Bertarung! (3)
Bertarung! (3)
Tepat ketika para naga raksasa itu bergegas ke arah Yun Luofeng dan yang lainnya, sebuah suara yang dalam dan serak terdengar di langit. Sama seperti sebuah palu berat, suara itu memalu Long Yan di hati dan dia langsung memuntahkan seteguk darah.
"Leluhur Suku Naga, apa yang kalian lakukan?! Beraninya kalian membunuh para manusia di tempatku! Apakah kau meremehkanku?"
Dan kemudian sesosok tua muncul di angkasa.
Dia adalah seorang kakek tua dengan wajah budiman. Dia berdiri, dengan tangan berada di belakangnya. Dengan tatapan acuh, kakek tua itu terlihat seperti makhluk surgawi.
Qin Tianlao agak gembira melihat kakek tua itu. Namun, ketika melakukan kontak mata dengan kakek tua itu, Qin Tianlao langsung menelan kembali kata-katanya.
"Apakah kau … seorang penguasa?" Ketika Long Yan melihat kakek tua itu, wajahnya langsung berubah dan sebuah cahaya ketakutan melintasi matanya.
Di dunia ini, ada sejenis orang yang disebut penguasa.
Hanya satu tingkat di bawah pengolah jiwa tingkat dewa-sejati, penguasa ini mendominasi Benua Roh Dewa.
Karena mereka akan menjadi pengolah jiwa tingkat dewa-sejati, tidak ada pengolah jiwa tingkat dewa-bangsawan lain yang bisa menandingi kekuatan mereka.
Pemimpin dari Leluhur Suku Naga juga seorang penguasa. Namun, dia seorang diri saja tidak bisa melawan semua manusia. Kalau tidak, dia tidak akan dipaksa untuk bersembunyi di dalam laut leluhur dan terjebak di sana selama sisa hidupnya.
Para naga itu sudah pergi dari leluhur laut jika Nona mereka tidak hilang ….
"Sepertinya Leluhur Suku Naga lupa pada janji kalian dan menyerang wilayah manusia lagi. Itu tidak bisa dimaafkan!"
Bum!
Kakek tua itu hanya mengangkat tangannya, dan tubuh Long Yan seperti didorong oleh sebuah kekuatan yang besar dan langsung terlempar.
Long Yan terjatuh di lantai dengan kaku, menatap kakek tua di hadapannya dengan cemberut ….
"Wanita muda, " kata kakek tua itu dengan senyum tipis sementara dia berbalik pada Yun Luofeng, "Kau adalah manusia, jadi tentu saja kau di bawah perlindunganku. Kau tidak perlu takut dengan para naga ini. Mereka tidak akan bisa melawanku."
Kakek tua itu berbicara pada Yun Luofeng dengan cara yang sopan dan ramah, tetapi untuk beberapa alasan, melihat pada kakek tua itu, Yun Luofeng merasa hatinya dipenuhi dengan hasrat membunuh.
Bahkan Yun Luofeng sendiri tidak tahu mengapa dia mempunyai perasaan itu pada kakek tua ini ….
"Tuan Putri," Xiao Mo merenungkannya sejenak dan berkata melalui komunikasi jiwa, "apakah kau lupa bahwa kau mewarisi warisan Jueqian?"
Dan penguasa dari Benua Roh Dewa ini adalah salah satu di antara orang-orang yang membunuh Jueqian ….
Mata Yun Luofeng bersinar dengan cahaya dingin. Dia menggenggam tangan Yun Xiao dengan erat untuk menahan niat membunuh yang meluap di dalam hatinya.
"Haruskah aku berterima kasih padamu?" Yun Luofeng tersenyum. Suara ringan dan halus perlahan terdengar.
"Kau tidak perlu berterima kasih padaku," ucap kakek tua itu dengan senyum, tidak menyadari nada suara sinis dari Yun Luofeng, "aku benar-benar menghargai bakatmu. Bolehkah aku mengundangmu untuk mengunjungi rumahku?"
Pada saat itu, semua manusia yang ada di sana menatap pada Yun Luofeng dengan iri. Wanita itu benar-benar beruntung! Dia sebenarnya mendapatkan perhatian dari sang penguasa. Jika itu adalah mereka, mereka sudah akan memiliki masa depan yang menjanjikan ….
"Jika aku pergi denganmu, bisakah aku kembali?" Yun Luofeng mencibir dan bertanya dengan dingin.
Yun Xiao tidak berbicara namun diam-diam melindungi Yun Luofeng di sampingnya. Mata dinginnya sedikit waspada ketika dia menatap pada kakek tua itu.
Kakek tua itu sangat kuat dan tidak berada di tingkat yang sama dengan Long Yan. Yun Xiao bisa merasakan bahwa pria ini sangat berbahaya ….