Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Nasib Kota Medis (6)



Nasib Kota Medis (6)

Ketika Lin Hao ingin berdiri dari lantai, pria dingin yang berpakaian hitam sudah muncul di hadapannya. Lin Hao dengan akut merasakan aura kejam keluar dari pria itu. Tangan pria itu dengan erat mengangkat kemeja Lin Hao dan membantingnya dengan kasar ke tanah! Dengan bunyi ledakan, sebuah kawah yang dalam muncul di tanah. Kekuatan yang digunakan oleh pria itu terlihat jelas.     

Di dalam kawah yang dalam itu, Lin Hao terus meludahkan darah. Dia menopang dirinya sendiri, ingin naik, tetapi satu gerakan ini membuat seluruh tubuhnya berkobar dengan rasa sakit seolah-olah semua tulang di tubuhnya hancur.     

"Ayah, selamatkan aku …. "     

Suaranya gemetar dan memohon. Mirip seperti sebuah tangan yang dengan kejam meremas hati Lin Ge.     

"Cukup!" Lin Ge dengan erat mengepalkan tangannya dan menutup matanya. Pada saat dia membuka matanya, perasaan sungguh-sungguh muncul di matanya. "Jika kau ingin memukul seseorang, pukul aku. Hao'er tidak bersalah."     

Walaupun Lin Ge masih membenci Lin Hao yang menyinggung Kaisar Hantu karena ketidaktahuannya barusan, bagaimana hati Lin Ge tidak terluka ketika dihadapkan dengan putra tersayangnya yang menderita sangat serius seperti itu? Lin Ge merasa lebih baik dia yang disiksa oleh Kaisar Hantu daripada melihat putranya sendiri terluka.     

"Tidak bersalah?" Yun Luofeng mendengus dan berkata dengan cibiran, "Pada saat itu, Lin Hao bertarung dengan paman keduaku di arena pertarungan. Karena paman keduaku mengalahkannya hingga dia menjadi marah karena rasa malu dan mengirim para ahli Kota Medis untuk membunuh paman keduaku. Bagaimana ini dianggap tak bersalah?"     

"Ini semua adalah … " Lin Ge membuka mulutnya untuk berbicara, ingin memikul semua tanggung jawab putranya. Siapa yang tahu bahwa sebelum Lin Ge bisa berbicara, suara Lin Hao yang marah akan terdengar dari kawah itu.     

"Yun Qingya pantas mati sejak awal! Aku adalah Tuan Muda dari Kota Medis, dan dia hanyalah tuan muda dari Kediaman Jenderal. Aku bertarung dengan Yun Qingya karena aku yang berpikir terlalu tinggi mengenainya. Hak apa yang ia miliki untuk mengalahkanku? Dia seharusnya hanya berdiri diam dan menerima pukulanku!" Lin Hao dengan marah menggertakkan giginya.     

Selama beberapa tahun terakhir, Lin Hao hanya butuh mendengar nama 'Yun Qingya' dan dia akan mengingat kompetisi yang lebih dari sepuluh tahun yang lalu-penghinaan terbesar yang ia pernah derita sepanjang hidupnya!     

"Humph!" Lin Hao mendengus dan berkata dengan cibiran, "Ketika orang-orang Kota Medis bertanding denganku di arena pertandingan, mereka semua tahu untuk mengalah padaku. Hanya Yun Qingya yang sangat bodoh! Untungnya si bajingan itu telah membayar kesalahannya! Bahkan jika kau balas dendam pada Kota Medisku, Yun Qingya si bajingan itu tetap tidak akan hidup kembali! Hahaha!"     

Tawa Lin Hao sangat gila, seolah-olah dia ingin melepaskan semua kemarahannya dari tahun-tahun terakhir.     

Namun, pada saat ini, sebuah suara renyah menerobos ke udara dan terdengar ke telinga semua orang. "Apakah kau yakin aku tidak bisa hidup kembali?"     

Suara jelas pria itu adalah mimpi buruk bagi Lin Hao selama lebih dari sepuluh tahun. Oleh karena itu, setelah mendengar kata-kata ini, senyum Lin Hao langsung membeku, dan kepalanya dengan kaku terangkat, menatap ke langit ….     

Di langit biru cerah, seorang pria berdiri dengan tangan di belakang tubuhnya dan jubah biru kehijauannya berayun ringan. Pria itu seanggun cantabile[1] dan sangat luar biasa. Rambutnya yang hitam pekat berkibar ditiup angin saat senyum tipis yang mencemooh muncul di wajahnya yang tampan.     

Gemuruh!     

Pada saat itu, pikiran Lin Hao berubah menjadi kacau, seolah-olah petir tanpa henti bergemuruh. Dia melihat ke pria di angkasa yang elegan dan halus seperti sebuah lukisan tinta cair, dengan sikap terpana dan tertegun hingga tak bisa berkata apa-apa. Lin Hao tertegun beberapa saat sebelum akhirnya dia bereaksi. Wajahnya berubah dari yang awalnya pucat menjadi marah, dan dia berteriak dengan marah, "Yun Qingya, tidak mungkin! Mengapa kau masih hidup, b*jingan?"     

Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, si anjing kampung ini jelas-jelas mati di tangan para ahli dari Kota Medis, jadi bagaimana dia masih hidup?     

[1] Dalam musik, cantabile, sebuah kata dalam bahasa Italia, secara harfiah berarti "seperti lagu". Dalam musik instrumental, itu adalah gaya bermain tertentu yang dirancang untuk meniru suara manusia     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.