Tidak Menyesal Terlepas Itu Hidup atau Mati (4)
Tidak Menyesal Terlepas Itu Hidup atau Mati (4)
Melihat pada pemuda berwajah pucat di lengannya, hati Feng Jin tiba-tiba berdebar sakit. Sakit ini seolah-olah melompati seluruh abad dan dengan ganas meremas hatinya.
"Mo Qiancheng?" Yun Luofeng juga melihat pada pemuda di pelukan Feng Jin dan terkejut. "Mengapa kau di sini?"
"Uhuk, uhuk!" Mo Qiancheng mulai terbatuk, darah mengalir keluar dari mulutnya tanpa henti. Sebuah kabut putih yang samar merayapi mata Mo Qiancheng yang awalnya jelas dan bersih.
Mo Qiancheng menolehkan kepalanya dengan susah payah, matanya yang tidak berkedip menatap pada Yun Luofeng.
"Sebenarnya, aku seharusnya sudah mengetahui sedari lama bahwa kau bukan Jueqian …. "
Mo Qiancheng tertawa kecil, tawanya dipenuhi dengan kepahitan dan kepasrahan dan juga mengandung perasaan sakit hati yang tak terdeteksi oleh orang biasa.
"Namun, aku terus membohongi diriku sendiri! Walaupun kau telah mengatakan padaku berkali-kali bahwa kau awalnya berbohong padaku, aku masih mengatakan pada diriku dalam hati bahwa kau adalah Jueqian!"
"Karena … aku sudah menunggu bertahun-tahun! Bahkan sebuah fantasi pun tidak apa-apa …. "
Mo Qiancheng perlahan menutup matanya, setetes air mata menetes dari matanya. Beberapa saat kemudian, Mo Qiancheng membuka matanya dan menoleh untuk melihat Feng Jin dengan penuh kasih sayang dan kerinduan.
"Jueqian, aku akhirnya menemukanmu? Walaupun kepribadianmu sangat berubah, kau masih pria yang aku kejar sepanjang hidupku!"
"Demi kau, aku hidup tanpa penyesalan, dan mati tanpa penyesalan juga."
Tangan Feng Jin membeku dan dia menundukkan pandangannya. "Walaupun aku tidak mengingatmu, aku tahu pasti bahwa ada hubungan yang tidak biasa antara kita, jadi aku tidak akan membiarkanmu mati!"
"Jueqian, aku tidak menyangka untuk bisa melihatmu lagi di dalam hidupku! Aku juga tidak menyangka aku bisa mati di tanganmu pada akhirnya. Ini adalah akhir yang terbaik bagiku."
Setelah mengatakan ini, mata Mo Qiancheng menutup. Napasnya sangat lemah, seolah napasnya bisa hilang kapan saja.
"Aku katakan kau tidak boleh mati, jadi tidak ada yang boleh membuatmu mati!"
Feng Jin tidak mendeteksi getaran di dalam suaranya. Feng Jin hanya tahu bahwa dia sama sekali tidak mengizinkan Mo Qiancheng untuk mati di sini.
"Minggir!" Yun Luofeng mendekati Feng Jin dan berkata, "biar aku lihat lukanya."
Feng Jin terkejut sesaat. Dia menolehkan kepalanya, bertemu dengan mata jernih wanita itu, dan mengangguk. "Baiklah."
Feng Jin mundur ke samping, tetapi sosoknya masih diselimuti dengan kekhawatiran yang mendalam.
"Bagian dalam tubuhnya benar-benar hancur, dan tidak ada cara untuk menyelamatkannya!" Yun Luofeng memeriksa cedera Mo Qiancheng dan melanjutkan, "Namun, jika kau ingin menyelamatkannya, masih ada satu cara …. "
Yun Luofeng menjentikkan tangannya dan buah berwarna hijau giok muncul di tangannya.
"Aku mendapatkan ini dari Suku Naga pada saat di Provinsi Binatang Buas dahulu. Buah ini mempunyai efek menghidupkan kembali orang yang mati. Buah itu bisa menyelamatkan Mo Qiancheng selama masih dalam kurun waktu satu jam setelah kematiannya."
Ketika Yun Luofeng mengatakan ini, hatinya berdenyut sakit. Jika dia kembali ke Benua Tujuh Provinsi lebih cepat pada saat itu, mungkin Hong Luan tidak akan mati ….
Bahkan jika Hong Luan mati, Yun Luofeng masih bisa menariknya kembali dari neraka!
Yun Luofeng tidak memikirkannya lagi dan menarik napas dalam-dalam, memasukkan buah itu dengan paksa ke dalam mulut Mo Qiancheng.
"Aku tahu kau belum mati. Makan buah ini, dan kau bisa segera pulih."
Mo Qiancheng mengangkat kepalanya dengan lelah. Dia menoleh dan melihat mata Feng Jin yang dipenuhi dengan kesedihan dan perlahan mengangguk.
Setelah mendengar kata-kata Yun Luofeng, hati Feng Jin menjadi tenang. Dia berjalan ke Mo Qiancheng dan menggenggam tangannya sebelum berbalik untuk menatap Yun Luofeng.