Cerita Lain mengenai Huaxia (62)
Cerita Lain mengenai Huaxia (62)
Tiba-tiba, keinginan untuk kencing muncul, dan Ling Qing berdiri untuk pergi ke kamar kecil. Dia akhirnya tenang ketika sampai di kamar kecil, namun pada waktu yang sama, pintu kamar kecil ditutup dengan keras.
"Siapa itu?" Ekspresi Lin Qing berubah secara dramatis, dan dia buru-buru berbalik. Lin Qing melihat seorang wanita yang sedang berdiri di hadapannya dengan syal menutupi wajah wanita itu. "Siapa … siapa kau?"
Wanita itu tertawa rendah. "Menurutmu aku siapa?"
Suara wanita itu sangat akrab, begitu akrab hingga membuat mata Lin Qing membelakak terkejut. Lin Qing bersandar dekat wastafel di belakangnya.
"Apa … apa yang kau lakukan? Jangan lupa, barang buktimu masih bersama dengan temanku."
Li Cuicui mendengus dan mendekat ke arah Lin Qing. "Aku benar-benar bodoh lima tahun yang lalu dan dibodohi oleh gadis kecil sepertimu. Aku sudah menyelidikinya, dan barang bukti itu sebenarnya tidak dengan temanmu, barang bukti itu telah disembunyikan olehmu selama ini. Jika kau mati, apakah menurutmu ada orang yang akan mencari barang bukti itu?"
Lin Qing gemetaran, ketakutan memenuhi matanya. "Tidak!!!"
Tiba-tiba, Lin Qing mengumpulkan kekuatan dari suatu tempat dan menghantam ke arah Li Cuicui dengan keras. Lin Qing mengambil kesempatan Li Cuicui yang jatuh untuk melarikan diri dari kamar kecil itu.
Namun, pintu kamar kecil benar-benar terkunci, dan Lin Qing tidak punya tempat untuk melarikan diri.
Alis Li Cuicui berkerut dan bibirnya naik dengan senyuman. "Mencoba untuk lari. Hari ini, kau tidak bisa lari. Aku awalnya berencana untuk melepaskanmu, namun kau sendiri yang mencari mati dan mengancamku."
Setelah mengatakan ini, Lin Cuicui mengeluarkan sebuah pisau. Bilah pisau yang tajam itu berkilau di mata Lin Qing, membuat pupil matanya melebar.
Perasaan takut mati menyelimuti hati Lin Qing, membuatnya bergidik. Dia sangat menyesal dalam hatinya. Akan lebih baik jika Lin Qing tidak meminjam uang pada rentenir dari awal. Dengan begitu, Lin Qing tidak akan menuruti Li Cuicui dan menjebak gurunya.
Wuss!
Tiba-tiba, lampu kamar kecil mulai berkedip-kedip dengan cepat, kamar kecil itu tiba-tiba menjadi gelap dan tiba-tiba menjadi terang.
"AH!" Sangat takut, Lin Qing memekik dan dengan paksa menghantam pintu.
Namun, pintu itu dikunci dari luar, dan tidak mungkin untuk keluar. Apa yang membuat Lin Qing ingin pingsan adalah dia bisa dengan jelas mendengar orang-orang berbicara di luar.
"Eh, aneh, apakah pintu kamar kecil ini rusak? Mengapa aku tidak bisa membukanya?"
"Ayo cari pelayan kafe, dan minta mereka mencari seseorang untuk memperbaikinya."
Nada suara dua orang di luar pintu itu sangat normal, seolah mereka tidak bisa mendengar seseorang menghantam pintu itu dari dalam.
Lin Qing buru-buru berteriak minta tolong sekeras-kerasnya, "Tolong! Tolong!"
Mungkin suara Lin Qing menyebabkan reaksi, membuat dua orang di luar menghentikan langkahnya sesaat.
"Apakah kau mendengar seseorang mengatakan sesuatu?"
"Kau pasti salah mendengarnya, ya kan? Mengapa aku merasa seperti itu adalah suara angin?"
Saat percakapan itu melayang semakin jauh, langkah kaki mereka juga memudar. Kaki Lin Qing menjadi lemas dan dia hampir jatuh ke lantai.
Mengapa seperti ini? Lin Qing jelas membuat kebisingan yang begitu besar, namun mengapa orang-orang di luar tidak bisa mendengarnya? Mungkinkah … orang itu dikirim ke sini oleh wanita itu dan dengan sengaja mengabaikannya?
Lin Qing buru-buru berbalik untuk menatap Lin Cuicui namun menemukan matanya penuh dengan ketakutan juga.
Apa … apa yang terjadi?