Takdir Yun Xiao (3)
Takdir Yun Xiao (3)
"Tidak mungkin! Ini tidak mungkin! Liontin batu giok itu jelas-kelas diberikan padaku oleh ibu angkatku. Bagaimana mungkin dia berbohong padaku?"
Jun Ling'er melambaikan tangannya dan memerintah, "Pengawal, ke sini dan bawa Cao Yueqin kemudian buat dia jadi parade di jalan-jalan! Dan juga, umumkan semua kejahatannya! Buat semua orang mengerti bahwa Cao Yueqin ini hanyalah seorang penipu!"
Bukankah kalian ingin mengambil hati Cao Yueqin dan memihak pada yang kuat? Maka aku ingin membuat kalian mengerti bahwa Cao Yueqin bukanlah apa-apa melainkan seorang penipu.
Dan juga, Ye Rong, apakah kau pernah memprediksi hari ini ketika kau mengkhianatiku demi Cao Yueqin?
"Baik, Nona!" Dua pengawal menghampiri dan meraih Cao Yueqin, menyeretnya keluar.
"Tidak! Aku tidak ingin pergi! Aku mohon padamu untuk memaafkanku, aku mohon padamu!" Suara Cao Yueqin dilapisi oleh kesedihan dan patah hati sementara ia diseret keluar dengan paksa. Suara Cao Yueqin menjadi semakin jauh, secara bertahap memudar dari telinga Jun Ling'er.
...
Keesokan harinya, fajar.
Semua Keluarga Jun berdiri di samping dan dengan hormat mengirim Yun Luofeng pergi.
Jun Ling'er dengan erat memegang tangan Yun Luofeng sementara dia dengan sedih bertanya, "Kakak Yun, kapan kau akan kembali?"
"Aku akan kembali setelah aku menemukan Yun Xiao," Yun Luofeng dengan datar menjawab sambil menatap pada langit yang jauh.
Kakek Jun menghela napas. "Gadisku, kau benar-benar tidak memerlukan aku untuk pergi bersamamu? Gunung Pemakaman Dewa terlalu berbahaya, bagaimana mungkin aku tidak mengkhawatirkanmu?"
Dengan susah payah Kakek Jun mendapatkan seorang cucu menantu yang penurut, jadi bagaimana dia bisa rela berpisah dengannya seperti ini? Namun, cucu menantu ini sangat keras kepala dan Kakek Jun berusaha untuk membujuknya sepanjang malam tanpa hasil.
"Tidak perlu," Yun Luofeng menjawab sambil menggelengkan kepalanya. "Aku akan kembali hidup-hidup."
Ada terlalu banyak orang yang Yun Luofeng tidak bisa tinggalkan di dunia ini, jadi bagaimana dia rela untuk kehilangan nyawanya di Gunung Pemakaman Dewa?
Melihat tekad Yun Luofeng, Kakek Jun tidak berkata apa-apa lagi dan terdiam sejenak sebelum mengeluarkan dua liontin batu giok dari kerahnya dan meletakkannya di tangan Yun Luofeng.
Salah satu liontin batu giok itu jelas adalah liontin yang Kakek Jun ambil dari Yun Luofeng kemarin, liontin yang Kakek Jun letakkan di dalam kain lampin putrinya pada saat itu. Namun, Kakek Jun tidak mengambil liontin batu giok itu karena dia ingin mencuri barang Yun Luofeng, namun itu untuk memuaskan kerinduannya pada pemilik liontin itu.
"Karena putriku memberikanmu liontin ini, maka liontin ini milikmu sekarang. Liontin itu bisa membantu menahan satu serangan ketika nyawamu berada dalam bahaya. Tentu saja, liontin itu akan bekerja jika kau mengenakannya di lehermu, liontin itu tidak akan bekerja jika kau melepaskannya."
Liontin batu giok ini hanya bisa menangkal serangan fatal. Jika serangan itu tidak fatal, liontin batu giok itu tidak akan bekerja.
"Sedangkan liontin batu giok yang satunya lagi, aku meletakkan seutas kekuatan jiwaku di dalamnya."
Kekuatan jiwa?
Mendengar ini, semua anggota dari Keluarga Jun secara bersamaan berbalik untuk melihat pada kakek tua itu dengan keterkejutan di mata mereka.
Kekuatan jiwa diperoleh Kakek Jun dengan memisahkan seutas jiwanya dan dengan paksa menguncinya di dalam liontin batu giok itu. Butuh beberapa bulan bagi Kakek Jun untuk memulihkan seutas kekuatan jiwa itu lagi.
"Jika kau berada dalam bahaya, maka kirimkan energi spiritualmu ke dalam liontin batu giok itu dan aku akan merasakannya. Aku bisa langsung muncul di sampingmu terlepas seberapa jauhnya aku berada."
Melihat pada liontin batu giok yang Kakek Jun berikan pada Yun Luofeng, bohong jika Yun Luofeng menyatakan dia tidak tersentuh.
Yun Luofeng baru bertemu dengan Kakek Jun dua kali, dan jadi mereka tidak dekat hingga sejauh ini bahkan setelah mempertimbangkan hubungan mereka dengan Jun Fengling.