Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Menerobos ke Tingkat Dewa-Bangsawan (1)



Menerobos ke Tingkat Dewa-Bangsawan (1)

"Feng'er."     

Suara Yun Qingya datang dari luar pintu. "Ada seseorang dari Leluhur Suku Naga di sini, mengatakan mereka ingin bertemu denganmu."     

Leluhur Suku Naga?     

Yun Luofeng mengangkat alisnya. "Baiklah, minta mereka untuk menungguku di ruangan utama. Aku akan datang sebentar lagi."     

….     

Pada saat ini, di dalam ruangan utama, seorang pemuda mengenakan jubah biru kehijauan mondar-mandir dengan cemas, matanya dipenuhi dengan kekhawatiran. Tiba-tiba, pemuda itu melihat Yun Luofeng dan Yun Xiao berjalan ke arahnya di bawah sinar bulan, dan sebuah cahaya melintasi matanya.     

"Nona, kau pasti adalah Nona Yun."     

Pandangan Yun Luofeng mendarat di pria berjubah biru kehijauan itu. "Apakah kau bergegas datang ke sini dari Benua Roh Dewa untuk sesuatu?"     

"Seperti ini …. " Wajah pria berjubah biru kehijauan itu pucat. "Yu Tian dan sekelompok kakek tua menyerang Leluhur Suku Naga kami dan memenjarakan kepala suku kami. Mereka berkata bahwa kecuali Nona Yun datang untuk menemuinya, mereka akan membunuh kepala suku kami."     

Anggota dari Leluhur Suku Naga selalu jujur, jadi mereka sewajarnya tidak akan menggunakan kebohongan untuk menipu Yun Luofeng supaya pergi dan malahan berbicara sejujurnya.     

Sedangkan untuk pilihan Yun Luofeng, itu adalah keputusannya sendiri.     

Yun Luofeng dan Yun Xiao saling memandang namun tidak berkata apa-apa.     

Beberapa saat kemudian, Yun Luofeng berbalik pada pria berjubah biru kehijauan, ekspresinya menggelap. "Aku mengerti! Yu Tian tidak bisa datang ke Benua Tujuh Provinsi untuk berurusan denganku, jadi dia menggunakan Leluhur Suku Naga untuk membuatku muncul. Namun, bahkan jika dia tidak mengancamku dengan Leluhur Suku Naga, aku juga berencana untuk pergi ke Benua Roh Dewa dan balas dendam padanya."     

Mata Yun Luofeng sedikit menyipit, sebuah cahaya dingin melintasi matanya. "Kembalilah ke Leluhur Suku Naga terlebih dahulu. Aku akan datang setelah beberapa persiapan."     

"Terima kasih, Nona Yun." Ekspresi pria berjubah biru kehijauan itu dipenuhi dengan rasa terima kasih. Dia menangkupkan tangannya dan berjalan ke arah pintu.     

Semenjak dia bertemu dengan Yun Luofeng, Long Luo selalu berada di sisi Yun Luofeng. Long Luo sedang bermain-main dengan Serangga Kecil di dalam Ruang Kode Dewa, namun dia mendengar keributan di luar, jadi Long Luo langsung muncul di hadapan Yun Luofeng.     

"Aku …. " Wajah Long Luo dilapisi dengan kecemasan, namun dia disela oleh Yun Luofeng sebelum dia menyelesaikan kata-katanya.     

"Jangan khawatir, karena Leluhur Suku Naga telah mengirim seseorang ke Kediaman Jun untuk meminta bantuan, maka aku … pasti tidak akan tinggal diam dan tidak melakukan apa-apa! Kami akan bersiap-siap malam ini dan berangkat besok."     

Yun Luofeng menenangkan Long Luo dan kemudian memerintahkan semua orang untuk berkumpul di Kediaman Jun besok pagi.     

Setelah menyelesaikan perintahnya, Yun Luofeng kembali dengan Yun Xiao untuk beristirahat.     

….     

Saat itu tengah malam.     

Pintu ruangan didorong terbuka oleh sebuah tangan kecil. Yun Luofeng dan Yun Xiao hendak membuka pakaian dan tidur, namun mendengar ini, Yun Luofeng langsung berbalik dan melihat gadis kecil yang putih sedang berjalan ke arah Yun Luofeng di bawah sinar bulan yang dingin.     

"Tian'er, ada apa?" Yun Luofeng berdiri dari tempat tidur dan berjalan ke arah Yun Chutian. Yun Luofeng menunduk dengan ekspresi lembut, telapak tangannya menggosok kepala Yun Chutian.     

"Ibu." Yun Chutian merangkulkan lengannya di leher Yun Luofeng, sebuah senyum polos dan cemerlang berada di wajahnya. "Tian'er punya sesuatu untuk diberikan pada Ibu. Ibu pasti akan menyukainya."     

Setelah mengatakan itu, Yun Chutian berjinjit dan dengan penuh kasih sayang mencium kening Yun Luofeng.     

Bum!     

Yun Luofeng merasa seperti benaknya ditusuk oleh sebuah jarum. Kekuatan yang tangguh bergegas masuk ke dalam pikirannya, memenuhi tubuhnya dengan kekuatan.     

Setelah mengirim aliran kekuatan ini, Yun Luofeng buru-buru duduk dengan bersila, dan petir surgawi muncul di atas kepalanya pada saat yang sama ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.