Datang Untuk Minta Maaf (1)
Datang Untuk Minta Maaf (1)
Tidak mengharapkan bahwa Yun Luofeng, Yun Xiao, dan Yun Qingya akan kembali semua di waktu yang sama, Yun Luo sangat gembira hingga dia menangis bahagia dan membawa Yun Xiao dan Yun Qingya minum dengannya.
Mereka jarang memanjakan diri mereka seperti ini, jadi Yun Luofeng tidak menghentikan mereka, tetapi meminta Qingyan mengirimkan mereka sup penghilang mabuk kalau-kalau mereka mabuk. Setelah melakukan semua ini, Yun Luofeng kembali ke ruangannya dan beristirahat. Ketika malam tiba, sesosok dingin masuk ke dalam ruangan yang diterangi oleh cahaya bulan.
Pada saat pria itu muncul di ruangan, Yun Luofeng terbangun dari tidurnya, tetapi dia tetap menutup matanya dan tidak melakukan apa-apa. Untuk waktu yang lama, dia tidak merasakan gerakan apa-apa dari pria itu, tetapi Yun Luofeng bisa merasakan bahwa pria itu berdiri dengan diam di sebelah tempat tidurnya, dan nafasnya sangat ringan seolah-olah pria itu takut mengganggu Yun Luofeng ….
"Feng'er …. "
Dengan suara yang dalam dan serak, pria itu bersumpah, "Aku akan berada di sisimu selama sisa hidupku dan memastikan tidak ada yang bisa melukaimu."
Ekspresi terharu muncul di wajah Yun Luofeng dan berikutnya sebuah ciuman lembut jatuh di bulu mata Yun Luofeng, mengandung cinta yang tak ada habisnya. Ciuman pria itu tidak berbau alkohol, tetapi harum dan menenangkan.
Tiba-tiba, gadis yang terbaring di ranjang membuka matanya, mata gelapnya tersenyum, "Yun Xiao, bukankah kau pergi minum dengan kakekku? Mengapa kau kembali begitu cepat?"
Yun Luo tidak ada hobi lain kecuali teh dan wine[1]. Jika ada seseorang yang minum dengannya, Yun Luo bisa minum sepanjang malam. Selain itu, untuk merayakan kembalinya Paman Kedua, Yun Luo mengundang semua teman-temannya untuk bergabung di pesta itu, jadi mereka mungkin tidak akan kembali malam ini.
"Karena aku memukul seorang putri kerajaan."
Yun Xiao terlihat serius dan dia berkata dengan benar.
" … " Yun Luofeng menyentuh hidungnya tanpa berkata apa-apa, "Apakah dia mencari masalah denganmu?"
"Iya," Yun Xiao menjawab dengan suara yang serak namun menggoda, "dia terus melirikku."
"Dan kemudian?"
"Dan kemudian … aku melemparnya keluar," kata Yun Xiao, menatap Yun Luofeng tanpa berkedip, "Hanya kau yang boleh melakukan itu."
Di dalam dunia ini, Yun Luofeng boleh terus menatap Yun Xiao. Untuk wanita lain, walaupun mereka hanya menatap ke arah Yun Xiao sekali, dia akan secara tak langsung merasakan ledakan rasa jijik.
Yun Luofeng mengangkat tangannya dan menepuk wajah Yun Xiao, tersenyum sedikit, "Abaikan saja kakek jika dia memintamu untuk minum dengannya lagi, dan biarkan dia mengeluh sendirian."
"Baiklah." Suara Yun Xiao berubah menjadi semakin serak namun memabukkan. "Aku akan melakukan apa pun yang kau katakan." Yun Xiao mematuhi Yun Luofeng dengan segala cara dan tidak akan pernah menolak usulan apa pun."
"Selain itu, kau seharusnya mengenakan topeng terlepas apakah kau muncul sebagai Kaisar Hantu atau Yun Xiao, kalau-kalau wanita lain menginginkanmu." Yun Luofeng mengangkat sudut bibirnya dan berkata dengan bercanda.
Yun Xiao sedikit mengangguk, "Aku memiliki ide yang sama."
Melihat ke wajah Yun Xiao yang serius, Yun Luofeng tertegun dan sudut bibirnya berkedut, "Aku hanya bercanda. Jika kau mengenakan topeng, bagaimana aku bisa melihat wajahmu setiap saat? Selain itu, tidak nyaman mengenakan sebuah topeng …. "
Yun Luofeng hanya bercanda, tetapi yang mengejutkannya, Yun Xiao akan menganggap kata-katanya sangat serius.
[1] Minuman anggur yang mengandung alkohol; sejenis arak