Cerita Lain mengenai Huaxia (67)
Cerita Lain mengenai Huaxia (67)
"Ahh!!!" jeritan melengking bergema ke seluruh ruangan kantor. Li Cuicui merasa jantungnya berhenti berdetak ketika dia menatap pria di hadapan mereka, wajahnya pucat.
Wajah pria itu juga dimutilasi dengan parah, dan penampilannya tidak dapat diidentifikasi. Darah terpompa keluar dari kerangka rongga matanya, dan mulutnya terbuka robek, cukup besar hingga bisa menelan seseorang.
"Oh, mataku." Pria itu tersenyum. "Ternyata mataku ada denganmu. Kembalikan mata itu padaku."
Mendengar kata-kata menyeramkan dari pria itu, Li Cuicui menunduk dan melihat dia memegang dua bola mata di tangannya. Ketakutan, Li Cuicui langsung melemparnya dan berlutut dengan bunyi plok.
"Kakak, aku mohon padamu untuk meninggalkan kami sendirian. Aku bersalah! Aku pasti akan membakar dupa untukmu ketika aku kembali. Aku mohon kau untuk tidak datang dan menakutiku lagi."
Walaupun Li Cuicui tidak bisa melihat wajah pria itu, dia masih bisa menebak identias pria itu dari tubuhnya. Terlebih lagi, pembunuh bayaran yang mereka kirim pada saat itu telah mengorek mata Kakak Yun keluar, dan bahkan wajahnya dipotong-potong oleh orang yang Li Cuicui kirim.
"Aku akhirnya menemukan mataku. Terima kasih." Nada suara pria itu sangat ramah dan sangat menyeramkan. "Namun, di mana putriku? Aku juga punya seorang putri. Bukankah kau berjanji untuk menjaga putriku? Bisakah kau mengembalikan putriku padaku? Kembalikan dia padaku."
Pria itu melayang ke Yun Tianqi, wajahnya jahat dan mengerikan. "Aku ingin putriku. Aku ingin putriku!"
Kali ini, Yun Tianqi yang sangat ketakutan akhirnya tersadar. Dia melepaskan teriakan ketakutan, "Kakak, apakah itu kau? Kau benar-benar kembali?"
"Kembalikan putriku, kembalikan!!!" suara menyeramkan itu berbicara lagi.
Mereka melihat seorang wanita berpakaian putih mengambang di dekatnya. Kedua tangannya mencekik leher Yun Tianqi. "Kau pengkhianat kejam! Kau membunuh kami, kau mencuri kekayaan kami, dan juga menindas putriku!"
"Uhuk, uhuk!" Yu Tianqi berjuang keras untuk bernapas, wajahnya memerah. Dia dengan takut menatap pada wanita berwajah darah di hadapannya. "Kak-kakak-ipar, aku bersalah …. "
Li Cuicui tidak berbohong pada Yun Tianqi. Mereka benar-benar kembali untuk balas dendam!
"Hahaha!" Pria itu melepaskan serangkaian tawa dingin. "Maaf? Aku akan menunggu permintaan maafmu di tempat Yama[1.Yama adalah dewa akhirat dalam agama Hindu. Menurut kepercayaan umat Hindu, dialah dewa yang pertama kali dijumpai oleh roh orang mati saat berangkat menuju wilayah surgawi, sehingga dia juga bergelar dewa kematian]!"
Mata Yu Tianqi mulai memutar ke belakang kepalanya karena dicekik. Pikirannya juga benar-benar kosong. Setelah beberapa saat yang tidak diketahui berlalu, dan pada saat ketika Yun Tianqi yakin dia akan mati, tangan yang mencekiknya mengendur.
Yun Tianqi membuka matanya, hanya untuk menemukan dua hantu yang berdiri di hadapannya tadi telah menghilang. Yun Tianqi buru-buru menyentuh lehernya, dan merasakan udara segar dan bersih lagi, dia tanpa sadar menarik napas dalam-dalam.
"Kita … masih hidup?"
Bisa tetap hidup … benar-benar luar biasa.
"Ayo cepat pergi. Kalau tidak, kita tidak akan bisa pergi!"
Setelah mengatakan itu, Yun Tianqi buru-buru melangkah ke lift dan menekan tombol lantai dasar setelah Li Cuicui masuk.
Merasakan kecepatan turunnya lift itu, Yun Tianqi menghela napas lega, namun, sebelum dia selesai menghela napas, Yun Tianqi tiba-tiba menemukan bahwa lift itu turun, namun tombolnya masih di lantai sepuluh.
Apa … apa yang terjadi ….
"Kita tidak bisa keluar." Li Cuicui mendengus. "Tidak ada satu pun dari kita yang bisa keluar hari ini. Tidak mungkin mereka akan melepaskan kita."
"Diam!" Yun Tianqi berteriak marah. Matanya merah dan dia menghantam tombol untuk lantai dasar. "Aku tidak percaya kita tidak bisa keluar! Dia tidak lain hanyalah hantu! Bagaimana bisa orang yang sudah mati berkelahi dengan orang yang masih hidup?"