Kembali ke Kota tanpa Akhir Lagi (3)
Kembali ke Kota tanpa Akhir Lagi (3)
Jadi ditotalkan semuanya, ini adalah ketiga kalinya Yun Luofeng memasuki ke Kota Tanpa Akhir.
"Jika aku tidak salah mengingatnya, aku menemukan sebuah gua di bawah tanah pada Kota Tanpa Akhir, dan ada seekor binatang buas spiritual yang kuat tinggal di dalam gua tersebut, jadi aku tidak bisa menyelidiki gua itu sebelumnya! Dan aku juga terburu-buru pada saat kedua kalinya aku kembali, jadi aku tidak punya waktu untuk masuk ke dalam gua." Yun Luofeng berhenti berjalan dan berbalik untuk melihat Yun Xiao. "Ini satu-satunya tempat yang mencurigakan di dalam Kota Tanpa Akhir."
Yun Xiao menarik Yun Luofeng ke pelukannya, ekspresinya lembut. "Kalau begitu, mari kita lihat sekarang."
"Baiklah."
Mereka tidak ragu-ragu lagi dan masuk ke dalam gua raksasa itu.
….
Gua itu gelap gulita di bawah tanah, namun Yun Luofeng melihat kabut hitam yang pekat merayap ke arah mereka. Yun Luofeng menahan napasnya dan berkata, "Yun Xiao, kabut hitam ini beracun. Ingatlah untuk tidak bernapas."
Sebenarnya, Yun Xiao bisa tahu kabut hitam ini tidak biasa bahkan tanpa peringatan dari Yun Luofeng. Namun, walaupun Yun Xiao tahu, dia tidak mengatakannya pada Yun Luofeng dan hanya mengangguk. "Aku akan mengingatnya."
Mereka berdua tidak berbicara lagi dan berjalan ke arah kabut hitam itu. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mereka melewati kabut hitam itu.
Sejejeran tengkorak memasuki pandangan mereka. Awalnya, tengkorak itu mempunyai harta karun tersembunyi di antara kerangkanya, namun harta karun itu telah lama hilang semenjak disapu bersih oleh Yun Luofeng. Oleh karena itu, Yun Luofeng tidak ragu-ragu sama sekali sebelum berjalan maju ke depan.
"Naga surgawi bersayap sembilan."
Dengan cepat, naga surgawi bersayap sembilan yang dinyatakan Xiao Mo sangat berbahaya, juga memasuki pandangan Yun Luofeng. Naga Surgawi Bersayap Sembilan itu sedang tertidur pulas dan tidak menyadari ada orang yang mendekat. Tubuh naga yang besar itu meringkuk dan menghalangi pintu raksasa di belakangnya.
"Naga Surgawi Bersayap Sembilan, seekor binatang buas yang ganas dari zaman kuno dengan kekuatan yang luar biasa dan ganas tiada tandingannya. Naga ini pernah mendominasi wilayah laut sebagai raja, dan kemudian, dalam pertempurannya dengan manusia, satu napas dari naga tersebut bisa menghancurkan ribuan pasukan manusia yang hebat itu beserta kuda-kudanya. Satu napas api menyebabkan benua terbakar tanpa henti selama beberapa bulan. Satu kepakan sayapnya membuat seluruh negara hancur dan dunia masuk dalam keadaan kiamat. Satu sapuan ekornya membuat seluruh tanah yang tersentuh berubah menjadi reruntuhan."
Deskripsi buku sejarah tentang naga surgawi bersayap sembilan ini muncul di benak Yun Luofeng, dan tatapannya berubah menjadi hati-hati. Walaupun Yun Luofeng telah mencapai tingkat dewa-takzim, dia tidak berani sama sekali untuk ceroboh tenang naga surgawi bersayap sembilan ini.
Ketika mereka mendekat ke arah naga surgawi bersayap sembilan itu, napas naga itu menjadi semakin keras. Napasnya yang intens seperti guntur surgawi, mengguncangkan orang-orang.
Yun Luofeng menarik napas dalam-dalam. Langkahnya sangat pelan karena dia khawatir sedikit pun kecerobohan akan membuat naga surgawi bersayap sembilan itu bangun.
Untungnya, naga itu tetap tertidur bahkan ketika mereka tiba di sampingnya, seolah naga itu tidak cukup tidur terlepas dari seberapa banyaknya dia telah tidur.
Meski begitu, Yun Luofeng tidak santai. Dia dengan hati-hati mengelak naga itu, dan tangannya tanpa sadar mendorong pintu raksasa yang dijaga oleh naga itu.
Namun, sebelum tangannya menyentuh pintu itu, Yun Luofeng tanpa sengaja melihat sepasang mata yang kejam dan buas. Mata itu tidak mengandung emosi manusia, warna merah darahnya memperlihatkan sifat kejamnya.
"Feng'er!" Yun Xiao bereaksi dengan cepat dan menarik Yun Luofeng ke dalam pelukannya begitu naga surgawi bersayap sembilan itu mulai naik. Yun Xiao menggunakan lengan bajunya untuk menghalangi angin yang terhempas dari sayap besar naga itu.