Istri Liar Kaisar Hantu: Nona Sulung Pesolek

Idiot yang Berlagak sebagai Orang Benar



Idiot yang Berlagak sebagai Orang Benar

Mata penatua berjubah putih itu redup. "Aku tidak melihat mereka membunuh, hanya kau yang sedang mengejar mereka. Aku tidak punya alternatif selain keluar dan menghentikanmu."     

"Oh? Bisa dikatakan, sekelompok orang disekitarku ini bunuh diri? Atau mungkin pembantaian internal?" Yun Luofeng menyipitkan matanya sementara dia berbicara dengan senyum marah.     

Penatua berjubah putih itu memiliki ekspresi tak acuh. "Itu mungkin."     

"Apakah kau seorang idiot atau kau pikir semua orang dungu? Jelas, orang-orangku dibunuh oleh orang-orang ini, namun kau masih berbicara omong kosong dengan mata terbukamu?" Yun Luofeng mendekat kepada dua penatua itu. "Katakanlah, siapa yang mengirim kalian ke sini?"     

Mendengar pertanyaan Yun Luofeng, penatua berjubah putih itu bahkan tidak menatap Yun Luofeng. "Aku tidak kenal dengan orang-orang ini dan aku hanya berjalan melewati ketika aku melihatmu menindas yang lemah. Aku tidak bisa menerima tindakanmu dan oleh karena itu, aku ikut campur."     

"Bagaimana jika aku bersikeras untuk membunuh mereka?" Sebuah cahaya berbahaya muncul di mata Yun Luofeng sementara dia memperlihatkan senyum marah.     

"Maka jangan salahkan aku karena akan menjadi keterlaluan!" Nada suara penatua berjubah putih itu masih tak acuh, namun dia telah mengulurkan tangannya sembari melancarkan sebuah serangan pada Yun Luofeng.     

Dua penatua itu mengetahui kekuatan Yun Luofeng dari Selir Lin dan sewajarnya, tidak meremehkan musuh mereka. Oleh karena itu, setelah penatua berjubah putih itu menyerang, penatua berjubah abu-abu menyamai tindakannya. Mereka berdua kejam dan melepaskan kekuatan penuh mereka.     

"Aku akan membunuh mereka yang menghalangiku untuk membunuh musuh-musuhku!" Suara Yun Luofeng sangat dominan, bergema di seluruh langit.     

Secara bersamaan, Yun Luofeng mengeluarkan baju besi sisik naga ketika memegang sebuah pedang panjang di tangannya. Dalam sekejap mata, Yun Luofeng berlari ke arah dua penatua itu ….     

Kilatan dan bayangan dari pedang bisa terlihat dan seluruh langit bergetar karena bentrokan mereka.     

Qi Su berdiri di hutan dengan mata dipenuhi kekhawatiran sementara menonton Yun Luofeng bertarung di angkasa.     

"Itu aneh …. " Qi Lao'er mengerutkan keningnya sedikit, "Aku telah melihat para pengolah tingkat dewa-surgawi di dalam Keluarga Kerajaan, namun aku tidak mengenali mereka berdua."     

Qi Su agak terganggu pikirannya sejenak sebelum berbalik ke arah Qi Ling. "Mungkinkah mereka tidak dikirim oleh Selir Lin?"     

"Tidak, aku percaya itu dia. Hanya dia yang bisa melakukan sesuatu seperti ini," kata Qi Lao'er sembari menggelengkan kepalanya.     

"Kalau begitu apa yang terjadi?" tanya Qi Su dengan kerutan kekhawatiran di keningnya.     

Mendengar pembicaraan mereka, Mo Qiancheng tidak bisa menahan untuk menyela. "Apakah kalian tidak pernah mendengar tentang seni penyamaran?"     

Mereka mampu mengubah aura mereka dan jadi sewajarnya mereka bisa mengubah penampilan mereka. Bagaimanapun juga, karena orang yang dipanggil Selir itu bisa melakukan tindakan seperti itu, dia pasti tidak ingin meninggalkan jejak. Karena itu, sudah sewajarnya jika dia memerintahkan dua penatua ini untuk menyamar.     

Mo Qiancheng tidak bisa menahan untuk melirik pada Yun Luofeng yang terkunci di pertarungan dengan dua penatua itu, namun tidak jelas dari mata hitam pekat Mo Qiancheng apa isi pikiran internalnya.     

Di atas langit, Yun Luofeng tidak bisa menangani lawannya dengan mudah seperti sebelumnya. Walaupun Yun Luofeng pernah mengalahkan seorang pengolah tingkatan dewa-surgawi, itu karena hanya ada satu lawan.     

Saat ini, ada dua dari mereka yang berdiri di hadapan Yun Luofeng! Selain itu, baju besi sisik naga itu mempunyai batas waktu dan Yun Luofeng harus menghabisi mereka dalam jangka waktu itu. Kalau tidak, begitu Yun Luofeng kehilangan baju besi sisik naga itu, akan lebih mustahil lagi untuk menangani mereka.     

Bum!     

Penatua berjubah abu-abu tiba-tiba muncul di belakang Yun Luofeng. Ketika pria itu melepaskan pukulan ke punggung Yun Luofeng, Yun Luofeng terhantam jatuh beberapa meter ke depan. Mengangkat kepalanya, mata Yun Luofeng yang menyipit mengandung cahaya dingin.     

"Nona Yun!" Hati Qi Su berhenti berdetak sementara membenci dirinya yang lemah. Jika bukan karena kekuatannya yang lemah, Qi Su setidaknya bisa membantu dalam situasi seperti ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.