Kembali ke Benua (1)
Kembali ke Benua (1)
"Ibu, Tian'er menyukai Adik Kecil."
"Iya." Mata Yun Luofeng berkilauan. Menyadari tatapan Yun Chutian, Yun Luofeng bertanya, "Kalau begitu bagaimana kalau aku mempertunangkan adikmu padamu, dan kau bisa menjadi pengantin anak-anak untuk adik kecilmu? Apakah kau setuju?"
"Apa itu pengantin anak-anak?" tanya Yun Chutian dengan polos sementara menatap Yun Luofeng dengan ingin tahu.
"Pengantin anak-anak seperti aku dan ayahmu. Kalian tidak bisa berpisah selama sisa hidup kalian dan menjadi orang yang paling penting di dalam kehidupan masing-masing." Yun Luofeng tersenyum jahat.
Cang Ji telah menjebak Yun Luofeng. Maka Yun Luofeng … juga akan menjebak Cang Ji seumur hidupnya!
"Baiklah!" Yun Chutian dengan gembira berseru sambil tepuk tangan. "Tian'er akan menjadi pengantin anak-anak dari adik kecilnya dan juga menjadi … orang terpenting kedua di dalam hidup adik kecil."
"Kedua? Bagaimana dengan yang pertama?"
"Yang pertama adalah Ibu."
Yun Chutian bersandar pada lengan Yun Luofeng, senyumnya polos dan berseri-seri. "Ketika Adik Kecil berada di dalam perut Ibu, dia memberi tahu Tian'er bahwa Ibu adalah orang yang paling penting dan meminta Tian'er untuk melindungi Ibu. Dia juga berkata bahwa jika Tian'er bisa melakukan itu, dia akan membuat Tian'er menjadi salah satu wanitanya. Ibu, apa maksud Adik Kecil dengan itu?"
Yun Luofeng awalnya tersentuh ketika dia mendengar bagian pertama kalimat itu dan bertanya-tanya apakah dia sudah keterlaluan. Namun bagian kalimat Yun Chutian berikutnya membuat wajah Yun Luofeng menggelap.
"Ingat, kau tidak boleh membiarkan adik kecilmu untuk mengejar para gadis yang polos di masa depan! Jika dia mencoba untuk menghancurkan para gadis polos itu, pukuli dia dengan tanpa ampun untuk ibu!"
Yun Chutian mengedipkan matanya, setengah mengerti. Dia tidak yakin dengan arti kata-kata Ibunya, namun Yun Chutian tahu bahwa semua yang diucapkan Ibunya selalu benar.
"Yun Xiao, naga surgawi bersayap sembilan telah dikurung, jadi mari kita pergi sekarang," kata Yun Luofeng sembari dia kesulitan berdiri, dengan bayi di satu lengannya dan satu tangannya lagi menggandeng Yun Chutian.
Biasanya, bayi yang baru lahir semua kulitnya berkerut, namun bocah kecil di pelukan Yun Luofeng ini putih dan sangat menggemaskan. Yun Luofeng tidak bisa menahan untuk menekan pipi bayinya, dan ujung jarinya langsung memantul.
Bocah kecil itu belum membuka matanya, namun dia bisa merasakan jari-jari Yun Luofeng. Jari pendeknya yang mungil menari-nari dengan liar di udara, ingin meraih jari yang baru saja menyentuhnya.
"Kau baru saja melahirkan dan butuh istirahat." Yun Xiao mengerutkan keningnya, matanya khawatir.
"Ini bukan apa-apa," Yun Luofeng menjawab dengan gagah dan menggelengkan kepalanya.
"Tidak!" Yun Xiao mengambil bocah kecil itu dari lengan Yun Luofeng dan menyatakan dengan tegas, "Kudengar bahwa wanita tidak boleh meninggalkan tempat tidurnya selama satu bulan setelah melahirkan. Jadi kita akan kembali ke Ruang Kode Dewa terlebih dahulu dan pergi setelah satu bulan."
Yun Xiao bisa menyetujui Yun Luofeng dengan hal lainnya, namun dia bisa juga bersikap keras kepala.
Demi kesehatan Yun Luofeng, Yun Xiao sama sekali tidak mengizinkan Yun Luofeng untuk kelelahan dari perjalanan yang terus menerus di waktu seperti ini.
"Feng'er, jika tubuhnya terluka sedikit pun, maka aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri selama sisa hidupku."
Yun Luofeng melirik Yun Xiao. "Aku adalah seorang tabib."
"Tetap saja tidak boleh!" Yun Xiao sangat ngotot.
Yun Luofeng jarang melihat Yun Xiao begitu tegas, jadi dia dengan pasrah mengangkat bahunya. "Baiklah. Kita akan pergi dalam waktu satu bulan. Apakah ini baik-baik saja?"