Kepala Suku (3)
Kepala Suku (3)
Barusan, Yun Xiao jelas-jelas lupa mengenai janji pada Yun Luofeng saat itu. Namun bagaimana Yun Xiao tega untuk mengingkari janjinya?
"Hoho." Yu Tian herannya tidak sabar dan mencibir, "Di bawah keadaan seperti ini, kau masih ingat untuk menunjukkan kasih sayangmu dan dijerat oleh kekasihmu? Aku, Yu Tian, tidak punya perasaan, jadi aku bisa membiarkanmu untuk mengatakan semua yang kau inginkan."
Yun Luofeng menundukkan matanya dan perlahan berjalan pada Yun Xiao, menggenggam tangannya dengan erat. "Yun Xiao, aku percaya bahwa kita bisa tetap bertahan hidup bahkan jika kau tidak membahayakan nyawamu."
Yun Xiao berbalik pada Yun Luofeng dengan tatapan rumit. "Feng'er, bagiku, tidak ada yang lebih penting dari kelangsungan hidupmu."
Bahkan jika Yun Xiao harus mengorbankan nyawanya, dia akan sepenuh hati rela!
"Aku tidak mengizinkanmu untuk melakukan itu!" Wajah Yun Luofeng menggelap namun menjadi tenang ketika dia melihat ekspresi Yun Xiao. "Apa mungkin kau ingin aku dan putraku menjadi janda dan anak yatim?"
Ekspresi sakit hati muncul di mata Yun Xiao.
Yun Xiao telah lupa bahwa dunia akan kehilangan daya tariknya jika tidak ada Yun Luofeng. Dan hal yang sama bisa diterapkan pada Yun Luofeng!
"Sudah selesai berbicara?" Yu Tian tidak memberikan mereka kesempatan lagi untuk bicara dan tersenyum dengan dingin, "Karena kalian sudah selesai maka aku akan mengirim kalian berdua ke neraka untuk saling berkasih sayang di sana!"
Segera, Yu Tian melompat ke arah Yun Luofeng, dan niat membunuhnya yang sangat kuat meledak.
Tangan Yun Luofeng dengan lembut membelai perutnya, kelembutan muncul di wajah Yun Luofeng yang jahat. Beberapa saat kemudian Yun Luofeng baru mendongak dan menghadapi serangan yang datang dengan cepat.
Brak!
Melihat Yu Tian hendak mencapai Yun Luofeng, Yun Xiao ingin menarik Yun Luofeng ke pelukannya, namun sebuah cahaya keemasan tiba-tiba melesat keluar dari Yun Luofeng dan membuat Yun Xiao masuk, menembus lapisan-lapisan rintangan.
Cahaya keemasan itu membentuk sebuah perisai di sekeliling Yun Luofeng. Ketika telapak tangan Yu Tian mendarat di perisai itu, perisai itu seolah ada sebuah kekuatan aneh yang memantulkan kembali kekuatan Yu Tian, melantingkan Yu Tian ke lantai.
Darah mengalir dari sudut bibir Yu Tian. Matanya penuh dengan keheranan sementara dia menatap tanpa berkedip pada perut Yun Luofeng yang menonjol.
Orang-orang lain juga terpana.
Bukankah Yu Tian ingin melukai Yun Luofeng barusan? Bagaimana bisa malahan dia yang melukai dirinya sendiri?
Ketika semua orang masih bingung mengenai apa yang terjadi, cahaya keemasan yang menyelimuti Yun Luofeng menghilang dan awan gelap juga menghilang akibat cahaya keemasan itu, memperlihatkan langit yang biru.
Apa yang Yun Luofeng tidak ketahui adalah kehidupan mungil di dalam perutnya itu sekarang sedang tersenyum ceria.
Bayi itu hanya bisa menolong Yun Luofeng sampai di sini … kekuatan itu adalah semua energi spiritual yang tersisa pada saat itu dan bisa membentuk sebuah perisai di sekeliling ibunya. Jika ibu menghadapi bahaya, perisai itu akan terpicu dan mengirim kekuatan yang menyerang ibunya terpantul kembali.
Semakin kuat serangan itu, semakin besar luka yang disebabkan oleh pantulan itu. Itu mengapa Yu Tian terluka.
Ketika bayi itu berpikir bagaimana dia akan bisa berbicara dalam beberapa bulan, senyum di kehidupan kecil itu berubah menjadi ceria. Sayangnya, begitu dia dilahirkan, ingatan masa lalunya akan hilang. Oleh karena itu, bayi itu hanya bisa memanfaatkan waktu yang terbatas ini untuk mengingat kembali kehidupannya yang gemilang itu.
"Aum!"
Pada saat itu, sebuah raungan naga terdengar dari jauh, mengejutkan bumi dan bahkan mengguncangkan langit.
"Itu dia! Bagaimana bisa kakek tua itu berhasil datang dengan cepat?" Wajah Yu Tian tiba-tiba berubah. Dia menoleh pada Yun Luofeng dan Yun Xiao, sebuah cahaya tak terlihat melintasi matanya. "Kali ini, aku akan melepaskanmu. Lain kali, aku sama sekali tidak akan melepaskanmu!"