Gunung Pemakaman Dewa (4)
Gunung Pemakaman Dewa (4)
"Melaporkan pada Ratu, pelayan ini tidak tahu," pelayan istana itu menjawab sambil dengan hormat berlutut di lantai.
"Humph!" Wanita lembut yang cantik itu mendengus. "Amati wanita itu untukku. Jika dia lemah, lupakanlah. Namun jika dia kuat, maka langsung kirim seseorang untuk diam-diam melenyapkannya!"
"Baik, Ratu!" Pelayan itu mundur.
Wanita itu memegang cangkir teh dengan erat di tangannya, sebuah cahaya dingin melintasi matanya.
Wanita cantik itu tidak menjadi ratu karena dia tamak dengan kekuasaan. Itu karena dia benar-benar jatuh cinta pada Xuan Yuan! Karena ini, wanita cantik itu tidak ragu-ragu untuk membunuh kakak perempuannya!
Itu benar, para penatua tidak memilih wanita cantik itu sebagai kandidat untuk menjadi ratu! Malahan memilih kakak perempuannya yang lebih kuat! Untuk mendapatkan Xuan Yuan, wanita cantik itu meracuni kakaknya dan kemudian langsung melangkahi mayat kakaknya dan naik takhta untuk menjadi ratu.
Bagaimana wanita itu bisa mengizinkan siapa pun untuk mengancam posisinya sekarang?
Sayangnya, kakaknya tak hanya dipilih sebagai ratu oleh para penatua, namun Xuan Yuan dan kakaknya juga memiliki perasaan sayang satu sama lain. Sebagai hasilnya, pria itu tidak menyentuh wanita cantik ini sama sekali selama dua tahun mereka menikah!
Mengingat masa lalu, niat membunuh di mata ratu itu mendalam dan dengan bunyi retak, cangkir teh di genggamannya juga pecah.
"Ratu, mengapa kau begitu marah?" Tiba-tiba, suara tawa ringan terdengar, dengan cepat diikuti dengan masuknya seorang wanita yang mengenakan ruqun[1.Ruqun adalah pakaian tradisional Cina terutama untuk wanita tetapi juga untuk pria yang terdiri dari blus dan rok lilit.] berwarna biru kehijauan. Wanita itu memiliki jenis kecantikan yang bersih dan menyegarkan, sebanding dengan bunga teratai yang baru mekar.
"Pembimbing Negara, mengapa kau datang?" Melihat wanita ini, suara ratu penuh hormat.
Seperti Yun Luofeng, wanita ini juga datang dari dunia luar, namun metodenya terlalu hebat. Wanita ini berbakat dalam seni racun dan medis, jadi dia sangat dihormati di sebuah negara tanpa tabib seperti negara ini. Selain itu, wanita ini juga bisa mengamati bintang dan menghitung nasib seseorang, jadi para penatua sepakat menganugerahinya dengan gelar Pembimbing Negara.
"Aku mengenali gadis yang dibawa balik oleh Raja," wanita yang mengenakan biru kehijauan itu mengucapkannya dengan rasa jijik, kebencian muncul di matanya.
Ratu menjadi terkejut. Dia tidak menyangka Pembimbing Negara mengetahui Yun Luofeng.
"Apakah ada perselisihan di antara kalian berdua?"
Wanita berpakaian biru kehijauan mencibir, "Kami tentunya memiliki perselisihan yang besar di antara kami! Ratu, ketika aku tiba, aku telah mengatakan padamu bahwa aku, ayahku dan yang lainnya disalahpahami oleh dunia dan diburu. Setelah dipaksa untuk melarikan diri dari Lembah Racun, kami dibantai oleh Kaisar Hantu. Selain aku yang dengan beruntung lolos dengan hidupku, semua orang lain mati!"
"Orang yang menyebabkan ini semua adalah Yun Luofeng!" Lin Youyu belum pernah melihat Yun Luofeng, namun dia telah mengukir nama Yun Luofeng di benaknya selama bertahun-tahun ini. Jika bukan karena Yun Luofeng, Lembah Racun tidak akan hancur dan dia tidak harus melihat ayahnya dibunuh, tidak bisa melakukan apa-apa ….
Ratu berseru dengan kaget, "Yun Luofeng benar-benar sejahat itu?"
"Dia tidak hanya jahat." Mata Lin Youyu berubah menjadi semakin dingin sementara dia berkata, penuh dengan niat membunuh, "Apakah kau mengetahui penilaian dunia mengenai Yun Luofeng? Yun Luofeng berspesialisasi dalam mencuri pria, apakah itu adalah kakek tua berusia seratus tahun atau anak kecil berusia sepuluh tahun, Yun Luofeng tidak akan membiarkan mereka lolos! Tiga tahun lalu, wanita itu berkhayal ingin merayu ayahku dan menjadi nyonya dari Lembah Racun. Namun ayahku menolaknya mentah-mentah, oleh karena itu Yun Luofeng memendam kebencian dan mencari orang yang berhasil ia rayu untuk memusnahkan semua orang di Lembah Racun!"
Pada kenyataannya, Lin Youyu jelas mengerti mengapa Lembah Racun mengalami pembantaian.