Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Mendengar ini, wajah pria berjanggut itu berubah menjadi pucat pasi dalam sekejap mata. Dia buru-buru berdiri dari tanah dan mundur. "Jangan mendekat ke sini, kalau tidak … "     

"Kalau tidak apa?" gadis muda itu menyipitkan matanya dan tertawa jahat, "Apakah kau ingin berteriak minta tolong? Jangan khawatir, bahkan jika kau berteriak sekeras mungkin, tidak ada seorang pun yang akan datang untuk menyelamatkanmu."     

Melihat ke senyum jahat di wajah Yun Luofeng dan Lin Ruobai yang berjalan sambil menggosok tangannya, pria berjanggut itu akhirnya merasa panik! Sebagai seorang pria, jika dia benar-benar menjadi seorang kasim, bagaimana dia bisa terus hidup dengan harga diri yang masih utuh? Pada saat inilah pria yang berkulit putih dari samping itu tiba-tiba berbicara, "Aku akan membawamu untuk bertemu Bosku."     

"Adik!" ekspresi pria berjanggut langsung berubah, "Sekalinya bos kita mengetahui kita membawa orang asing kepadanya, dia pasti akan marah …. "     

"Kita tidak ada pilihan selain setuju," pria berkulit putih itu menggelengkan kepalanya. "Bahkan jika kita tidak setuju, wanita ini tetap akan mencari cara lain untuk bertemu dengan Bos. Karena seperti ini, mengapa kita tidak membawa mereka ke sana? Jika Bos ingin menyalahkan seseorang, aku akan bertanggung jawab."     

Pria berjanggut itu tidak berkata apa-apa lagi, tetapi kepalan tangannya yang erat memperlihatkan kemarahan di hatinya. Akhirnya, dia menarik napas dalam-dalam dengan paksa, dan pipinya yang bengkak agak terlihat jahat. "Bos kami bukan seseorang yang kau bisa provokasi! Karena kau sangat ingin mati, aku akan membantumu!" Setelah mengatakan ini, pria itu melirik ke Yun Luofeng sebelum berbalik untuk berjalan melewati gerbang Kota Huangquan ….     

Segala macam kelompok terjalin secara rumit di dalam Kota Huangquan! Dan kelompok yang mereka akan kunjungi adalah Geng Gayung Besar yang berperingkat kesebelas.     

Walaupun mereka hanya berperingkat di tempat kesebelas, kekuatan Geng Gayung Besar ini tidak bisa diremehkan. Mereka berkata bahwa pemimpin dari Geng Gayung Besar telah menerobos menjadi pengolah jiwa tingkatan langit, jadi bisa terlihat seberapa kuatnya sepuluh kekuatan teratas.     

…     

Pada saat ini, di dalam Paviliun Bela Diri Surgawi, yang tidak jauh dari Geng Gayung Besar, seorang kakek tua sedang duduk tegak di atas kursi komandan dan mencicipi teh dengan anggun. Kemudian, seorang pelayan buru-buru berlari ke dalam dan berkata sambil mengepalkan tangannya untuk memberi hormat, "Tuan, seorang pria yang memanggil dirinya Tian Yu datang untuk berkunjung."     

"Tian Yu?" kakek tua itu terkejut dan mengerutkan keningnya, "Untuk apa dia datang ke sini? Aku sudah katakan bahwa aku tidak ingin berurusan dengan anggota Keluarga Tian! Aku juga tidak mau melihat satu pun dari mereka!"     

Pelayan itu dengan hati-hati melirik ke kakek tua yang dipenuhi dengan ketidaksabaran dan menjawab, "Tuan, Tuan muda Tian Yu juga memintaku untuk membawa pesan ke Tuan, dia berkata … seluruh Keluarga Tian sudah dimusnahkan."     

Brak!     

Tangan kakek tua itu gemetar, dan cangkir teh terjatuh dari tangannya ke lantai, pecah menjadi berkeping-keping.     

Kemudian, kakek tua itu tiba-tiba berdiri dan dengan erat mengepalkan tangannya, pembuluh darahnya menonjol keluar dari keningnya. "Apa yang kau katakan? Seluruh Keluarga Tian telah dimusnahkan? Cepat! Cepat biarkan Tian Yu masuk! Aku harus mengetahui apa yang terjadi!"     

Semenjak beberapa dekade lalu ketika putrinya sendiri tidak mendengar nasihatnya dan bersikeras untuk menikahi seseorang dari Keluarga Tian, kakek tua itu memutuskan semua hubungan dengan putrinya, dan bahkan Tian Yu, cucunya, tidak disukai oleh kakek tua itu. Sampai-sampai dia tidak pernah bertanya apa pun tentang mereka selama bertahun-tahun ini!     

Namun, dia tidak membayangkan bahwa pada akhirnya, seluruh Keluarga Tian akan binasa!     

Tubuh kakek tua itu melemah, dan dia terjatuh ke kursi. Hatinya diselimuti oleh rasa sakit yang memilukan, dan dia tidak bisa menahan untuk menggenggam erat ujung jubahnya.