Cerita Lain mengenai Huaxia (64)
Cerita Lain mengenai Huaxia (64)
Di bawah cahaya lampu yang berkedip-kedip, wajah wanita itu sinis dan mengerikan. Suaranya yang menyedihkan terdengar seolah datang dari neraka, membuat Li Cuicui gemetar ketakutan.
"Miao Fang, lepaskan aku. Aku tidak sengaja melakukannya. Salahkan Yun Tianqi! Cari dia jika kau mau seseorang! Itu semua adalah salahnya!"
Itu benar, itu semua adalah salah Yun Tianqi. Jika dia tidak menginginkan kekayaan kakak laki-lakinya, maka mereka tidak akan berpikir cara seperti ini untuk mencuri kekayaan itu.
"Kalian berdua harus mati! Harus mati!"
Wajah berlumuran darah wanita itu tiba-tiba mendekat. Ada juga lubang berlumuran darah di dadanya, darah tak henti-hentinya mengalir keluar. Tangan wanita itu mencekik leher Li Cuicui, dan ekspresinya jahat dan menakutkan.
"Ah!" Li Cuicui berteriak dan matanya memutar ke belakang kepala, dan pingsan. Dia tidak tahu apa yang terjadi berikutnya ….
Ketika Li Cuicui siuman, dia sedang berada di dalam rumahnya. Dia mengangkat tangannya untuk menggosok lehernya yang sakit, kecurigaan melintasi matanya.
"Apakah … aku bermimpi?"
Bagaimana mungkin ada hantu di dunia ini? Ngomong-ngomong, jika Miao Fang ingin balas dendam, dia sudah akan datang dari lama dan tidak akan menunggu sampai sekarang.
"Ibu." Suara malu-malu seorang gadis kecil terdengar dari samping.
Li Cuicui perlahan tersadar dan berbalik untuk melihat pada gadis kecil yang mengenakan gaun putri dan memeluk sebuah boneka. Li Cuicui mengerutkan keningnya. "Ayahmu masih belum pulang?"
Gadis kecil itu mengangguk. "Paman polisi berkata ibu pingsan di kamar kecil sebuah kafe, dan mereka mengirim ibu pulang. Aku baru saja menelepon ayah. Ayah berkata dia sibuk, jadi dia tidak pulang."
"Sibuk, sibuk, sibuk! Aku tidak tahu apa yang ia sibukkan sepanjang hari!" Li Cuicui dengan marah melempar bantal yang ada di tangannya. Ekspresinya jahat dan menakutkan, jelas-jelas membuat gadis kecil itu takut.
"Ibu, apakah kau berkelahi dengan seseorang di luar?" gadis kecil itu dengan polos bertanya sambil menatap dengan mata yang besar dan polos.
Li Cuicui tertegun. "Apa maksudmu?"
"Ibu, lehermu anda tanda cap jari …. " Gadis kecil itu menunjuk pada leher ibunya dengan ketakutan di matanya.
Ekspresi Li Cuicui berubah. "Cepat bawakan aku cermin."
"Baiklah," Gadis kecil itu dengan patuh menjawab. Dia dengan bersemangat lari ke meja rias dan mengambil sebuah cermin rias bergaya Eropa, menyerahkannya pada ibunya.
Melalui cermin itu, Li Cuicui melihat cap jari darah di lehernya dan berteriak, melempar cermin itu dalam hitungan detik.
"Miao Fang … Miao Fang benar-benar kembali."
Kejadian sebelumnya bukanlah mimpi.
Li Cuicui dengan panik mengambil ponsel dan dengan cepat menelepon sebuah nomor. Namun, seberapa banyaknya telepon itu berdering, pihak seberang itu tidak menjawabnya.
"Xuelian, apakah kau tahu ke mana ayahmu pergi?" tanya Li Cuicui sambil menggigit bibirnya.
Gadis kecil itu menggelengkan kepalanya. "Ayah tidak memberitahuku."
"Beri tahu pada sopir untuk datang. Aku perlu pergi ke perusahaan!" Li Cuicui buru-buru berdiri dari tempat tidur dan dengan cepat mengenakan sebuah jaket sebelum berjalan ke luar.
….
Perusahaan Farmasi Yun.
Di dalam ruang kantor, lampu menyala. Seorang pria duduk di kursi ruangan kantor dan seorang gadis muda sedang dipangku di atas pahanya.
"Presiden, para karyawan sudah hampir pergi semuanya, bisakah kita …. " Jari-jarinya melayang di dada pria itu dan melepaskan pakaian pria itu dengan sangat lancar. Senyum menggoda tergantung di bibir gadis muda itu.