipis di jendela, Lin Ruobai bisa dengan samar-samar melihat dua orang berciuman di dalam ruangan, dan menurut deskripsi dari Chungong Tu, langkah berikutnya adalah pembuatan anak!     

Begitu dia memikirkan adegan memalukan itu, wajah Lin Ruobai berubah menjadi sangat merah.     

Syukurlah Lin Ruobai berhenti tepat waktunya, dan tidak masuk, kalau tidak, dengan kepribadian si pasangan Gurunya, dia sudah pasti akan memotong Lin Ruobai berkeping-keping.