Kepala Suku (2)
Kepala Suku (2)
Jika mereka telah bertarung dengan Yun Luofeng dan Yun Xiao tadi, akhir baik apa yang bisa mereka miliki?
Memikirkan hingga ke sini, semua orang menjadi marah terhadap Qin Tianlao dan memelototinya dengan galak.
Dibandingkan dengan orang-orang ini, wajah Qin Tianlao lebih tidak sedap dipandang, dan kebencian terhadap almarhum putranya bangkit dalam hatinya.
Jika bukan karena si bajingan itu salah melaporkan kekuatan Yun Luofeng, Qin Tianlao tidak akan mengumpulkan orang-orang untuk memberantas Yun Luofeng. Sekarang, setelah menyaksikan kekuatan Yun Luofeng dan Yun Xiao, keringat tanpa sadar menutupi kening Qian Tianlao ….
….
Di udara, pertempuran menjadi semakin intens. Orang-orang hanya bisa melihat beberapa sosok di angkasa, namun mereka tidak bisa menangkap gerakan mereka.
Yun Luofeng semakin habis tenaganya dan buru-buru mengeluarkan herbal spiritual untuk dikonsumsi. Sayangnya, Yun Luofeng telah mengonsumsi terlalu banyak herbal medis, membuat efek herbal spiritual itu berkurang dan Yun Luofeng tidak lagi pulih dengan cepat.
"Feng'er, hati-hati!"
Tiba-tiba, sebuah kekuatan yang kuat menghantam ke wajah Yun Luofeng. Tak lama setelah itu, dia terjatuh ke pelukan yang hangat.
Pakaian hitam melambai di hadapan Yun Luofeng, dan pria itu melindunginya dengan dekat di pelukannya. Wajah tampan pria itu tepat berada di depan matanya, detail wajahnya tajam dan jelas.
Brak!
Tangan kakek tua itu dengan ganas mendarat di bahu Yun Xiao. Kali ini, Yun Xiao tidak bisa menekan darah mengalir keluar dari dirinya dan seteguk darah menyembur keluar, memercik pada wajah Yun Luofeng.
Pupil mata Yun Luofeng berkontraksi. "Yun Xiao …. "
"Feng'er, aku tidak apa-apa. Aku akan melindungimu."
Bahkan di dalam situasi ini, Yun Xiao masih menggunakan suara lembutnya untuk menenangkan Yun Luofeng. Yun Xiao mengangkat tangannya dan dengan lembut menyeka air mata di sudut mata Yun Luofeng. Yun Xiao menyatakan dengan pelan, "Percayalah padaku, aku akan membawamu keluar dari sini dengan selamat."
"Yun Xiao!" Yun Luofeng menggenggam tangan Yun Xiao dengan erat, bibirnya gemetar sedikit. "Apa yang akan kau lakukan?"
Yun Xiao menatap ke bawah, mencium lembut di antara alis Yun Luofeng. Suaranya lembut dan pelan. "Aku tidak akan mengingkari janjiku padamu."
Yun Xiao melepaskan Yun Luofeng dari pelukannya dan berjalan ke arah kakek tua itu.
Pada saat itu, aura pria itu langsung berubah, pertumpahan darah berada di dalam ekspresi dinginnya, seolah itu adalah sebuah pedang tajam yang menusuk hati seseorang.
Selain itu, auranya terus meningkat, namun sangat kacau, membuat hati Yun Luofeng menegang.
"Yun Xiao!" Suara Yun Luofeng membuat langkah pria itu terhenti sejenak, namun pria itu tidak berbalik dan membiarkan punggungnya menghadap Yun Luofeng.
"Feng'er, setelah bertemu denganmu di dalam hidupku, aku, Yun Xiao, tidak punya penyesalan apa pun."
"Yun Xiao!" Wajah Yun Luofeng menggelap. "Aku tidak peduli apa yang ingin kau lakukan, namun sebelum itu, kau harus memenuhi janjimu kepadaku!"
"Kau berkata, jika aku tidak ingin kau mati, maka kau tidak akan pernah mati. Jika aku memintamu mati, maka kau tidak akan cemberut sama sekali! Hidupmu adalah milikku! Tanpa seizinku, siapa yang mengizinkanmu untuk membahayakan nyawamu?"
"Bagaimanapun juga, aku, Yun Luofeng, bukan seseorang yang lemah dan tidak berdaya! Aku perintahkan padamu sekarang juga, kau harus selalu berada di sisiku dalam hidup ini dan tidak boleh meninggalkanku! Jika kau tidak bisa melakukannya, maka aku tidak akan pernah menemuimu lagi di kehidupan selanjutnya!"
Setiap kata dari Yun Luofeng menusuk hati Yun Xiao, menyebabkan langkah pria itu terhenti. Karena Yun Xiao menghadap Yun Luofeng dengan punggungnya, jadi Yun Luofeng tidak bisa melihat ekspresi Yun Xiao saat ini.
"Yun Xiao …. " Yun Luofeng menatap pada Yun Xiao dan melanjutkan, "Kau berkata kau tidak akan mengingkari janjimu padaku, kau juga tidak bisa menyerah dengan janji-janjimu sebelumnya!"